Nangis. Ini hal pertama paling kuingat ketika anak pertama rewel karena ruam popok dan membuat semua aktivitas saya berubah drastis. Tidak ada yang menemani karena semua sibuk dengan urusan masing-masing. Jika pun ada yang membantu menenangkan, justru malah membuat saya makin rungsing.
Ya, seperti itu kondisi ibu baru yang harus hidup di rumah mertua dan support system belum terbangun dengan baik. Panik dan segalanya terlihat salah di mata mereka yang sudah lebih dahulu mengurusi bayi kondisi unik.
Mengenal Ruam Popok
Beruntung karena sikap keras kepala saya menggunakan popok sekali pakai ke anak pertama sedikit membuat lega sebagai ibu baru. Bangun tidur yang hanya beberapa menit bahkan seringkali tidak ada, diperhadapkan dengan tumpukan cucian tentu hidup begitu suram. Padahal ibu baru dalam bayanganku pun dari membaca buku-buku parenting, anak pertama membawa kebahagiaan paripurna. Itu semua jujur saja menguap karena kenyataan setiap ibu berbeda.
Mitos soal bayi yang berseliweran dan menjadi tradisi di keluarga mertua membuat saya sakit kepala awalnya. Berdebat dengan orang terdekat bahkan saya harus menangis setiap hari karena seolah tidak ada yang mendukung setiap keputusan yang saya ambil. Namun, tetap saja popok sekali pakai jalan ninja waktu itu agar tetap sehat lahir batin dalam mengurus bayi.
Akhirnya aku diberitahu kalau anak rewel itu yang pertama kali dicek adalah sudah diminumkan ASI/susu atau belum. Jika sudah ada tanda bayi kenyang tetapi masih rewel, maka perlu dicek bokongnya basah atau tidak. Di sinilah seringkali yang menjadi sumber rewel, bayi terkena ruam popok sehingga membuatnya tidak nyaman tetapi belum bisa menyampaikannya pada kita, orang tuanya.
Ruam popok adalah kondisi kulit bayi yang menampakkan kemerahan di sekitar area genital seperti selangkangan, paha, pantat bahkan pada alat kelamin bayi. Namun, posisi saat itu bayi saya mengalami kemerahan di sekitar pantat dan selangkangan.
“Makanya kamu jangan pakai popok sekali pakai. Jadi ibu tidak boleh malas mencuci pakaian bayi.”
Kalau ingat kalimat itu rasanya jiwa ini meronta-ronta, haha lebay. Pastinya kalimat itu membuat saya merasa tidak berguna mengurus bayi. Padahal memang karena baru anak pertama segalanya serba kikuk dan khawatir semuanya keliru.
Inilah Bahaya Salah Pakai Popok!
Namun, berkenalan dengan popok membuat saya kemudian banyak belajar agar memperhatikan dengan saksama kondisi bayi. Konsultasi ibu dan anak saya lakukan agar mendapatkan solusi dari setiap masalah yang dihadapi, khususnya pada bayi, hingga tahu bahaya ruam popok jika tidak dicegah atau diatasi segera.
Menghambat Tumbuh Kembang
Bayi yang mengalami ruam popok pastinya rewel sepanjang hari karena tidak nyaman. Aktivitasnya menjadi terganggu yang seharusnya bisa tetap bermain bersama dengan ragam stimulasi. Otomatis tumbuh kembangnya pun akan terganggu.
Memicu Terjadinya Infeksi Saluran Kemih
Ruam popok terjadi karena gesekan urine dan feses pada kulit bayi. Jika memakai popok yang sekadarnya apalagi tidak memerhatikan durasi pemakaian pastinya berisiko terkena ruam popok. Bukan itu saja, ketika cairan urine dan feses sering kontak dengan kulit, maka infeksi pun bisa terjadi. Jika sudah terjadi, mau tidak mau anak akan berhadapan dengan berbagai rutinitas penyembuhan yang tidak hanya melelahkan bagi si bayi tetapi juga ibunya.
Tantrum
Jangan salah, bahaya ruam popok bisa bikin anak tantrum sepanjang hari. Kalau sudah seperti ini mau tidak mau ibunya juga akan merasakan kesulitan bahkan emosi yang tidak terkontrol. Bayi ‘kan belum bisa bicara jika tak nyaman dan hanya bisa menangis tanpa henti. Suara tangisan bisa jadi memicu ibu juga ikut tantrum, haha.
Melihat bahaya dr. S.T. Andreas Cristan Leyrolf, M.Ked (Ped), Sp.A mengatakan bahwa bayi memang seharusnya mengganti popok 3-4 kali sehari (tergantung seberapa sering juga si kecil buang air). Namun pada umumnya demikian, sehingga mengurangi kontak fisik lebih sering antara urine dan feses dengan kulit bayi.
Cegah Ruam Popok, Yuk!
Agar anak tidak mengalami ruam popok yang tidak hanya memberikan efek buruk terhadap bayi tetapi juga ke ibunya, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:
- Tidak menggunakan sabun/tisu dengan bahan yang mengandung alkohol dan semacamnya pada kulit bayi
- Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi, khususnya dalam mengganti popok
- Cek secara berkala popok bayi
- Tidak memakaikan pakaian yang agak ketat pada bayi
- Pilih popok yang daya serapnya tinggi sehingga kulit bayi tetap kering
Berkenalan dengan Popok Anti Ruam
Dulu bermunculan popok dengan teknologi masih sangat sederhana. Setidaknya bisa mencegah cucian banyak karena bayi bolak-balik pipis dan pup. Apalagi yang baru lahir, sungguh waktu akan sangat terkuras jika saya tidak memutuskan untuk memakai popok sekali pakai. Sekarang, ada popok anti ruam yang benar-benar memahami kebutuhan ibu baru, MAKUKU.
Sebenarnya kenal MAKUKU sudah dari Desember 2021. Awal pertama kali MAKUKU hadir menjadi solusi ibu-ibu yang galau memilih popok. Waktu itu saya sangat terpesona karena popoknya lembut, cepat kering karena daya serapnya tinggi plus anti menggumpal di salah satu sisi. Sejak saat itu jadi kepo dengan MAKUKU.
Telah Hadir MAKUKU SAP Diapers Slim
MAKUKU Diapers pun berinovasi dengan cepat dan menghasilkan produk popok sekali pakai yang benar-benar dicari para ibu. MAKUKU SAP Diapers hadir dengan berbagai keunggulannya, yaitu:
SAP atau Super Absorbent Polymer
Inti struktur dari SAP ini membuat MAKUKU sebagai popok dengan daya serap tinggi dan menyebar merata di seluruh area serap popok, sehingga popok tetap kering. Menyerap hingga 500 mL urine pastinya akan membuat bayi tetap bebas bergerak atau tidur tanpa merasa risih sekali pun. Cairan urine yang diserap tidak akan bocor karena dikunci dengan baik setelah diserap ke seluruh permukaan popok dan tidak mengalami kontak lama dengan kulit si kecil.
Slim
“Anakmu tidak pakai popok?”
“Pakai. Kan habis checkout lagi saat ayah transferin uang bulanan.”
“Nggak ketok nek pake popok.”
“Ouh, itu karena popoknya sekarang lebih slim tetapi daya serapnya tinggi.”
Anak saya yang kedua masih memakai popok size XL dan biasanya bangun pagi kelihatan kalau popoknya penuh karena gumpalannya menggantung. Seperti di celananya ada bola yang sengaja disimpan. Sejak pakai MAKUKU, sudah tidak terlihat lagi.
“Bunda popoknya bagus. Beli ini aja terus ya.” Celoteh si balita yang sudah tahu kenyamanan untuk dirinya.
Ya, pakai MAKUKU SAP Diapers Slim memang terlihat tipis. Tebalnya hayan 1.6 mm saja. Ringan dan lembut di setiap permukaan luar dan dalam.
Desainnya Simple but Elegant
Tidak salah kalau ada yang menyebut MAKUKU SAP Diapers Slim ini sebagai popok sultan. Dari desainnya yang mengalami perkembangan dari kurun waktu yang tidak terlalu lama sejak launching pertama kali, tentunya memberikan nilai lebih pada popok MAKUKU.
Untuk MAKUKU SAP Diapers Slim jenis Tape (Perekat) dengan ukuran NB dibuat berbentuk U yang memang memudahkan para ibu mengenakannya pada bayi yang baru lahir. Karena kebetulan di rumah saya ada bayi juga dan sekarang menggunakan size S, desainnya elegan, memiliki indikator penanda popok sudah harus ganti atau belum.
Selain itu, kalau memerhatikan sisi belakang popok tipe perekat maka bisa merenggang lebih panjang lagi sehingga membuat bayi merasa nyaman dan tidak khawatir kebesaran atau kekecilan saat memakainya.
Untuk MAKUKU SAP Diapers Slim jenis Pants (Celana) disediakan perekat agar memudahkan dalam pengemasannya setelah digunakan dan akan segera dibuang. Selain itu, jahitan kanan dan kiri pada sisi pinggang mudah untuk dilepaskan (mudah disobek),istilah kerennya heat press side, saat si kecil pup agar tidak mengotori bagian kaki.
Indikator Warna
Hal yang paling sering terjadi adalah bayi dibiarkan menggunakan popok sampai popoknya penuh, padahal setiap bayi memiliki intensitas pipis berbeda. Nah, MAKUKU SAP Diapers Slim mengatasinya dengan indikator warna pada permukaan luar popok. Dengan begitu, orang tua bisa tahu kapan harus mengganti popok sesegera mungkin agar masalah ruam popok bisa dicegah dengan baik.
Cara Mendapatkan MAKUKU SAP Diapers Slim
Setelah menggunakan MAKUKU sebagai popok dua anakku yang masih bayi dan balita, keduanya memang terlihat lebih nyaman. Bahkan anak kedua saya yang menjaga stok popoknya masih ada atau tidak.
Nah, untuk mendapatkan popok yang sudah memiliki teknologi SAP Core ini, bisa ke official store MAKUKU, baik online atau pun offline.
Program MAKUKU
Sebagai pelopor popok dengan teknologi SAP, MAKUKU ternyata sudah menjalankan beberapa program yang memberikan edukasi seputar kebutuhan ibu akan popok sekali pakai, di antaranya:
Konsultasi Kesehatan Gratis untuk Ibu dan Bayi di 10 Kota Besar
Bekerja sama dengan 10 rumah sakit, MAKUKU memberikan pelayanan edukasi kesehatan di 10 kota besar, Jakarta, Tangerang, Karawang, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Palembang, Lampung, dan Makassar.
Program ini dimulai dari tanggal 16 Desember hingga 18 Desember 2022 dengan tujuan meminimalisir pengetahuan yang tidak benar tentang kesehatan ibu dan bayi. Pasalnya banyak sekali hoax yang bermunculan dan membuat kegelisahan para ibu. Contoh misalnya masalah ruam popok yang masih banyak salah kaprah mengenai gejala, bentuk dan cara mengatasinya karena percaya mitos begitu saja.
Ada pun 10 Rumah Sakit yang bekerja sama yaitu:
- RSIA Putri di Surabaya
- RS Mitra Medika Premiere di Medan
- RSIA Azzahra di Palembang
- RSIA Bunda Asy Syifa di Lampung
- RSIA Ananda di Makassar
- RS St. Carolus di Jakarta
- RSIA Bina Medika di Tangerang
- RS Lira Medika di Karawang
- RS Hermina Pasteur di Bandung
- RS Hermina Pandanaran di Semarang
***
Well, pastikan anak selalu nyaman setiap hari tanpa mengalami ruam popok dengan MAKUKU SAP Diapers Slim. Mencegah lebih baik daripada mengatasi, bukan?
48 Responses
Mbak Amma … sabar yaah. Omongan nyelekit padahal kita sebagai ibu baru melahirkan itu capeeeek. Aku awalnya mau pakai popok kain tapi ternyata tenagaku ga cukup harus segera mencuci – jemur jadi yaa realitis aja pakai pospak. Yang penting pilih popok berkualitas seperti MAKUKU dan ganti pospak secara rutin.
Iya pernah ngerasain di posisi yang sama. Sebelnya lagi yang ngomong nyelekit tuh malah orang lain/tetangga yang nggak tahu keseharian kita sama bayi itu gimana. Tetangga yang ngomong aja bikin sakit hati, apalagi kalau orang dekat ya /keluarga, makin bikin gondok pastinya
popok MAKUKU SAP Diapers Slim ini memang tipis banget yaa. aku juga pakai nih buat malam anakku soalnya dia masih sering pipis kalau malam
Baru banget nih kejadian 2 minggu lalu si kecil kena ruam popok. Duh rewelnya minta ampun karena perih ketika kena gesekan. Alhamdulillah setelah pakai calming lotion berkurang ruam popoknya. Jadi emang pilih popok tuh nggak boleh asal ya, kualitas tetap nomor satu seperti MAKUKU
Cakep bangeeeet, diapersnya ada yang slim. Di anak lebih nyaman dan leluasa bergerak, di orang lain juga lebih enak dipandang, Hehe….
Jadi inget, orang tua-tua (dan yang kurang teredukasi) suka bilang, bayi rewel pasti karena laper, karena ASI-nya kurang. Padahal bisa jadi karena popok basah atau nggak nyaman karena ruam popok.
Popok itu merupakan satu hal yang menurutku bisa membentuk emosi anak. Bayangin aja kalo popoknya nggak nyaman atau malah bikin ruam, otomatis anak akan sering nggak nyaman dan tantrum, huhu. Kalau udah begini, orang tua juga bakal repot menghadapinya apalagi anak2 terutama bayi kan belum bisa berkomunikasi atau menyampaikan pesan dengan baik.
Jadi inget saat anakku kecil dlu sering bngt ngalamin ruam popok karena kulitnya yang sensiitif jadi kalo pas pakai popok yang gk sesuai dah paati tuh merah2 sayangnya dlu belum ada Makuku kalo ada saya yakin anak2 pasti terhindar dari ruam
Pengalaman pake popok kain tetap harus pake popok sekali pakai juga karena kecepatan nyuci kering kalah sama bayi yg beser, apalagi kan kerjaan kita ga cuma nyuci heheh . Jd pake popok sekali pakai membantu banget
Memang kalau uda kena mitos ini jadi jiper banget ya.. terlebih yang ngomong orangtua atau mertua.
Namun dengan berbekal kualitas produk yang bagus banget seperti MAKUKU, mak mematahkan mitos-mitos tersebut untuk membuat anak tetap sehat karena memiliki kualitas bermain dan istirahat yang baik karena kenyamanan popok yang digunakan.
Suka panikan kalau anak rewel akibat ruam popok, emang jangan sembarang pilih popok juga sih. Karena terkadang bahannya juga gak ramah anak,mesti lebih cermat lagi
Alhamdulillah aku udah lulus urusan diaper sekitar 5 tahun lalu mbak, sekarang anak mau 8 tahun. Tapi inget kok jaman dulu pas anak pakai diaper, pilih² dan menjaga banget biar nggak kena ruam.
Ini produk baru ya makuku ini, kayaknya nyaman banget ya? Mana tipis gitu 😁
MAKUKU ini pilihan semua ibu deh kayaknya, karena no more drama ruam popok karena memang senyaman itu digunakna yah.
Hingga sampai ke infeksi saluran kemih ya, aku kora cuma sebatas lecet-lecet kemerahan atau ada bekas ruam yg sulit disembuhkan, ternyata lebih bahaya. Makuku ini keliatan tipis, cocok sama postur dan fleksibel dengan gerakan baby
Drama punya anak pertama itu emang beda-beda ya mbak, bahagia dikaruniai anak, tapi ada juga pusing lelah dan bingung ngadepin anak yang rewel. Apalagi kalau rewelnya karena kena ruam popok.
Kalau ibu-ibu jaman sekarang, bisa bernafas lega ya, urusan ruam popok pada anak insyaallah bisa dihindari kalau pakai popok sekali pakai Makuku SAP diapers slim
paling suka dengan anti gumpalnya
plus 5 lapisan inti yang mengunci cairan. Jadi pantat bayi tetap nyaman, lembut dan tipis di saat yang bersamaan
Kasihan ya kalau bayi kena ruam popok bisa2 rewel seharian dan ganggu tidurnya. Makanya gak bisa nih dianggap remeh. Dulu kalau aku tu sebelum makaiin popok aku kasi krim2 cegah ruam gtu. Memang salah satunya kudu memakai popok yang nyaman ya mbak supaya si anak juga merasa nyaman. Makuku bisa menjadi alternatif diaper yang bisa dipakai dengan segala fitur2nya yang bikin bayi nyaman itu ya. Wah baru tau ada program konsul ruam popok gratis jg dr Makuku berkolaborasi dgn RS thx infonya.
Ruam popok emang gak boleh disepelekan ya mbak krn bisa bikin bayi rewel. Kalau bayi rewel nanti istirahatnya terganggu dan bisa mempengaruhi tumbuh kembangnya jg. Makanya emang sebaiknya pakaikan pospak yang nyaman ya.