Etika Saat Berada di Dalam Pesawat Terbang sengaja saya hadirkan mengingat moment beberapa waktu lalu yang sedikit menyita perhatian. Kejadian sekali membuat saya memaklumi moment tersebut dan beranggapan untuk memberikan toleransi. Tetapi setelah beberapa kali melakukan perjalanan melalui udara, sepertinya etika saat berada di dalam pesawat terbang masih sangat jarang diperhatikan oleh para penumpang.
Hal ini juga saya lakukan sebagai bahan pengingat untuk diri sendiri agar tetap memperhatikan etika saat di dalam pesawat terbang kapan pun saya melakukannya. Sedikit bercerita pengalaman saat di dalam pesawat terbang, tidak sedikit penumpang yang seenaknya sendiri menggunakan fasilitas umum tersebut. Mulai dari posisi duduk yang mengganggu penumpang lain, suara dengkuran, bahkan volume suara saat berbicara dan tertawa sepertinya kurang memenuhi etika yang baik.
Berikut beberapa etika saat berada di dalam pesawat terbang yang mungkin bisa menjadi bahan referensi bagi pengguna transportasi udara ini:
- Posisi duduk. Sebaiknya tidak mengganggu penumpang lain dengan memperhatikan kaki serta kedua lengan yang bertumpu. Jangan sampai kaki terlalu melebar melebihi tempat duduk hingga menjepit penumpang di samping. Atau bahkan jika duduk pas di pinggiran lorong pesawat. Kaki bisa menjadikan penumpang atau bahkan pramugari terjatuh karena terantuk.
- Suara. Nah, ini yang kadang sulit disampaikan. Ada penumpang yang sebelum pesawat lepas landas, suaranya bercerita begitu besar bahkan tertawa sampai terbahak-bahak hingga suara pramugari yang memberikan informasi tersaingi. Belum lagi ketika pesawat sudah berhasil mendarat, suara riuh dan tepuk tangan kadang sering terdengar di dalam pesawat. Aduh, konsentrasi melantunkan doa agar pesawat mendarat dengan sempurna jadi terganggu.
- Kepo. Istilah ini sebaiknya tidak dilakukan di dalam pesawat. Tidak jarang penumpang di sebelah kita membaca buku, majalah atau apa saja, dan otomatis pandangan sedikit dekat dengan apa yang dibacanya. Tetapi, jangan sekali-kali mengintip dan mencari tahu apa yang dibacanya karena penumpang tersebut akan merasa diintai.
- Kurangi bicara. Jika ada hal penting yang akan dibicarakan, sebaiknya dilakukan setelah pesawat mendarat saja atau jika terpaksa dan merasa sangat penting, bolehlah asalkan tetap menjaga volume suara.
- Posisi tidur. Usahakan kepala tidak menyeberang ke pundak penumpang sebelah yah. Hal ini akan sangat mengganggu kenyamanan orang lain. Kecuali jika penumpang tersebut keluarga atau teman yang sebelumnya sudah meminta izin.
- Posisi tempat duduk. Usahakan posisi tempat duduk tidak terlalu dimiringkan ke belakang sehingga mengganggu penumpang.
- Terlalu sering ke kamar kecil/ WC. Jika duduk di pinggiran lorong pesawat, hal ini tidak menjadi masalah. Tetapi jika posisi Anda di dekat jendela dan harus selalu melakukan izin ke kamar kecil terhadap penumpang di sebelah itu juga sangat mengganggu. Jika merasa bahwa Anda akan sering ke kamar mandi, sebaiknya tidak menyalakan AC di bagian Anda agar suhu tubuh tetap seimbang dan hasrat ingin buang air kecil bisa dikurangi.
- Keributan anak kecil. Yah, tidak sedikit orang tua yang belum mengetahui cara mengatasi kegelisahan anak di dalam pesawat. Sebaiknya memberikan penutup telinga sebelum naik ke dalam pesawat agar tidak mengganggu indera pendengarnya yang tidak jarang menjadi salah satu alasan anak menjadi gelisah dengan menangis atau bahkan menjerit-jerit. Boleh juga memberitahukan kepada anak (jika usianya sudah mampu diberitahu sesuatu hal dan mudah dipahami) tentang etika di pesawat, misalnya tidak boleh berkeliaran, teriak bahkan menangis. Bisa juga dengan memberikan permen atau makanan ringan yang nantinya si anak bisa fokus dengan makanan tersebut sehingga tidak lagi menimbulkan keributan.
- Me-nonaktif-kan ponsel. Nah, ini yang PALING SERING gagal dipahami oleh penumpang. Meskipun pramugari sudah berkali-kali menegur tetapi tetap saja keras kepala. Bahkan pernah menjadi salah satu hal yang membuat pesawat DISANGKA mengalami TROUBLE. Hadeh, parah!!!
Hmmm… memang sedikit kesal jika melakukan perjalanan udara tetapi banyak yang masih kurang memahami etika saat berada di dalam pesawat terbang.
12 Responses
Wah kapan ya aku perdana naik pesawat, ada yg ngajakin aku naik pesaat gak?
@ndop,
insya Allah terus niat dan berdoa, mas
saya dulu juga begitu…
dari kecil sudah cita2 naik besi terbang (pesawat) tetapi baru kesampaian 2011 😀
@Chemist Rahmah, sebenarnya saya cuma butuh temen saja sih. Kalo ada temen bisa langsung berangkat. Kalo sendirian belum berani, soalnya prosedur naik pesawat agak rumit ya. hihihih
@ndop, Soale ning nganjuk gak ono bandara Ndop,, wakakaaa.
@ndop,
nggak rumit mas Ndop
cuman ada beberapa langkah 😀
wah nggak kebayang deh kalo aku cerita pertama kali naik pesawat sendirian
Hmmm… nanti aku posting deh…
Untung aku naek pertama kali sama teman mbak,, hihiiii, aslinya ya bingung juga kalo sendirian.. hihiii
@Heru Piss,
iya mas…
kalo cowok sih mungkin “berani” itu ada aja, lha aku cewek sendirian saat itu 😀
@Chemist Rahmah, ok mbak langsung tulis saja ceritannya,
aku belum pernah naik pesawaaaaaaaaat
tapi yang di ulas diatas memang ada benarnya, tapi untuk point 5 bisa nggak di nego? Kalau sebelahnya cakep dan sok-sokan kayak di film asal nemplok hihihiihihihi #ngebayangin
@MakNun,
hahahaha… bisa aja kalo nggak keberatan si “itu”-nya
Makasih atas informasinya… sangat membantu
thanks mbak informasinya. lumayan buat persiapan walau sebenarnya belum pernah naek pesawat terbang. 😀