Menabung Uang THR demi Gadget Idaman – Lebaran sudah usai namun cerita tentang lebaran masih saja membekas. Saya sendiri sudah kembali ke habitat asli (baca: Surabaya) namun masih belum move on dengan keberadaan di rumah mertua. Tak hanya anak saya yang anteng main bersama sepupunya plus banyak saudara yang “ngasuh”, saya pun bisa sedikit menikmati waktu untuk istirahat dan bercengkerama dengan suami. Maklum, di Surabaya kami disibukkan dengan rutinitas sehingga waktu untuk sekadar santai, ngopi dan menikmati sore sangat jarang kami lakukan.
Bicara soal lebaran, pasti erat kaitannya dengan yang namanya THR dong ya. Hmm… freelancer seperti saya apa punya THR? Pasti dong punya. Soalnya pekerjaan menulis jelang hari raya lumayan ramai. Otomatis saya memiliki tabungan untuk pendapatan di bulan-bulan berikutnya. Maka saya menyebutnya sebagai THR yang masih dalam bentuk invoice.
Beruntung suami pun memberikan tambahan sebagai bonus pekerjaannya meskipun wiraswasta di bidang percetakan dan bisnis online. Nah, adanya tabungan ini menjadi salah satu alasan saya untuk mendapatkan barang impian saya sejak tahun lalu. Saya ingin sekali membeli perlengkapan memotret yang lebih baru dan lebih baik pastinya untuk menghasilkan gambar yang maksimal. Ya, saya menabung uang THR demi gadget impian tersebut.
Namun, yang menjadi kebimbangan berikutnya setelah mencoba bersabar dengan menabung uang THR adalah memilih produk kamera yang pas untuk saya. Sejak 2010 saya sudah berkenalan dengan kamera DSLR merk Canon, tepatnya Canon 1000D. Mempelajari kamera dengan merk ini boleh dibilang tidak begitu sulit. Hanya saja karena keluaran awal sehingga banyak fitur yang belum ada seperti mengambil video tidak bisa dilakukan dengan Canon 100D ini. Maka saya pun harus dibantu dengan perangkat perekam video lagi. Dan ini yang membuat sedikit rempong jika dibawa kemana-mana. Belum lagi saya harus sepaket dengan anak balita usia 4 tahun. Bisa dibayangkan bagaimana riweuh-nya ketika saya siap dengan segala perangkat untuk menangkap momen sambil ngemong balita, haha.
Berhubung ada tabungan THR, maka saya bermaksud meminang kamera Canon dengan tipe mirrorless. Hanya saja masih mencari informasi lebih akurat tentang kelebihan dan kekurangan menggunakan kamera tipe ini. Tadinya sih suami menyarankan untuk ganti lensa saja, namun ada fitur di Canon 1000D yang kurang, seperti aperture, shutter speed dan juga tombol flash yang sering ngadat. Jadi sreg-nya kalau ganti saja. Sekarang pun sedang stalking harga kamera Canon untuk mencari promo pasca lebaran. Biasanya sih ada saja penawaran harga menarik.
“Kenapa nggak pake merk selain Canon aja?” tanya salah satu teman komunitas pepotoan saya di Surabaya
Jawaban saya sih sederhana, sudah terlanjur familiar dengan Canon. Kalau berpindah merk, khawatirnya harus menambah waktu belajar lagi untuk mengoperasikannya agar hasil jepret lebih maksimal. Dan kalau dibandingkan dari segi harga sih, Canon masih worth it untuk pecinta fotografi seperti saya, yang bukan pekerja tetap di sebuah instansi.
“Trus, mirrorless Canon tipe apa yang kamu cari?” tanya teman saya lagi.
Kalau menjawab ini, semoga segera menjadi nyata ya, haha. Canon Eos M10 adalah gadget impian saya, khususnya body dengan varian warna putih. Alasan memilih putih, kesannya elegant dan girly saja menurut saya pribadi. Harganya yang hampir berada di angka 10 juta, membuat saya benar-benar giat menabung dan uang THR pun untuk tahun ini tidak dibelanjakan baju baru dan sebagainya. Toh masih ada baju yang lama dan masih tampak baru karena memang baru sekali pakai pada lebaran tahun kemarin.
Nah, kalau teman-teman sendiri, uang THR-nya diapain nih?