Fenomena Bachelor Party yang Meresahkan mungkin belum diketahui secara menyeluruh oleh seluruh masyarakat. Sebab bachelor party ini sendiri sepertinya menjamur di kalangan orang-orang berduit dan suka akan dunia gemerlap.
Mungkin juga masih ada yang bertanya, bachelor party itu apa sih? Kok meresahkan?
Bachelor party ini merupakan pesta melepas masa lajang. Budaya asing yang masuk tanpa filter. Biasanya digunakan sebelum digelar pesta pernikahan. Lalu, apa masalahnya? Kan cuma pesta… wajarlah berpesta sebelum menikah. Yah, terdengar biasa saja memang tetapi konten daripada bachelor party itu sendiri yang meresahkan.
credit
Bachelor party, biasa juga disebut dengan stag party, diselenggarakan di sebuah tempat rahasia yang sudah disepakati. Undangan pun juga hanya teman-teman terdekat dan yang mampu menjaga rahasia. Dilaksanakan di atas jam 11 malam. Ditambah lagi ada penari-penari striptis yang menghibur di acara tersebut. Dengan goyangan yang meliuk-liuk tentu saja mengundang nafsu lawan jenis.
Dan menurut informasi yang telah dipaparkan oleh sebuah acara di statsiun TV, bachelor party tak ubahnya berujung pada seks di luar nikah. Biasanya yang menjadi tuan rumah acara justru harus melepas perjakanya bersama salah satu penari striptis tersebut. Jika sudah demikian kegiatan seks bebas tentu meresahkan masyarakat.
Anehnya, biaya yang dikeluarkan juga tidak sedikit. Minimal merogoh saku mulai dari 2 hingga 20 juta rupiah untuk sebuah bachelor party. Menurut yang berpengalaman, biaya itu sudah termasuk sewa tempat, soft drink bahkan miras dan minol, makanan ringan dan penari striptis. Undangan pesta ini pun dikemas dengan nuansa erotis. Wow, sayang sekali uang sebanyak itu hanya untuk pesta semalam yang berujung pada dosa dan penyesalan. Apalagi pesta ini sama sekali tidak diketahui oleh calon pasangan dalam pernikahan nantinya.
Eits… bukan hanya laki-laki yang membuat bachelor party. Perempuan juga sudah banyak yang melakukan pesta tersebut, sebutannya bachelorette party. Penari-penari striptis berjenis kelamin laki-laki juga didatangkan dan berujung pada perbuatan keji (baca: zina).
Hmmm… arus globalisasi memang bagus tetapi sekaligus perlu diwaspadai. Tidak semua budaya asing sesuai dengan norma agama dan norma sosial yang dimiliki bangsa Indonesia. Jika tidak ada filter, budaya asing akan terus menggerus generasi dari waktu ke waktu.
Jika bachelor party sudah merajalela di Indonesia, masihkah pihak yang berwenang tinggal diam dan membiarkan generasi hancur secara perlahan?
4 Responses
Orang Indonesia kayaknya ada ya yang bikin pesta macam gini?
Oya, saya kirim file untuk proyek buku WB. Tolong dicek ya 🙂
@Mugniar,
ada bunda, sudah banyak…
di kota2 besar…
#proyekWB dah dicek
Budaya kapitalis yang sangat berbahaya jika masuk dinegeri ini
@Heru Piss,
sudah masuk… 🙁