Sakit kepala memang bukan penyakit yang bisa dianggap sepele. Kehadiranya di dalam diri dapat menghalangi pekerjaan bahkan menjadikan waktu jadi terbuang percuma karena harus mengerang kesakitan beberapa saat. Jika sakit kepala datang di saat pekerjaan sedang tidak banyak dan mendesak, tentu saja masih bisa dikompromi dengan istirahat yang banyak meskipun tidak minum obat. Tetapi jika sakit kepala menyerang di saat benar-benar membutuhkan fisik yang sehat secara utuh apalagi untuk berpikir sesuatu, sakit kepala justru bisa menghambat semuanya.
Belum lagi jika sakit kepala datang saat diri menjalani ibadaha Puasa, baik itu Puasa Senin – Kamis, Puasa Daud atau puasa di bulan Ramadhan, sangat mengganggu kekhusyukan dalam beribadah pastinya. Sama halnya yang terjadi dengan saya pada saat di awal-awal puasa Ramadhan tahun ini (1434 H). Sakit kepala yang menyerang nyaris mengarahkan saya untuk membatalkan puasa. Padahal, puasa Ramadhan datang hanya datang sekali dalam setahun. Sudah sewajarnya berharap dan berusaha menjalankan ibadah puasa tanpa halangan dan rintangan berarti hingga melepas Ramadhan dengan hati bahagia dan gembira.
Sakit kepala dan suhu tubuh yang agak tinggin, menyerang tidak main-main. Pekerjaan saya saat ini sebagai freelance writer dan juga membantu suami menjalankan usaha percetakan undangan pernikahan yang sedang ramai orderan harus terhalang beberapa hari. Kepala rasanya seperti tertimpa bongkahan batu besar dan ditusuk-tusuk dengan besi dan badan lemas karena seperti demam. Untuk itu, saya meminta suami membeli obat sakit kepala untuk diminum saat berbuka puasa. Obat sakit kepala yang menjadi pilihan kami adalah Bodrex Extra.
Alasan memilih Bodrex Extra adalah karena kandungan paracetamol, ibuprofen dan caffeine aman bagi lambung saya dan bekerja cepat meredakan sakit kepala. Sebagai yang pernah belajar di bangku akademik mengenai senyawa-senyawa kimia, maka ketiga senyawa kimia tersebut menjadi perhatian tersendiri bagi saya. Melakukan pencarian informasi mengenai ketiga senyawa kimia tersebut agar tidak mengakibatkan efek samping bagi tubuh saya, sebab tubuh saya termasuk sensitif untuk senyawa-senyawa kimia.
Akhirnya diperoleh juga informasi mengenai manfaat dan cara kerja paracetamol, ibuprofen dan caffeine yaitu analgesik dan antipretik. Satu sama lain saling mendukung sehingga Bodrex Extra sangat tepat jika disebut sebagai Juaranya Cepat. Saya pun mereaksikan Bodrex Extra setelah menyantap menu berbuka puasa. Tak lupa memanjatkan doa juga kepada sang Maha Pemberi Kesembuhan agar melalui wasilah Bodrex Extra, sakit kepala saya disembuhkan dan tidak lagi menghalangi aktivitas.
Dan, slogan Bodrex Juaranya Cepat bukan isapan jempol semata sebab, berselang beberapa menit saja, kepala mulai terasa ringan dan demam di tubuh berangsur mulai stabil kembali. Pekerjaan pun bisa dilanjutkan termasuk ibadah shalat tarawih, tilawah dan lainnya bisa dikerjakan dengan beban tubuh yang tak lagi berat.
Keesokan harinya, sakit kepala hilang dan saya bisa menjalani puasa dengan lancar kembali tanpa kendala yang berarti. Di samping itu, Bodrex Extra tidak memberikan efek samping apa-apa di tubuh saya, meskipun pada kemasan diberikan peringatan efek samping yang boleh jadi timbul ketika dikonsumsi. Oh iya, karena saya sudah termasuk dewasa, maka dosis meminum Bodrex Extra adalah 1-2 tablet sehari, karena bulan Ramadhan, maka saya meminum pada saat berbuka dan sahur.
Untuk lebih lengkapnya, bisa mengetahui dengan jelas soal Bodrex, bisa cek DI SINI
2 Responses
Tolong segera cantumkan bukti screen shoot like fanpage facebook keluargabodrex … terima kasi
Team VIVAlog,
Buktinya sudah ada di postingan di atas 🙂 *bagian bawah