Karena Mindset Positif yang Bisa Melaluinya dengan Baik – Kalau banyak orang bilang bahwa waktu berlalu tak terasa, bagi saya pribadi sungguh sangat terasa. Sejak diumumkan bahwa di Indonesia sudah ada yang terjangkit virus Corona, maka sejak itu pula saya dan suami mulai berdiskusi panjang mengenai dampaknya. Dan ternyata benar saja, bisnis suami pun terkena imbasnya.
Kalau diratapi, mungkin saat ini saya sudah tidak mampu menulis karena bawaannya ingin menangis saja terus. Namun, menangis bukan solusi dan tidak bisa juga membuat Corona pergi seketika, iya kan? Makanya saya kemudian berbenah diri. Mulai menata ulang kondisi hati dan pastinya akal pikiran. Dan yang paling penting adalah segera bergerak.
Nah, dalam artikel ini saya sedikit ingin berbagi cara menumbuhkan pola pikir positif atau positive mindset agar di masa pandemi tetap harus berkarya dan melangkah maju. Sebab jika tak demikian, pastinya itu berarti saya bisa saja men-dzholimi anak kecil dan bayi yang saat ini butuh pengasuhan.
Yuk, disimak ya!
Ciptakan Mindset Bisnis
Salah satu hal positif yang bisa kami lakukan di tengah pandemi ini adalah segera mencari peluang bisnis yang ada. Namun, kami tidak memilih untuk terjun dalam bisnis jual beli alat pelindung diri seperti masker, hand sanitizer atau yang lainnya. Sebab, kami tidak ingin mengambil peluang untuk markup harga sehingga membuat konsumen yang sangat membutuhkan malah menjadi tambah kesulitan.
Memang sih tawaran bisnis untuk produk-produk kesehatan bertebaran di kanal pribadi kami. Namun, dengan mantap kami bilang “No” untuk menjualnya apalagi dengan harga tinggi. Dampaknya kami masih sadari di kemudian hari. Kalau bukan di dunia ini, kelak di hadapan Tuhan pertanyaan ini akan menjadi hal yang boleh jadi menyulitkan juga nanti.
Kalau begitu, bisnis seperti apa yang dijalankan selama #DiRumahAja ?
Nah, jawaban untuk pertanyaan ini bisa disimak di bawah ini:
#1. Menjual Jasa Foto Produk
Di tengah pandemi ini, banyak bermunculan pelaku bisnis dengan memanfaatkan potensi yang ada dalam diri. Contohnya saja dalam hal kuliner. Tidak sedikit teman saya yang berjualan makanan homemade dengan harga yang masih ramah bagi yang berada di garis ekonomi menengah.
Namun, ada juga yang benar-benar memanfaatkan kualitas dengan bahan premium sehingga harga sedikit lebih mahal. Semua sah-sah saja, bukan? Apalagi jika meyakinkan dengan rasa. Tentunya onok rego onok rupo seperti pepatah Jawa.
Nah, saya masuk menawarkan jasa foto produk untuk mereka dengan harga yang murah di tengah pandemi. Memang sih saya sempat sedikit dianggap menurunkan pasar harga jasa foto produk oleh seorang teman fotografer. Namun, saya kembali lagi bahwa semua tergantung cara pandang orang yang menilainya. Lagipula, saya memberi diskon semasa pandemi saja. Apakah salah?
Meskipun tidak serta-merta ada yang memesan jasa foto produk yang saya tawarkan, setidaknya saya sudah menyebar jala di berbagai penjuru. Dan senangnya ketika ada yang memesan, mereka selalu suka dengan hasil fotonya.
#2. Menawarkan Toko Online Murah
Karena suami seorang internet marketer untuk mengembangkan bisnis percetakannya, beliau memberikan peluang bagi siapa saja yang ingin membuka toko online dengan harga fantastis. Pastinya tidak ada di luar sana yang bisa memberikan harga murah. Namun, di tengah pandemi dan demi ada cash flow setiap hari untuk kebutuhan domestik, suami saya bersedia dengan harga yang murah dan berlaku selama setahun.
#3. Menawarkan Keterampilan Menulis
Sebagai seorang blogger, saya terus mengupayakan bahwa blog menjadi sumber pendapatan meskipun tidak setiap hari. Setidaknya seperti tabungan begitu. Karena ketika mendapatkan tawaran menulis, biasanya dibayarkan paling cepat 1-2 bulan berikutnya.
Selalu Percaya bahwa Semua Ini Kehendak Tuhan
Tidak mudah.
Ya, mengatakan seperti ini ke dalam diri sendiri, setiap waktu, bukanlah hal mudah. Mengapa? Karena realitanya di depan mata, kondisinya memang sedang tidak baik-baik saja. Butuh pondasi dalam diri yang benar-benar kuat sehingga positive vibes tetap terus berjalan di masa pandemi ini.
Sibukkan Diri dengan Aktivitas Online
Jangan kaget dulu!
Aktivitas online di sini adalah yang positif tentunya. Misalnya, mengikuti seminar daring dengan tema-tema yang mungkin dibutuhkan. Seperti halnya saya yang membutuhkan:
- Fotografi
- Blogging
- Mental Health
- Keterampilan Podcast
- Design
Nah, saya merasa beruntung karena meskipun di satu sisi ditimpa masalah keuangan keluarga yang benar-benar butuh survive di tengah pandemi, ragam seminar online dengan kebutuhan ilmu di atas pun tersedia. Beruntung lagi karena most of them are free. Betapa bahagianya kalau butuh ilmu dan ada yang mau berbagi tanpa pamrih. Huhu… berasa mendapat durian runtuh saya.
Selain itu, bisa juga manfaatkan waktu sejenak untuk mengikuti kuis-kuis yang diselenggarakan oleh berbagai brand. Ya, sekadar refreshing saja di dunia maya. Tidak perlu berharap terlalu tinggi, seperti harus menang terus, tetapi setidaknya bisa mengasah kemampuan kita sendiri.
Buat Jurnal Syukur
Mungkin kesannya sulit. Oh, tidak!
Sederhana saja. Cukup menuliskan di kertas atau di status WA mungkin, hal-hal yang masih dimiliki untuk saat ini. Kalau saya seringnya menuliskan:
Alhamdulillah, Allah masih beri nafas hidup untuk berbuat lebih baik lagi.
Terkadang juga menulis seperti ini:
Terima kasih ya Allah untuk:
- Nafas
- Anak-anak yang anteng
- Suami masih setia
- Masih bisa makan
- Semua sehat
Kalau membaca poin-poin itu setidaknya membuat rasa syukur semakin membuncah. Karena pastinya di luar sana ada yang lebih memprihatinkan sementara mereka tidak mengeluh. Untuk itu, saya selalu berusaha membuat Jurnal Syukur dan saling sapa dengan teman yang pastinya bisa mendengar tanpa menceritakannya kemana-mana.
Tetap Jaga Kesegaran Tubuh
Nah, pikiran positif juga didukung dengan kondisi tubuh yang sedang baik. Contohnya pada diri saya, kalau kondisi tubuh sedang gerah atau mungkin kondisi kulit kepala gatal, rambut kusut dan kusam, otomatis sudah membuat mood menjadi buruk.
Salah satu produk untuk menjaga kesegaran tubuh, khususnya kulit kepala dan rambut, adalah menggunakan Emeron Complete Hair Care Series. Karena di tengah pandemi kita harus tetap tampil shining agar bisa survive, maka tidak ada salahnya menjadikan Emeron Black Shine Urang Aring sebagai pilihan.
Meskipun selama masa pandemi harus selalu berada di rumah, pastinya rambut harus tetap dirawat agar hitam berkilau. Hal ini juga bisa menjadi salah satu daya tarik agar pasangan tetap nyaman selama di rumah karena kita sebagai istrinya selalu berupaya menjaga kesegaran tubuh. Sehingga, tidak hanya kita sendiri yang merasakan kenyamanan tetapi juga orang sekitar kita.
Nah, untuk perawatan kesegaran rambut dan kulit kepala ini bisa menggunakan produk Emeron Black Shine yang lengkap, mulai dari Shampoo, Conditioner dan juga vitamin rambut. Karena hasil sempurna pun pastinya dengan disiplin pemakaian tahapan produk.
***
Well… Corona belum juga pergi. Tidak ada yang bisa dilakukan selain menerima kondisi ini. Untuk itu, selalu menuangkan segala hal yang positif di sekitar kita agar efek pandemi yang saat ini sangat terasa, bisa tetap dilalui dengan senyuman setiap hari. Karena dengan senyuman dan pola pikir positif yang selalu tertanam, membuat diri kita selalu berada dalam keselamatan dan kesehatan serta bisa melalui wabah virus Corona ini dengan baik.
So, #DiRumahAja dan #DengarkanHatimu
46 Responses
Dalam keterbatasan ruang gerak, justru pikiran lebih leluasa berpikir produktif dan memaksimalkan hobi ya, mba.
Syukur setiap hari salah satu penguat imun ya. Semoga pandemi ini segera berakhir.
Jurnal syukur bisa jadi pendamping dari dream book, ya Mbak. Dari yang mensyukuri sama hal hal yang diinginkan. Apalagi afirmasi baik dari menulis. wuwuw.
Salah satu menjaga tydac stress dengan merawat rambut. biar wangi terus dan hepi aja bawaannyaa.
Segala sesuatu jika dikerjakan dengan pikiran positif, rasa bahagia, serta mood yang baik pasti hasilnya juga akan baik, karena dilakukan dengan senang hati.
Bikin jurnal syukur itu membantu sekali. Bikin lega dan hari2 tercatat dengan baik. Buat kita sadar juga bahwa kita sudah banyak mnerima nikmat dari-Nya.
Menarik nih, jurnal syukur. Bikin kita ga gampang mengeluh ya…terus kalau pikiran lagi kalut memang paling asyik diademin dengan keramas ya mb.
Keadaan begini memang ahrus muta otak agar selalu produktif,
perencanaan matang untuk sebuah bisnis memang perlu.
dan eksekusinya juga dilapangan harus sesuai plan
tetap semangat, semoga keadaan ini cepat membaik. Amin
karena berpikir positif merupakan salah satu pendongkrak imunitas tubuh, terlebih dalam suasana pandemi seperti sekarang. Takut itu normal, tapi harus berusaha tidak ketakutan karena bisa berdampak pada pikiran (nasehat guru ngaji)
Bener banget kita harus selalu positif thinking ya mbak karena akan mempengaruhi kehidupan kita
aku juga mengalihkan ke hal positif dan berusaha berpikir positif saat menghadapi pandemi ini. Karena jika itu bisa terapkan akan sehat jiwa raga dan selamat dari virus kita. Insya Allah
Menciptakan mindset positive bagi aku itu ngaruh banget ke aktivitas sehari2. Ngaruh juga ke mood. Kalau kita produktif insyallah jiwa kita juga happy ya. Kalo diratapi terus masa pandemi sekarang emang gak ada habisnya.
Beberapa hal di atas sudah aku lakuin juga. Misalnya kayak menyibukkan diri dengan aktivitas online. Tapi baru beberapa hari aja aku udah bosan. Semoga pandemi cepat kelar biar bisa melanjutkan rutinitas lagi, ga gabut kayak sekarang 🙁
Manusia adalah makhluk Allah yang paling kuat menghadapi setiap perubahan, dan katanya paling cerdas beradaptasi. Semoga dengan mindset positif mampu tetap survive di masa pandemi ini ya Amma. SEhat-sehat Amma dan keluarga
Sepakat Mbak, saya juga percaya kalau semua ini memang kehendak Allah. Dan pasti ada banyak hikmah yang bisa kita dapatkan dari kejadian ini.
Semoga pandemi ini bisa segera berakhir ya, Mbak. Dan perekonomian bisa stabil kembali
Setuju mba akupun nih sedang menyibukkan Diri dengan Aktivitas Online yang positif bnyak uat resep masakan untuk anak2 Salah satunya
Buat jurnal syukur sepertinya banyak orang yang belum melakukannya ya. Jadi masih banyak yang mengeluh dengan kondisi sekarang. Padahal kemarin denger cerama hustadz itu, orang yang sabar itu adalah orang yang bisa menerima apapun keadaannya dengan rasa syukur.