Belajar Jago Public Speaking sebagai Seni Berbicara bersama Alia Rahma

Belajar Jago Public Speaking bersama Rahma Alia

“Duh, kok ngomong di webinar tadi terlihat belibet ya. Pasti deh sering tercekat di tengah sharing.” Seperti itu yang muncul ketika melihat ulang rekaman saat diminta sharing secara daring di sebuah program rutin komunitas.

Kemudian saya menceritakan hal tersebut pada pasangan dan menyarankan untuk mengikuti kelas Public Speaking. Belajar dari ahlinya dan punya jam terbang tinggi tentu menjadi solusi. Pasti ada solusi yang bisa mengubah kebiasaan saya tersebut.

Beruntung sekali berada di Komunitas ISB karena ada program sharing dengan ahlinya, salah satunya bahas soal Public Speaking. Ditambah lagi narasumbernya sudah terkenal sangat top skill akan Public Speaking.

Ya, Komunitas ISB mengajak member-nya yang mau belajar pentingnya Public Speaking dengan pemateri ternama,Mbak Alia Rahma. Paling asiknya lagi karena program ini Gratis, lho. Pastinya harus ikut dan mengosongkan gelas supaya ilmunya benar-benar bisa menjadi solusi persoalan saya akan bicara di depan umum.

Apakah kamu percaya diri bicara depan orang banyak? Kalau gak percaya diri, kira-kira kenapa?

Lebih kurang pertanyaan itu yang menjadi awal pertemuan daring bersama mbak Alia Rahma yang juga dikenal sebagai news anchor bahkan pelatih pembekalan Public Speaking Abang None 2024.

Hmm… rasanya saya ingin menjawab yang membuat kurang percaya diri bahkan takut itu karena seringnya belibet dan tercekat di tengah sharing. Alhamdulillah, beberapa jawaban yang masuk juga sudah sedikit mewakili. Dan ternyata perasaan atau sikap demikian harusnya tidak perlu ada, JIKA tahu apa yang dipelajari lebih dalam sebelum tampil di depan banyak orang.

Apa Saja yang Perlu Diketahui dalam Dunia Public Speaking?

Pastikan Energi Tercukupi

Maksudnya di sini adalah ketika yang bicara di depan orang banyak lemas, penampilan tidak bagus, tidak menguasai materi, pasti dong percaya dirinya tidak ada. Maka wajar jika energinya juga tersampaikan demikian. Akhirnya, audience pun tampaknya acuh dengan kehadiran kita bahkan asik bicara juga dengan audience lain.

Paham dengan Speakers Impact

Pertemuan daring atau luring pastinya audience tidak hanya ingin tahu apa yang kita sampaikan, tetapi juga bagaimana kita terlihat bisa jadi kesan tersendiri. Itulah mengapa penting untuk tahu hal berikut:

  • How you look (55%)
  • How your sound (38%)
  • What you say (7%)

Nah, saya jadi introspeksi diri ketika menjadi audience, bahwa kondisi MC, Narasumber atau siapa saja yang tampil di depan memang akan diingat terus, hehe. Bahkan bisa dibahas lagi ketika bertemu dengan teman yang kebetulan sama-sama menjadi audience juga waktu itu.

“Jangan sampai jilbabnya kusut, miring-miring,” ucap Mbak Alia.

Hilangkan Kecemasan dan Kelola Grogi yang Muncul

Sangat pernah merasakan betapa jantung berdetak lebih cepat saat akan muncul di layar (online) dan gemetar saat akan berdiri di depan orang banyak. Ternyata kecemasan itu memang dialami semua orang tetapi ketika sudah belajar public speaking pastinya kondisi tersebut bisa diatasi bahkan dihilangkan.Apalagi jika misalnya terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan, maka MC harus bisa mengelola audience agar tetap berada dalam situasi yang kondusif.

Ada resep dari Mbak Alia untuk menghilangkan grogi dan cemas yaitu dengan 3PBCOS.

  • 3P ini adalah Positive Intention, Preparation dan Pray. Seorang public speaker harus memberikan kesan positif, persiapan yang benar-benar matang dengan latihan berulang kali dan tentunya diiringi dengan berdo’a. Bagaimana pun tetap ada Allah yang mengatur segalanya meski kita sudah merencanakan juga yang terbaik.
  • B ini  Breath yang artinya selalu berusaha mengatur nafas bahkan menarik nafas panjang agar tubuh tetap tenang dan otak kita tetap bisa memikirkan hal baik sebagai solusi ketika nervous. 
  • CO ini COntrol dimana kita harus mengatur gesture tubuh supaya tidak menampilkan kesan yang buruk sehingga orang lain tidak nyaman
  • ini adalah Smile yang kita ketahui bersama bahwa energi positif dari senyum memang memberikan ketenangan dalam hati sehingga bisa mengatasi grogi.

 

Kata Mbak Alia Rahma

Pentingnya Intonasi, Artikulasi dan Volume

That’s why Mbak Alia Rahma memberikan challenge kepada peserta untuk membacakan beberapa kalimat yang berbeda. Saya memberanikan diri meski sangat tahu grogi sudah menggerogoti. Namun, ini ajang latihan dari Komunitas ISB dan kebetulan ada ahli yang bisa memberikan feedback. 

Kalimat yang saya pilih yaitu “and the winner is INDONESIA” dan membacakannya seolah-olah jadi pembawa acara ajang lomba di mana sudah saatnya mengumumkan hasil. Setelah diajari diawal soal percaya diri, ternyata memang hasilnya akan berbeda.

Beruntung sekali mbak Alia memberikan masukan positif bahkan sudah memberikan komentar yang benar-benar membuat saya makin semangat belajar Public Speaking sampai akhir meski daring. Ya, ditemani anak balita yang bolak-balik ingin muncul di layar juga tuh sempat ingin menyerah tetapi pikir saya, ilmu yang sangat bermanfaat ini bisa jadi tidak akan mendapatkannya di tempat lain.

Apalagi mbak Alia sepak terjangnya sudah sangat jauh dan seolah-olah kalau bicara seperti ingin terus mendengarkannya. Itulah buktinya bahwa skill beliau memang sudah sangat pantas untuk terkenal dimana-mana.

Tambahan Ilmu Personal Branding

Salah satu hal yang saya sukai di Komunitas ISB, semua pematerinya out of the box yang dalam artian suka memberikan kejutan ilmu saat sharing. Jadi, tak hanya diajak belajar supaya jago public speaking tetapi juga diberi ilmu bagaimana membangun personal branding yang sangat relevan.

Sebab, menurut pikiran saya, ketika bicara di depan umum secara otomatis juga membangun bagaimana personal branding kita. Orang akan melihat diri kita sebagai MC dengan ciri khas tertentu begitu juga jika ketika sharing keilmuan yang dimiliki.

Bagaimana ingin dikenal orang, menjadi pembicaraan orang ketika diri tak sedang berada di tempat yang sama, itulah nilai yang akan melekat tentang diri pada orang lain.

Hmm… luar biasa bukan #ISBTalkshow yang saya ikuti 17 Januari 2025 lalu. Benar-benar membuka awal tahun untuk membangkitkan semangat lebih baik sepanjang tahun 2025 dan seterusnya.

***

Well, kemampuan berbicara di depan orang lain memang tidak akan bisa jika tidak melatihnya. Mahir public speaking juga bukan bakat dari lahir. Public speaking skill bisa dilatih hingga mahir. Jadi, butuh komitmen dan konsisten dalam menyemangati diri untuk terus berlatih.

Facebook
Twitter

Related Posts

36 Responses

  1. Penjelasan tentang 3PBCOS sangat membantu, terutama bagi pemula yang sering merasa grogi kayak aku. Hehehe..
    Program gratis dari Komunitas ISB bersama Mbak Alia Rahma juga bikin mupeng deh. Next time pengen banget bisa ikutan program public speaking juga ih, biar jago public speakingnya. 😀

  2. Ilmu publik speaking sekarang ini lagi viral gara gara Rocky Gerung bilang public speaking si bapak nelayan yg kasus pagar laut itu bagus banget. Nah kita jangan kalah sama public speaking nya si bapak nelayan dong ya. Hehehe

  3. Dagiiingg bangett ilmunyaa❤️🙏
    Noted yg bagian 3PBCOS beneran seampuh ituuu kalo dipraktikkan pas kita jadi public speaker
    kalo dah tau ilmunya, insya Allah ngga grogi, belibet, nge-blank ya mba.

  4. Public speaking emang skill yang penting banget sih ya zaman sekarang. Jadi pengen ikutan workshopnya Mbak Alia Rahma juga, deh! Semoga next time ada lagi dan aku bisa ikutan

  5. Baca artikel ini, jadi sadar bahwa sebenarnya rasa gugup pas ngomong di depan umum sebenarnya wajar dan bisa diatasi. Ini pentingnya persiapan yang ok sana jangan lupa belajar teknik seperti 3PBCOS (Positive Intention, Preparation, Pray, Breath, Control, Smile). Penekanan pada aspek visual, vokal, dan verbal dalam komunikasi juga menjadi poin penting yang disampaikan. Jadi, jangan diinget gugupnya aja, tapi inget bahwa dengan belajar tekniknya dan latihan terus menerus, bisa lah ya gak gugup lagi.

  6. Mbaak.. aku juga lagi mau belajar public speaking niih. Terima kasih banyak sharingnya yaa, bakal aku catet juga nih poin-poinnya. Jujur ya, karena gak terbiasa ngomong depan umum, jadi beneran segugup itu setiap kali ngomong bahkan gak berani liat audience sih. Tapi langkah awalnya memang harus menguasai materi dan tau audience yang dihadapi ya, serta penampilannya jangan sampai berantakan, ahaha. Belum apa-apa, nanti udah grogi diliatin audience karena penampilan berantakan kan gimanaa gitu.

  7. Mengelola grogi bukan hal yang mudah sih memang, tetapi harus dicoba dengan mengubah pola pikir yak, biar pas berbicara dengan audiens lebih cair.

  8. Ini bener, kemampuan bicara depan orang banyak itu hrs dilatih, dan jam Terbang juga menentukan.

    Aku pas msh di HSBC, pernah diminta beberapa kali utk kasih training mba ke staff cabang. Awalnya grogi bangeet lah pasti. Tp memang diajarin suami yg LBH sering jadi trainer di kantornya, utk menguasai bahan. Itu yg terpenting.

    Trus jelaskan dengan pelan, bukan buru2.

    Latihan di depan cermin biar tahu kayak apa gesture kita saat itu.

    Dan kalo memang grogi melihat wajah2 peserta, jgn pandang mata, tp pandang kening di antara 2 mata peserta , dengan begitu ga terlalu grogi.

    Trakhir suami ngajarin, biar bagaimanapun saat JD trainer, artinya knowledge kita lebih paham dibanding mereka. So seharusnya kita yg LBH confident utk menyampaikan materinya.

    Setelah dilakukan, akhirnya memang bisa sih melakukan itu semua.

    Sayangnya Krn aku udh resign, ga yakin apa semua poin2 tadi bakal bisa kembali smooth dilakukan hahahahahaha. Balik lagi ke jam terbang 😂

  9. Ini salah satu tulisan blog yang perlu disimpan baik-baik karena cepat atau lambat akan sangat diperlukan. Materi publik speaking (khususnya bagi yang jarang bicara di depan publik seperti saya ini) sangat penting. Thank you ya Kak sudah mau merangkum dan menuliskannya dengan baik jadi kita-kita yang tidak ikut acaranya setidaknya bisa dapat ilmunya juga 🙂

  10. ini webinarnya keren sekali, Mbak. Dan sayang kok saya ketinggalan. Jadi kalau soal nervous pasti dialami setiap orang ya tapi yang membedakan cara mengataisnya. Jadi memnag perlu sekali persiapan yang matang saat akan tampil berbicara di depan umum. Dan saya percayay, kalau terus belajar dan latihan, juga sering tampil, maka akan semakin bagus public speakingnya.

  11. suka sama pelatihan mengenai public speaking. Dulu karena aku pengen kerja di media sebagai jurnalist juga, jadi ilmu public speaking ini aku pelajari otodidak atau sama ikutan worskhop waktu itu.
    Seru banget ikutan kelas bareng mbak alia rahma ini,kita jadi dapat insight baru juga.
    Gimana tampil percaya diri di depan orang banyak, kadang masih ada juga beberapa orang yang terlihat gugup waktu berbicara di depan audience. Perlu latihan nggak hanya sekali dua kali aja ya

  12. kalo dipikir-pikir aku kurang nih public speakingnya. kadang kalo ngomong sama orang sering belibet. apalagi kalo di depan orang banyak waah ambyar semua yang ada di kepala. pengen belajar public speaking biar lebih oke dan sekaligus personal branding

  13. Keahlian public speaking ini beneran sangat diperlukan sekali ya mba. Dalam berbagai hal terutama kita selaku blogger dan kreator. Terkadang hal sederhana kayak pas isi VO aja tuh butuh kemahiran berbicara di depan kamera apalagi di depan umum.

    Sungguh sangat daging premium sih materi yang disampaikan mba Aila dan aku salut sama mba karena sempat ikutan praktik saat zoominar. Semangat terus, makin perbanyak latih biar kian ciamik. Dan aku takjub sama mba Alia kasih bonus ilmu terkait personal branding, ternyata kalau di telaah sangat berkaitan sekali ya keduanya.

  14. seru banget ya Mba Amma kelasnya meskipun online kita banyak dapat ilmu untuk public speaking ini, pastinya bakal nambah pengetahuan kita juga untuk diterapkan saat mau mempraktekan berbicara di depan umum, tips-tipsnya mba ALia ini bisa kita terapkan di kehidupan kita sehari-hari atau pun pada saat menjadi pembicara

  15. Pada akhirnya memang semuanya kembali pada praktis ya, terus dilakukan berulang sehingga menjadi terbiasa.
    Mengatur nafas, senyum, paling dasar dan mengontrol gestur tubuh itu sangat penting memang karena komunikasi tidak hanya soal bagaimana berkata tapi bagaimana bersikap.

    Ilmunya daging semua ya. Senang membacanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *