Rabu, 25 Mei 2011. Saya mendapatkan kesempatan besar untuk menyaksikan Film BATAS ini. Film yang awalnya tidak ada sedikitpun gambaran tentangnya. Film yang dibintangi oleh Marcella Zalianty, Ardina Rasty dan Arifin Putra ini ternyata sangat banyak peminatnya.
BATAS, sebuah film yang menunjukkan betapa sebuah budaya, adat istiadat menjadi batas dalam menjalani hidup.
Jaleswari, seorang wanita yang bekerja di bidang bantuan pendidikan harus melampaui batas akalnya untuk menembus suatu daerah yang belum pernah terjamah sedikitpun olehnya, Tanah Borneo. Batas yang sengaja ingin terjang untuk mengetahui permasalahan yang ada
Adeus, sosok pria yang awalnya takut pada kenyataan karena keinginan kalah dengan apa yang terjadi di depan matanya. Hingga tersadar bahwa keinginannya mampu mencapai sesuatu yang nyata.
Ubuh, sosok wanita yang terpaksa sakit karena beberapa orang telah melampaui batas hingga membuat wanita ini menjadi stress dan paranoid dengan keadaan sekitar.
Arif, seorang tenaga intelijen polisi yang bertugas menjaga daerah pebatasan dari kriminalitas yang terjadi. Meskipun perlu banyak bukti untuk semua kejahatan yang terjadi.
Panglima G.Bengker, kepala adat yang tegas namun terkadang kalah oleh sesuatu yang selalu disangkutpautkan dengan adat suku Dayak.
Mungkin inilah yang bisa kupetik dari film BATAS. Film yang menampakkan secara jelas bahwa semua terBATASi oleh adat dan lingkungan.
Namun satu yang menarik yang kutangkap dan kusimpulkan dari film ini adalah kalimat yang berbunyi:
Hidup dibatasi oleh Keinginan dan Kenyataan. Namun, pergunakan KEINGINAN untuk menghadapi KENYATAAN…
One Response
Bagus sekali film pendidikan memang harus selalu bermunculan, membantu pembentukan nilai karakter, yang sang baik