Trend lifestyle dengan segala macam pernak-pernik yang menyertainya pun kini semakin merebak. Kondisi perekonomian Indonesia tidak menjadika sesuatu yang menghalangi untuk terus mengembangkan gaya hidup halal sebagai peradaban yang harus diwujudkan secara merata.
Melihat dan menyadari pertumbuhan populasi muslim global yang meningkat 73 persen dari 1,6 miliar pada 2010 dan angka ini akan menjadi 2,8 miliar pada 2050 serta tambahan data dari Global Islamic Economy Report 2018-2019 bahwa jumlah penduduk muslim di Indonesia mencapai 87,18% dari populasi 232,5 juta jiwa.
Fakta tersebut kemudian menjadikan Indonesia sangat berpotensi untuk mengembangkan perekonomian dan keuangan syariah. Presiden Republik Indonesia pun sudah membentuk sebuah lembaga khusus yang disebut dengan Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS).
Mungkin teman-teman masih ingat bagaimana perkenalan saya dengan Lembaga KNKS pada postingan sebelumnya tentang Menambah Wawasan Keuangan Syariah bersama KNKS beberapa waktu lalu. KNKS ini sendiri sengaja dibentuk dengan peran yang bisa dibaca pada infografis berikut ini:
Seiring berjalannya waktu, tantangan ekonomi dan keuangan syariah pun semakin besar dan banyak. Maka dari itu pada tanggal 14 Mei 2019 lalu, KNKS telah meluncurkan Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) di Kementerian PPN/Bappenas untuk menjawab dan menyusun road map pengembangan ekonomi syariah di Indonesia sebagai dukungan atas peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional.
MEKSI ini sendiri hadir dengan 4 Strategi Utama dalam mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia, yaitu:
- Penguatan rantai nilai halal (halal value chain/ HVC) dengan fokus sektor atau klaster yang dinilai potensial dan berdaya saing tinggi;
- Penguatan sektor keuangan syariah, yang rencana induknya sudah dituangkan dalam Masterplan Arsitektur Keuangan Syariah Indonesia (MAKSI) dan disempurnakan dalam rencana induk ini;
- Penguatan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sebagai penggerak utama rantai nilai halal;
- Pemanfaatan dan penguatan platform ekonomi digital dalam hal perdagangan (e-commerce, market place) dan keuangan (teknologi finansial) yang diharapkan bisa mendorong dan mengakselerasi pencapaian strategi lainnya.
Untuk menjalankan empat strategi tersebut, Bambang mengatakan bahwa MEKSI 2019-2024 telah menjabarkan beberapa strategi dasar yang harus dilakukan. Strategi itu antara lain peningkatan kesadaran publik, peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia, penguatan kapasitas riset dan pengembangan (R&D), serta penguatan fatwa, regulasi dan tata kelola.
IIEFEST 2019 sebagai Program Pengenalan Halal Lifestyle
Hadirnya industri halal di Indonesia dengan melihat total besaran belanja masyarakat muslim dunia tahun 2017 di berbagai sektor seperti makanan dan minuma, fashion, wisata halal, kosmetik halal media hingga kepada hiburan halal yang ternyata mencapai angka USD 2,1 triliun dan terus akan bertumbuh lebih pesat pada 2023.
Tetapi, pada kenyataannya Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, yakin sekitar 85% dari total penduduk, tidak mampu menjadikan Indonesia berada di posisi teratas dalam hal ekonomi syariah. Lebih kepada konsumen semata sementara diharapkan Indonesia mampu berada dalam tingkatan teratas sebagai negara produsen produk halal di dunia.
Nah, ketidakpahaman secara menyeluruh akan industri halal ini menjadikan KNKS mengadakan event IIEFEST (Indonesia Islamic Economy Festival) dengan tagline Halal Lifestyle di Era Milenial. Event ini diselenggarakan di Trans Grand Ballroom Bandung tanggal 26 April 2019 lalu.
Banyak agenda kegiatan yang inspiratif dan penuh akan wawasan mengenai ekonomi dan keuangan syariah, diantaranya talkshow dari berbagai pelaku industri halal, start-up milenial, UKM, regulator hingga masyarakat umum. IIEFEST ini pun bertujuan mengajak seluruh masyarakat milenial untuk beralih gaya hidup atau lifestyle mereka kepada Halal Lifestyle.
Mulai dari pemilihan makanan dan minuman sampai kepada pemilihan wisata-wisata halal dimana masyarakat milenial saat ini paling senang melakukan perjalanan wisata dan menjadikannya konten di media sosial.
Di antara 5 Sub Sektor Industri Halal di Indonesia yang sedang berkembang, busana muslim, wisata halal dan media halal menjadi sorotan lebih banyak oleh sebagian besar masyarakat dan pengunjung IIEFEST 2019. Berikut sedikit penjelasannya!
Pariwisata Halal
Indonesia saat ini menjadi Destinasi Wisata Hala Dunia dengan menduduki peringkat teratas sesuai dengan data yang dikeluarkan oleh Global Muslim Travel Index (GMTI 2019). Fakta ini menjadikan Indonesia mampu dan memiliki potensi besar dalam memainkan ekonomi dan keuangan syariah dalam sektor pariwisata halal, seperti alat transportasi, hotel, restoran dan café serta agen travel yang semuanya menawarkan kehalalan bagi wisatawan yang berkunjung.
Fashion Halal
Kita bisa lihat sudah berapa banyak produk-produk busana muslim bermunculan. Bahkan desainer-desainer ternama pun beralih untuk menciptakan pakaian yang menjadi incaran mayoritas penduduk Indonesia yang beragama Islam. Ditambah lagi pesatnya pagelaran fashion diadakan di Indonesia seperti Indonesian Muslim Fashion Week, The International Indonesian Islamic Fashion Fair, hingga Modest Fashion Summit yang baru-baru ini diadakan pada Desember 2018.
Bahkan e-commerce pun sudah banyak menghadirkan busana-busana muslim mulai dari usia balita hingga dewasa demi memenuhi permintaan. Oleh karena itu, bidang fashion halal mampu menjadi salah satu penggerak ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
Media Halal
Meskipun masih banyak kendala dalam hal fasilitas dan informasi atau wawasan literasi mengenai industri media, sektor ini tidak tinggal diam. Terus melakukan perkembangan, salah satunya adalah pesatnya industri musik yang ternyata mampu menyerap tenaga kerja, ekspor bahkan menjadi sumber pendapatan pajak di Indonesia. Selain itu, laju pertumbuhan film, animasi dan video menjadi pesat dengan bermunculannya berbagai aplikasi dan layanan video streaming.
Dan berdasarkan fakta dari Global Islamic Economy Report 2018/2019 menyatakan bahwa tahun 2017 masyarakat muslim menghabiskan sekitar USD 209 milyar untuk menikmati media halal dan diperkirakan akan terus bertambah hingga 2023. Untuk itu, Indonesia bisa optimis menjadikan sektor media halal sebagai penggerak ekonomi dan keuangan syariah.
***
Well… sudah saatnya kita beralih ke Halal Lifestyle demi memajukan Indonesia dan pastinya berjalan menyusuri waktu di dunia dengan aktivitas yang sesuai tuntunan agama. Kehidupan masyarakat pastinya akan jauh lebih tenang karena pedoman agama menjadi landasan bahkan bisa meningkatkan perekonomian dan keuangan syariah di Indonesia.
Kalau bukan sekarang, kapan lagi?
Kalau bukan kita, siapa lagi?
***
More info about KNKS bisa cek:
- Website KNKS di https://knks.go.id
- Instagram: @KNKS.ID
- Youtube: Komite Nasional Keuangan Syariah
- Twitter: @KNKS_ID
- Facebook: Komite Nasional Keuangan Syariah
22 Responses
Geliat halal ini makin kerasa ya di negeri kita. Alhamdulillah. Semua lebih tenang, apalagi kalau dukungan ekonomi syariah sudah meluas. Rezeki insyaallah juga lebih berkah.
Waaah senang deh dengan adanya Halal Lifstyle. Saya makin bangga menjadi muslim dan tinggal di Indonesia karena sangat menjunjung tinggi nilai-nilai islam tersebut hehe
alhamdulillah bersyukur banget deh rasanya, sekarang Halal Lifestyle makin berkembang di Indonesia. semoga makin maju lagi ya mba, karena kan kita adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.
Seiring zaman yang semakin maju, kita sebagai umat muslim semakin tenang dalam melakukan apapun yaa, Mba, Halal lifestyle sudah semakin berkembang dan meluas 🙂
Alhamdulillah sudah ada kesadaran massif untuk halal style ini. Baru tau ada istilah media halal. Salut Indonesia yg mayoritas sudah mulai fokus akan hal ini
Alhamdulillah denger kabar baik beginis sangat menyenangkan
Halal lifestyle sudah banyak diterapkan, jadi makin lega makin banyak yang hijrah dalam kebaikan
Mantap ya sekarang Indonesia mulai merambah dunia bisnis dan pemasaran yang berlebel halal, termasuk pendistriannya. di Eropa dan Amerika sudah melakukannya, kita negara yg nota benenya adalah muslim juga harus memiliki tempat halal seperti ini.