Tak lama lagi. Tak cukup sebulan lagi. Semoga ini menjadi bagian dari awal tercapainya cita-citaku. Cita-cita yang kurajut bersama pahitnya menjadi seorang anak tanpa ayah.
Namun, semuanya tak menjadikanku berhenti melangkah. Justru semangat yang hampir hilang karena kufikir ikut bersama kepergian ayah tercinta, semakin nampak dengan segenap peristiwa yang terjadi di depan mataku. Sendiri memang tak mudah. Apalagi banyak yang memandang aku lemah karena aku wanita.
Menghitung hari. Semakin cepat saja berlalu. Semakin dekat untuk meninggalkan semua kenangan yang sudah 26 tahun aku lewati. Penuh suka dan juga duka. Setiap hari harus menatap masa depan, yang terkadang kuanggap mustahil untuk kucapai.
Terlepas dari semua itu. Hari-hari kuhitung sebagai tumpuan meraih apa yang harus aku raih sebelum benar-benar tak bisa menghitung hari lagi.
Menghitung hari, semoga benar-benar tak pernah keliru.