Gunung Kelud meletus memang membuat awal tahun 2014 ini semakin lengkap dengan berita bencana alam. Belum selesai duka Gunung Sinabung dan banjir Jakarta, kini Jawa Timur tepatnya di perbatasan Kediri dan Blitar, Gunung Kelud ikut “bersuara”.
Sebenarnya tak pernah secara langsung saya melihat Hujan Abu selama ini. Hanya mampu melihat dari layar televisi di daerah-daerah yang terdapat gunung merapi meletus. Tetapi tahun 2014, saya mengalaminya sendiri. Sebab saya saat ini harus menjalani “karantina” karena kehamilan saya. Bukan karena saya mengalami kelainan atau penyakit hamil sehingga diputuskan untuk dikarantina di rumah mertua (Kertosono, Nganjuk). Tetapi lebih kepada proses menjalani kehamilan pertama agar benar-benar menjaga calon buah hati ini. Dan daerah Kertosono juga mendapatkan “berkah” Hujan Abu Gunung Kelud pada tanggal 14 Februari 2014 lalu.
Hujan Abu Gunung Kelud di Kertosono memang tak separah daerah-daerah lain di wilayah bagian barat Jawa, tetapi tetap saja berdampak jika tidak menanganinya dengan bijak, bukan? Masker dan segala jenis pintu dan jendela harus tetap ditutup agar abu tidak beterbangan hebat masuk ke dalam rumah dan menyerang penghuninya. Dan sensasi memakai masker karena hujan abu ini adalah kali pertama yang saya rasakan.
Hujan abu yang tidak parah di wilayah Kertosono ini saja sukses membuat lumpuh kegiatan perekonomian beberapa jam. Benar-benar tak bisa membayangkan daerah yang terkena imbas yang lebih parah.
Namun, Tuhan memang sudah memiliki kemauan. Jika sudah waktunya Tuhan memerintahkan Gunung Kelud meletus yaa tentu saja meletus. Ilmuwan sehebat apapun tak akan pernah mampu memperkirakan waktu tepatnya meskipun sebelumnya sudah ancang-ancang agar pihak tertentu melakukan pengosongan daerah sekitar Gunung Kelud.
Berikut kenangan Hujan Abu Gunung Kelud yang sempat terekam oleh kamera saya waktu itu:
7 Responses
Sekarang sudah nggak lagi yah mbak di sana?, semoga terus membaik situasinya..
Abu Gunung Kelud sampai Bandung juga mbak, sedikit sih, tapi lumayan menganggu juga. Dan buat saya ini kali kedua, setelah dulu saat kecil merasakan hujan abu dari Gunung Galunggung.
Mudah2an kehamilannya sehat2 terus ya mbak ..
Bagaimana sekarang di tempat Rahmah? Mudah2an selalu sehat ya
Mbah rachma lg di karantina ya? Semoga sehat ya Mbak 🙂
adakah pelangi setelah hujan abu…
semoga sekarang sudah tidak hujan abu lagi ya mbak
penuh renungan, memetik hikmah dari setiap peristiwa, untuk selalu lebih baik 🙂
salam