Malam ini saya dan suami mendapat tontonan menarik di sebuah stasiun televisi. Berkisah tentang sosok Bob Sadino yang memberikan inspirasi secara santai tanpa bermaksud memotivasi secara langsung.
Dalam acara tersebut, dikisahkan bagaimana Bob Sadino dengan usia yang sudah menginjak angka 80-an masih tetap sehat bugar. Seperti tak ada beban apalagi masalah. Sifatnya yang ramah sekaligus memandang semua manusia sama menjadi salah satu karakter kuat yang terpancar dalam diri Bob Sadino. Namun, saya sendiri tidak akan fokus menceritakan bagaimana Bob Sadino tersebut tetapi apa yang disampaikannya.
Menjalani hidup sebenarnya tidak sulit jika manusia memahami hakikat sebuah kehidupan. Hidup akan begitu mudah dijalani ibarat aliran sungai yang tidak pernah terputus hingga ke laut ketika hati dan raga siap mengembannya. Temasuk di dalamnya adalah bagaimana memaknai sebuah “tujuan diri melakukan apa saja” dalam hidup ini.
Banyak manusia bekerja habis-habisan bahkan “mati-matian” karena ditunggangi tujuan untuk hidup layak bahkan kaya. Karena tujuan tersebut dianggap sebuah kebahagiaan. Sementara dalam berproses, manusia terkadang lupa bahwa halangan akan selalu saja hadir dengan bentuk yang bermacam-macam. Sehingga ketika hasil tak sesuai tujuan dan harapan, maka timbullah “penyakit” dalam diri. Akhirnya tumbuhlah manusia-manusia yang menghalalkan cara yang penting tujuan “bahagia” tercapai. Padahal kebahagiaan yang dicari sebenarnya bukan hanya “kaya” saja.
Memang kita tidak dilarang untuk berusaha sekuat mungkin agar mendapatkan banyak uang hingga menjadi kaya. Tetapi perlu diingat bahwa kaya bukan harga mati untuk sebuah kebahagiaan. Banyak cara memaknai sebuah kebahagiaan. Meskipun semua dikembalikan lagi pada diri masing-masing penikmat kebahagiaan.
Tidak banyak manusia yang menjalani kehidupan seperti air mengalir. Memaksakan diri atas kehendak pribadi memaksa seseorang harus menggadaikan “kebahagiaan” dengan makna yang sudah terlalu jauh. Seperti halnya Bob Sadino. Beliau sudah sering dianggap “gila” karena pedoman hidup yang dijalaninya dalam mencari kebahagiaan hidup. Uang bukan tujuan. Justru uang dan menjadi kaya tersebut adalah akibat dari apa yang dikerjakan dalam hidup ini. Semua tindakan akan melahirkan akibat. Tidak bertindak saja tetap akan ada akibatnya, bukan?
Yang terpenting dalam hidup ini adalah “action”. Seberapa kuat dalam melakukan tindakan dengan menjalani semua yang terjadi dalam hidup ini. Soal hasil, sekali lagi itu hanya “reward” yang akan diperoleh. Besar kecilnya semua tergantung seberapa banyak tindakan yang dilakukan. Dan tentu tindakan bukan sembarang tindakan.
Tak perlu kemrungsung (bahasa Jawa-nya galau) atas apa yang dihadapi dalam hidup ini. Jalani saja dan nikmati. Soal hasil, serahkan pada yang lebih ahli…
NB:
Tulisan ini murni sebagai nasehat untuk diri sendiri dan suami, selamat Idul Adha 1434 H semuanya ^_^
One Response
hehehe….kemrungsung = galau (bhs jawa mode on)
Trims atas pencerahannya, jalani hidup laksana air mengalir……