Sebenarnya menuliskan ini tuh sedikit masih ada rasa sedih. Ya, akhir-akhir sejak punya anak ketiga rasanya makin sedikit saja teman yang mendekat. Perasaan saya mengatakan bahwa terlalu rempong berteman dengan orang yang anaknya banyak. Apalagi kalau diajak meet up dan semua anak dibawa dipastikan akan membuat kehebohan tersendiri.
Namun, tidak jarang kemudian saya duduk merenung bahwa sikap saya menghadapi kondisi tersebut sedikit lebay. Pasalnya orang-orang sekarang sibuk dengan dunianya masing-masing. Semua orang berkutat dengan harapan dan cita-cita hidup setiap hari. Apalagi kalau tipikal orang di kota ini memang cuek-cuek. Jadi butuh kesabaran tak berbatas untuk melihat sekeliling dengan lebih woles.
Kalau kata suami begini:
“Berteman sewajarnya, bersikap apa adanya dan bertutur secukupnya.”
Ya, jika memang semua sudah berlebihan akan ada efek samping yang tidak baik. Tidak hanya dalam hal konsumsi makanan, dalam bergaul pun demikian adanya. Jadi ingat dengan kalimat indah berikut:
Jangan terlalu menyukai sesuatu karena bisa jadi suatu saat akan membencinya, begitu juga sebaliknya.
Sebab semuanya tidak ada yang sempurna. Sekali pun di mata kita sebagai manusia memandang sangat sempurna, tetap saja ada kekurangan karena yang Maha Sempurna hanyalah Tuhan Yang Maha Esa.