Judulnya norak banget ya? Namun, itu yang saya harapkan dengan melirik kembali salah satu komunitas blogger yang pernah memeriahkan dunia saya. Meskipun saya merasakan asing sekali di usia Warung Blogger yang sudah 9 tahun. Usia ABG kata admin ketje-nya.
Awal saya kembali ketika blogwalking di blog salah satu blogger keren yang tulisannya tidak asal begitu saja, Mbak Diah DeKa. Saya mengenal beliau memang sejak 2011 ketika saya sudah resmi dipersunting blogger dari tanah Jawa. Saya membaca tulisan Mba DeKa tentang Pojok WB dengan saksama.
Saya pun memberikan komentar yang intinya ingin bergabung di komunitas tersebut lagi. Sempat terbesit kalau Mbak Deka nggak akan respon, seperti kebanyakan blogger dan saya sendiri yang sering mengabaikan komentar pembaca. Dan saya bahagia ketika beliau mengirimkan pesan via chat WA yang menanyakan keseriusan saya untuk bergabung (lagi).
Saya makin bahagia karena ternyata admin Pojok WB itu adalah Blogger Tutu yang beberapa kali menemani saya sarapan di hotel berbintang awal 2020 lalu. Ya, memang 4L alias Loe Lagi Loe Lagi, tetapi namanya dunia blogger ya pastinya akan seperti itu. Dan sejak saat itu, saya pun resmi jadi memberi WAG Pojok WB dengan berbagai rules grup yang boleh dibilang cukup menantang dalam sepekan banyak rangkaian kegiatan yang seru.
“Mbak, di WAG tidak akan ada pembahasan soal blogging secara men-detail ya. Santai di grup tersebut.”
Seperti itulah kemudian nasihat Mbak DeKa kepada saya agar benar-benar yakin mau masuk. Saya yang diberi pilihan seperti itu memang butuh waktu berpikir sebelum menentukan untuk masuk. Namun, saya awalnya niat untuk menambah teman seprofesi di dunia blogging maka saya sekalipun tidak marah atau merajuk.
Pojok WB dan Logo Baru
Namanya usia 9 tahun pastinya banyak sikap kekanak-kanakan yang timbul. Saya juga tidak paham seskuat apa menahan semua kerasukan yang saya terima. Bahkan di usianya yang 9 tahun, saya baru sadar kalau logo sudah berubah dan desainnya sangat menarik. Saya yang membayangkan usia seperti itu artinya sedang giat belajar untuk mengembangkan apa yang telah diperoleh sepanjang usia.
Salah satu yang berubah adalah logonya. Saya senang karena ada yang berwarna ungu akhirnya karena dulu seingat saya logonya jauh dari kesan nordic seperti sekarang.
Pojok WB dan Asa
Usia tidak akan pernah ada yang tahu sampai di angka berapa akan terhenti. Begitupun dengan keberadaan saya di Pojok WB akan seperti apa dan sampai kapan akan terhenti. Namun, untuk saat ini saya berharap ada banyak inspirasi sebagai kekuatan menulis setiap hari. Sebab menulis kemudian saya belajar menata diri.
Ya, menata diri agar tidak sembarang dalam menuangkan isi kepala. Bahkan saya bisa makin menambah kepercayaan diri karena mengenal berbagai karakter baru dari member Pojok WB yang ada. Bahkan, bisa banyak tulisan yang mungkin bisa terlahir sepanjang 2021 mendatang jika masih ada usia.
Pastinya, saya ingin punya banyak kenangan indah selama di Pojok WB terlepas dari beberapa anggotanya memang sudah kenal lama. Bahkan beberapa petingginya terdahulu pun kini saya harap bisa kembali lagi bersama-sama.
***
Well, menjadi bagian Pojok WB memang bukan sesuatu yang luar biasa bagi sebagian orang. Namun, saya berharap justru berada di Pojok WB saya bisa lebih semangat untuk terus berkembang. Ya, berkembang lebih pesat sebagaimana harapan menjadi blogger yang tak hanya mendapatkan penghasilan tetapi juga kelak layak dikenang. Pastinya, tidak akan membiarkan jemari ini berhenti untuk menulis lebih banyak dan memberikan manfaat banyak orang.