Ketika Desa Tanon Bangkit dari Miskin karena Menari

Desa Tanon Semarang sebagai Desa Menari

Setiap desa punya daya tarik, keunikan dan ciri khas tersendiri. Seperti itulah yang saya ketahui. Namun, ternyata tidak semua penduduk desa menyadari bahwa kampung atau wilayah yang ditinggali memiliki potensi. Tidak semua yang membuat potensi desa menjadi terangkat karena memang kurangnya pemahaman bahkan takut memulai sebuah perubahan.

Hal ini tidak berlaku bagi Trisno, pemuda yang merasa gelisah karena ingin memajukan desanya. Bermodal bisa kuliah dan menjadi pemuda pertama yang sarjana di kampungnya, Trisno menjadi lebih semangat. Apalagi desanya sudah dikenal sebagai desa miskin. Saking miskinnya, desa sebelah melarang warganya menikah dengan penduduk desa di mana Trisno berada.

Tercetuslah harapan Trisno bahwa desanya mampu menjadi desa wisata. Desa Tanon ini terletak di kaki lereng Gunung Telomoyo, ketinggiannya 1.100 km dpl dan sekitar 59 Km dari kota Semarang, Jawa Tengah. Hal ini yang menjadikan Desa Tanon asri, sejuk, hijau dan pastinya layak jika dijadikan desa wisata.

Kendala Trisno Menjadikan Desa Tanon sebagai Desa Wisata

Mengajak warga yang berpendidikan rendah untuk sesuatu yang sulit dipahami sehingga skeptis dengan harapan Trisno memang tidak mudah. Perlu cara yang tepat dan menjelaskan dengan bahasa yang dipahami warga supaya mau bekerja sama. Pesimis warga menjadi kendala tetapi Trisno tak patah semangat. Terus berupaya sehingga warga Desa Tanon menjadi sedikit lebih memahami maksud dan tujuan akan Desa Wisata.

Kegiatan Desa Tanon

Bekerja sama dengan berbagai pihak dan lembaga tetapi semuanya tidak sepenuhnya berjalan sesuai rencana. Tidak semua lembaga yang diajak kerja sama memberikan jawaban yang sama. Namun, Trisno sudah bersyukur ada LSM bahkan pemerintah setempat mendukung ide tersebut meski memang harus tertatih.

Apresiasi SATU Indonesia Awards 2015

Kegigihan memperjuangkan lingkungan Desa Tanon menjadi Desa Wisata dengan julukan Desa Menari memang wajar mendapatkan ganjaran berupa apresiasi dari ASTRA. Dengan semangat Trisno mengangkat derajat warga Desa Tanon yang awalnya dikenal dengan desa miskin, sekarang bisa menjadi dikenal banyak orang dan menjadikan warganya

Desa Tanon ke Desa Menari dan Menjadi Kampung Berseri ASTRA 

Setelah mendapatkan apresiasi SATU Awards di tahun 2015 di bidang lingkungan, Astra pun kemudian melirik kemampuan Desa Tanon yang disulap Trisno menjadi Desa Wisata karena mengubah image Tanon menjadi desa dengan keunikan tarian yang dimiliki.

Tari Topeng Ayu adalah tarian yang dilestarikan warga desa Tanon karena bukan sekadar kesenian untuk hiburan belaka. Desa Menari karena memang ada tarian khusus di mana tarian ini mampu menjadi daya tarik orang di luar Desa Tanon untuk berkunjung.

Itu pun terwujud karena Astra mengaminkan harapan Trisno. Alasannya tentu karena Desa Tanon memenuhi syarat menjadi Kampung Berseri Astra (KBA) yang akhirnya menjadi jalan mengangkat derajat warga di sana. Empat pilar yang harus dipenuhi seperti aspek:

  • Pendidikan
  • Kewirausahaan
  • Lingkungan
  • Kesehatan.

Kucuran dana yang diterima setelah kolaborasi dengan CSR Astra membuat Trisno makin semangat dan membuktikan pada warga bahwa harapannya terwujud. Kini berbagai sektor pun menjadi perhatian Trisno untuk KBA Desa Menari yang terletak di Semarang ini.

Trisno Pemuda Semarang dengan Desa Menari

Kini KBA Desa Wisata Tanon tidak hanya dikunjungi warga sekitar (pendatang dari domestik) tetapi juga dari mancanegara. Sebegitu hebatnya daya tarik tarian yang khas dari Desa Tanon sehingga banyak turis yang mau mendapatkan hiburan di sana.

Saat orang-orang berkunjung, tak hanya disuguhi tarian saja. Hal ini menjadi kesadaran Trisno dan warga setempat bahwa tidak semua akan mau mendapatkan suguhan hanya tarian saja. Tentu harus ada potensi lain yang dikenalkan. Makanya ketika banyak yang berkunjung ke Desa Tanon, biasanya akan diberikan suguhan lain seperti:

  • Outbound ndeso; contohnya mengikuti kegiatan warga apa adanya waktu berkunjung, bercocok tanam bahkan bermalam di rumah warga
  • Dolanan tradisional; contohnya permainan pipa bocor, toya gila, tangga manusia dan serok mancung.

Satu hal yang membuat Trisno bangga dan sangat menyayangi warga di desa tersebut, mereka mau mendengarkan dan mengikuti arahan sehingga cepat berkembang. Apalagi sekarang sudah banyak warga dari desa tersebut yang bersekolah dengan baik. Bahkan mendapatkan beasiswa dari Astra sehingga bisa terus bersekolah dari SD hingga ke SMA.

“Kok bisa dari desa wisata menjadi sejahtera?” 

Ya, karena banyak pengunjung dan melihat potensi alam di desa tersebut. Bahkan warga sekitar desa yang selalu berinteraksi dengan pengunjung mampu menjadikan hasil-hasil dari kegiatan pertanian, perkebunan bahkan kerajinan tangan khusus bisa menjadi oleh-oleh berarti bagi pengunjung.

Warga pun senang karena bisa menjual langsung tanpa harus dipusingkan dengan aplikasi jualan atau membawanya dulu ke kota dengan biaya yang tidak sedikit. Dengan begitu, warga pun makin tercerahkan dengan informasi yang berasal dari pengunjung. Simbiosis mutualisme lah pokoknya.

Usaha Trisno yang demikian tentunya makin membuat warga semangat dan terus bergerak dalam meningkatkan taraf hidupnya dengan menambah pengetahuan. Hanya dengan tiga tahun pendapatan dari pengunjung bisa meningkat pesat dan itu belum dari hitungan usaha perorangan yang ada di dewa tersebut.

Dana yang ada tersebut kembali dijadikan Trisno berbagai fasilitas umum yang memudahkan turis lokal dan mancanegara makin penasaran dan selalu ingin ke Desa Menari.

***

Sebuah desa bisa menjadi terkenal di dunia karena perjuangan masyarakatnya yang kompak. Tidak akan berhasil jika hanya satu orang saja. Bahkan menaruh harapan pada generasi selanjutnya pun tidak masalah asal ada inisiator yang memberikan pemantiknya. Seperti itulah Desa Tanon hingga bisa mendapatkan kesempatan menjadi terkenal di Indonesia dan mendapatkan bantuan sehingga masyarakatnya sedikit lebih terangkat derajatnya.

***

Referensi:

  1. Desa Tanon; https://www.antaranews.com/berita/577377/trisno-menyulap-kampung-menjadi-desa-wisata-tanon, diakses tanggal 23 Oktober 2024
  2. Desa Wisata; https://www.ogindonesia.com/2016/11/desa-wisata-tanon-jadi-kampung-berseri.html, diakses tanggal 23 Oktober 2024
  3. Majalah ASTRA; https://astramagz.astra.co.id/, diakses 23 Oktober 2024
Facebook
Twitter

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *