Pernah nggak ibu-ibu sekalian kasih camilan ke anak tapi reaksinya macam-macam? Ada yang muntah, batuk, muncul bercak-bercak merah di kulit bahkan bisa demam beberapa hari. Itu bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja ketika orang tua tidak tahu kalau anaknya alergi terhadap bahan makanan tertentu.
Seperti halnya anak kedua saya, ketika makan camilan yang tidak jelas merk dan komposisinya, sudah dipastikan akan mengalami yang namanya diare hingga nafsu makan berkurang. Padahal di sekitar banyak sekali lho camilan yang seperti ini. Mirip snack dengan brand ternama tetapi sangat diragukan komposisinya.
Hmm… akhirnya saya pun harus mendengarkan saran dokter dan ahli gizi sebelum memberikan ke anak. Namun, lama-lama lelah juga lho kalau bolak-balik ke dokter. Biayanya pun tidak sedikit. Akhirnya memang sebagai orang tua yang harus care dan peduli akan apa saja yang dikonsumsi anak-anak. Tak hanya di rumah, tetapi di sekolah dan di lingkungan pertemanan juga.
Camilan Sehat untuk Anak
Sebenarnya kalau mau ketat dengan produk camilan, anak-anak apalagi yang usianya di bawah 5 tahun paling aman diberi makanan yang tidak banyak diolah. Seperti buah, susu, olahan sayur yang dijadikan camilan, telur rebus, biji-bijian dan kacang-kacangan dan yang lainnya.
Hanya saja, anak-anak sudah sangat pintar. Camilan dengan bentuk lucu, kemasan menarik atau semisalnya akan jadi pilihan mereka. Makanya sangat penting untuk orang tua memerhatikan komposisi setiap produk camilan dari kemasannya. Kalau seperti saya yang masih ragu, biasanya googling dan mencari tahu akan produk tersebut dengan lebih detil.
Tujuannya bukan untuk menghakimi atau kemudian menyebarkan isu untuk tidak membeli. Tidak se-ekstrim itu juga saya, hehe. Setidaknya saya bisa menyampaikan ke anak-anak sendiri, keluarga paling dekat dan teman-teman yang berada di satu circle yang sama (punya anak usia sama) bahwa kandungan produk A itu baik karena blablaba. Sedangkan produk B itu kurang baik karena begini dan begitu. Supaya mereka ke depannya paham kenapa saya tidak membeli dan mereka juga sudah otomatis tidak boleh beli sendiri, meski punya uang saku nantinya.
Dikenalkan dengan KWACIS, Si Biji Kecil dengan Banyak Kebaikan
Jujur saja, saya kenal KWACIS dari komunitas Ibu Profesional Suramadu. Waktu itu ada event yang mengangkat tema keluarga dan salah satu sponsornya adalah KWACIS. Anak-anak saya sebagai peserta bilang kalau jajanan itu enak meski sayangnya dapatnya cuma sedikit, haha.
Namun, saya belum juga beranjak membeli karena belum membaca dengan saksama kemasan produknya. Hingga pada suatu masa, saya ke Hotel Double Tree by Hilton, ada KWACIS yang berjejer di salah satu pojok mini resto, terletak di lobby hotel. Saya pun jadi ingat kalau anak-anak suka.
“Kalau KWACIS bisa masuk ke hotel, artinya ini produk bukan sembarang produk camilan deh.” Gumam saya dalam hati demikian.
Eee…tidak lama kemudian dikenalkan dengan owner-nya langsung, Ibu Elana. Beliau temannya teman saya. Haha… sekompleks itu pokoknya silaturahim kami terjalin.
Biji Bunga Matahari, Wijen, dan Biji Labu yang Dipadu dengan Wijen
Ternyata KWACIS lahir bukan karena ikut-ikutan usaha seperti pebisnis UMKM pada umumnya. Semua bermula dari rumah dan kebiasaan keluarga Ibu Elana yang doyan makan kwaci. Namun, effort makan kwaci lebih lama dibandingkan menikmati isinya sendiri. Maka muncullah ide Ibu Elana mengembangkan biji-bijian tersebut menjadi camilan yang bisa dinikmati tanpa harus banyak effort.
Muncullah namanya menjadi KWACIS. Hmm… menarik ya, ibu-ibu. Lebih menarik lagi kalau selalu sediakan di rumah lho, hehe. Anak-anak pasti suka. Trio S saja yang notabene picky eater tidak menolak. Anak pertama suka yang Original. Anak kedua dan ketiga suka Rasa Cokelat. Mungkin ya karena anak pertama sudah 11 tahun jadi tidak begitu doyan lagi cokelat kecuali memang bentuknya cokelat asli alias cokelat berbentuk batangan.
Ibu Elana menciptakan camilan ini awalnya pun ragu mau ditawarkan selain ke orang-orang rumah. Apalagi di lidah orang Indonesia memang belum semua familiar dengan biji-bijian.
2019 hingga Sekarang Masih Tetap Eksis
Kalau usaha dilakukan dengan sungguh-sungguh pasti tidak akan mengecewakan. Halangan dan rintangan tentu saja ada untuk semua pelaku bisnis. Ibu Elana menyadari itu tetapi menjadikannya sebagai bentu pelajaran dan tantangan untuk mencari solusi lebih kreatif lagi.
Senang karena KWACIS kemasannya jadi lebih fresh. Aman dibawa kemana-mana. Bahkan jadi bekal sekolah anak-anak pun bisa banget.
Keunggulan KWACIS, Camilan Sehat untuk Siapa Saja
Hmm… daritadi belum saya detilkan satu per satu keunggulan KWACIS selain paduan biji-bijian yang sehat untuk anak-anak. Jadi, KWACIS itu:
Gluten Free
Solusi buat yang diet gluten, anak-anak yang alergi gluten
Cocok Segala Usia
Mulai dari balita (selama sudah bisa makan selain ASI) hingga lansia yang memang diet glukosa atau gluten cocok mengkonsumsi ini
ASI Booster
Sayang dulu waktu aku hamil produk ini belum ada. Andai saja sudah kenal pasti jadi langganan selalu. Tak hanya rasanya enak tetapi kandungan biji-bijiannya bisa memproduksi ASI jadi lebih lancar. Hmm… yuk ibu-ibu dijadikan hadiah kalau mau menjenguk siapa saja yang baru saja melahirkan supaya si ibu juga senang dapat camilan sehat.
Terdiri dari 2 Varian Rasa, Original dan Cokelat
Ini aja sudah sangat nikmat dan memang kalau diet atau menjalankan pola hidup sehat tidak perlu banyak mau ini dan itu. Fokus dua varian rasa ini aja udah enak kok. Saya saja suka apalagi anak-anak.
***
Well, tidak perlu ragu beri anak-anak camilan sehat KWACIS. Insya Allah Halal dan bahan-bahannya pilihan sehingga aman dikonsumsi.
Jadi… kalian mau borong bareng aku nggak nih?