Entah mengapa semua terjadi begitu saja. Datang tanpa kumengerti arahnya. Senyum yang tak pernah kutahu akan manisnya. Semua berlalu begitu saja dan semua berjalan sesuai keinginanku.
Namun, entah mengapa semuanya sirna dan terus sirna.
Seseorang membutuhkanmu dan aku tahu bagaimana sakitnya perasaan orang itu. Hingga engkau pun menjadi BIMBANG dan seakan RAGU akan sikapmu terhadapku selama ini. Aku mengerti dan sangat faham.
Aku hanya bisa terdiam hingga tak terasa air mata jatuh membasahi wajah yang semakin sendu ini.
Berlalunya waktu kemudian tersadar bahwa ini hanyalah dunia. Ketika apa yang diinginkan tak bisa terwujud itu adalah kewajaran yang amat sangat. Sangat wajar. Hingga aku pun meminta hatiku untuk tulus menghadapi sikapmu terhadapku.
Selama ini kucoba memahami akan rasamu padaku dan akhirnya akupun tahu bahwa rasa itu sama. Walau kini kerikil tajam menghempas sejenak ketenangan batinku. Namun aku harus tetap tenang dan diam.
Kuyakin Allah tahu yang terbaik untukmu…
Walaupun telah kuberjanji untuk tak menangis, maafkanlah keterbatasanku menahan air mata itu.
Aku hanya manusia yang punya rasa dan hendak menghempaskan resah dengan sejenak membuangnya melalui air mata ini…
Aku tahu engkau sangat menyayangiku dan menjadikanku pilihanmu
Meski saat ini semua itu harus menjadi taruhan yang tak berharga lagi
Semua harus tetap menjadi sesuatu yang harus dilakukan
Semoga engkau mendapatkan yang terbaik dalam hidup ini…
Amiin…