Jakarta Oh Jakarta… Kota yang selalu memesonakan aku karena adanya Monumen Nasional (Monas) dan Dunia Fantasi (Dufan). Betapa riangnya setelah mengetahui bahwa rute keberangkatan untuk RWManila Trip itu adalah Jakarta-Manila. Benar-benar seperti terbang ke awan-awan yang biasa kulhat di langit ketika naik pesawat.
Kali ini, naik pesawat akan menjadi aktivitas baruku dengan rute yang lebih jauh lagi, Manila, Filipina. Kunjungan yang mewakili blogger Nusantara sekaligus sebagai blogger partner dri sebuah advertising corporation, Idblognetwork. Luar negeri!!!
Namun, yang lebih fantastis lagi adalah waktu sehari sebelum ke Manila yang membuatku bisa mengunjungi Dunia Fantasi alias Dufan. Sudah berkali-kali aku mengajak ayah agar dapat membawaku ke tempat itu sejak kecil, namun apa daya takdir hidupku membawaku ke tempat ini baru di usia mendekati 28 tahun. Usia yang sudah tidak anak-anak lagi bahkan dikatakan remaja juga tidak bisa lagi.
Saat sebelum berangkat ke Manila (tepatnya sehari), aku harus menumpang di rumah tante dan om ku di sekitar Tanah Abang, Jakarta. Selama tante dan om ku pindah ke Jakarta, aku sama sekali belum pernah mengunjunginya. Barulah kali ini ada kesempatan dan akhirnya dapat bersilaturahim dengan keluarga tante (ipar mama).
Di rumah itulah aku kemudian memulai kebahagiaan baru. Diajak jalan-jalan ke Dunia Fantasi (Dufan) adalah sebuah pengalaman pertama yang kemudian memberikan rasa haru dan bahagia yang tidak terkira. Berbagai status di BlackBerry, Facebook, Twitter dan beberapa media sosial lainnya menjadikan diriku heboh sendiri.
Meskipun ada satu tanggapan negatif dari BlackBerry Messanger (baca : BBM) yang aku terima dengan senyum datar. Isi pesannya sebagai berikut:
Dufan aja kok heboh bangettt. Biasa aja lageeee…!!!
Membaca pesan itu aku hanya terdiam sesaat dan kemudian kembali tersenyum lagi. Aku mengatakan dalam hatiku sendiri bahwa biarkan saja orang mau berkata dengan apa tentang kesenanganku saat ini yang penting aku tidak pernah menyakiti penulis BBM itu dan juga orang lain.
Tidak semua orang sudah menikmati asyiknya bermain dan narsis ria di Dunia Fantasi. Tidak semua mampu merasakan kebahagiaan yang hanya bisa dibahasakan oleh organ tubuhku saja saat itu. Bahkan postingan inipun belum mampu membuat kebahagiaan itu terpancar semuanya. Yang penting dala diriku adalah aku sudah merasakan Dunia Fantasi dan beberapa keseruan yang bisa kudapatkan hingga menonton drama musikal Buto Ijo sangat memberikan aku pengalaman yang tiada terkira hingga dapat berfoto dengan beberapa pemerannya.
Entah apa yang muncul di benak orang-orang yang membaca kisahku, namun aku hanya dapat mengatakan bahwa pengalaman sekecil apapun dan sesederhana apapun adalah harta yang tidak mampu dibeli orang lain meski dengan segunung emas dan seluas lautan sekalipun.
Palangkaraya, 8 Mei 2012 *mengingat masa aku melenggang di area Dunia Fantasi, Februari 2012 lalu
2 Responses
kalo itu orang bilang “dufan aja kok heboh banget” bales aja : “heboh banget komen status orang” hahahhahahahaa…
@fitria,
hahahaha…
jangan ah fit… biarin aja deh…
kesenanganku ga akan dirasakan olehnya sebab, masuk dufan gratis siapa yang ga mau???