Setiap Agustus pasti ramai. Banyak kegiatan warga, baik tingkat RT maupun RW. Banyak yang menjadikan Agustus sebagai momen mendulang rupiah demi rupiah. Banyak cara bahkan IRT seperti saya pun tidak mau ketinggalan agar makin meriah.
Agustusan Masa Kecil
Saya dari keluarga yang tidak terlalu memberikan kebebasan kepada anak-anak untuk keluar rumah dengan waktu lama. Ketika berada di luar rumah, semua orang akan bertanya kemana, dari jam berapa, sama siapa dan lainnya. Ya, persis seperti lirik sebuah lagu. Jadi, sangat wajar ketika teman sepermainan di dekat rumah sangat sedikit.
Saya masih ingat ketika Agustus sudah hadir, perayaan lomba hanya diikuti oleh anak-anak yang percaya dirinya tinggi, orang tuanya memberikan kebebasan bahkan anak-anak yang seolah tidak dipedulikan sedang berada di luar rumah atau tidak. Saya bagaimana? Tenang! Tidak akan menemukan saya ikut bagian di situ karena keluar rumah berarti berjalan seolah tubuh berada di ujung karet ketapel. Ya, harus segera pulang dengan waktu yang sesegera mungkin.
Lalu, apakah saya tidak mendapatkan kesempatan merasakan lomba Agustusan sejak kecil? Tentu dapat dong. Caranya pun tidak mendaftarkan diri tetapi didaftarkan guru ngaji. Ya, pertama kali ikut lomba Agustusan ketika saya resmi menjadi siswi TPQ di salah satu masjid besar di lingkungan rumah.
Kerupuk dan Tempat Pensil
Bisa dibayangkan dong gugupnya saya karena sama sekali belum pernah dan usia saya saat itu sudah kelas 5 atau 6 SD. Pastinya lupa karena sebelum SMP saya sudah tamat TPQ jadi tidak lagi lanjut mengaji di masjid waktu itu. Guru ngaji saya mendaftarkan nama saya. Awalnya saya tidak mau karena khawatir pulang lama dari biasanya. Ternyata tidak. Lomba dilaksanakan saat jam ngaji dan memang ngaji diliburkan.
Di antara semua lomba, saya hanya ikut Lomba Makan Kerupuk. Mengapa? Yaa supaya bisa cepat pulang kalau selesai. Saya yang tadinya merasa kecil karena memang tubuh mini, sempat merasa tidak percaya diri. Apalagi yang menonton banyak kakak kelas di TPQ.
Singkat cerita, saya dapat juara 2. Lalu, yang membuat saya bahagia adalah tempat pensil. Waktu itu tempat pensil saya hilang tetapi tidak berani bilang mama dan bapak. Kalau mereka tahu pasti dimarahi. Makanya saya benar-benar menjadikan lomba makan kerupuk sebagai kenangan yang tak terlupakan.
Agustusan Masa Kini
Sekarang saya sudah menjadi ibu anak tiga. Ini adalah Agustus pertama saya mengikutkan anak-anak lomba di tingkat RT. Awalnya ragu karena saya paling menghindari diomongkan warga. Saya pun disemangati Bu RT agar daftarkan anak-anak lomba.
Kejutan demi kejutan hadir di babak penyisihan. Anak pertama masuk final dengan 4 cabang lomba yaitu:
- Makan Kerupuk
- Masukkan Pensil ke Botol
- Jalan Kelereng
- Lari Bendera
Nah, yang membuat paling terkejut adalah anak kedua yang masih jelang 4 tahun usianya. Semua cabang lomba untuk sepantarannya diikuti dan masuk final untuk lomba:
- Lari Bendera
- Masukkan Pensil ke Botol
Saya dan ayah anak-anak speechless karena semangat anak kedua ini sangat tinggi. Dia mau mencoba semua lomba meski tahu bakal kalah karena lawannya besar-besar. Namun, nyatanya ada dua lomba yang membuatnya masuk final. Dan ketika final tambah speechless lagi karena bisa juara lomba memasukkan pensil ke dalam botol.
Semua masih ingat bagaimana hebohnya di babak penyisihan karena anak ini memasukkan pensil sambil pandangannya justru melihat pensil lawan sebelahnya, haha. Dia tidak fokus ke pensil-nya. Akhirnya panitia mengarahkan agar melihat pensilnya dan segera memasukkannya ke dalam botol. Tanpa menunggu lama pensilnya masuk, yeay!
Dari hasil lomba untuk kedua anak saya masing-masing mendapatkan juara, yaitu:
- Anak pertama juara 1 Lomba Makan Kerupuk
- Anak kedua juara 3 Lomba Memasukkan Pensil ke Botol
- Ibunya juara 1 Lomba Memasukkan Air ke Botol Menggunakan Spons dan ada lomba beregu beranggotakan dua orang mendapatkan juara 3 Lomba Merias dengan Mata Tertutup
Lalu, setelah lomba ini akan ada lomba pakaian daur ulang saat Karnaval di akhir Agustus nanti. Apakah akan meriah dan bisa juara?
Harapan untuk Indonesia dari Seorang IRT
Saya orang yang punya banyak harapan, tanpa terkecuali untuk Indonesia. Saya sangat berharap Indonesia selalu dijaga Allah sehingga tetap ada, seluruh penduduknya makin memahami arti pentingnya menjaga martabat Indonesia, makin paham makna perjuangan sehingga negara kita merdeka selama 78 tahun ini serta benar-benar mengamalkan apa yang sudah tertuang dalam Pancasila sehingga mampu tetap tenang ketika menghadapi situasi apa pun.
Ssst… saya sebenarnya ada keinginan bisa hadir di Istana Negara. Mendapat undangan dari Presiden RI (entah siapa nantinya) agar hadir bersama suami dan menggunakan baju adat, Baju Bodo. Sebagai bentuk bangganya saya lahir dengan darah keturunan Bugis-Makassar karena menjadi salah satu budaya bangsa Indonesia.
***
Well, saya percaya bahwa IRT mampu mengguncang dunia dengan perannya dari dalam rumah. Meski seringkali dipandang sebelah mata, tetapi semuanya harus menjadi batu loncatan untuk menggapai harapan besar di Indonesia masa depan. Hal paling kecil adalah mendidik anak-anak agar memahami makna kemerdekaan dan selalu sportif ketika ikut lomba tujuhbelasan
Selamat hari ulang tahun ke-78 RI tercinta
Jayalah selalu di darat, laut dan udara
IRT di sini akan selalu mendukungmu dengan bahagia
21 Responses
Keren, semua pada dapat juara. Saya ikut lomalba Agustusan pas masih jadi guru tidak pernah menang. Sekalipun cuma lomba makan kerupuk, hehehe.
Ada banyak perbedaan perayaan 17 an sekarang dengan tempo dulu ya. Tapi tetep lah setiap masanya ada keseruannya berbeda, kalau ditempatku masih banyak acara 17an dan perlombaan yang masih dipertahankan sih
Selalu ada yang berkesan yah kalau ngomongin 17-an. Apalagi pengalaman ikut lomba2 jaman dulu dan time flies banget sekarang kita yang daftarin anak-anak lomba hehehe. Yaa, saya juga percaya kalau IRT bisa berperan untuk dunia walah dari dalam rumah!
Perlombaan di Agustusan itu pasti tidak berbeda dari tahun sebelum-sebelumnya, tetapi tetap seru dan menyenangkan.
Kalau di undang ke istana aku juga mau. Hehe
Kalo lomba makan kerupuk saya nggak pernah menang wkwkwk anak saya jugaa .. kalah wess.. ngga bisa makan kerupuk gerak2 😆
Keren lomba pengalaman pertama Agustusan bunda dan anak-anaknya. Bahagia dan juara.
Saya tahun ini gak ikutan lomba, tapi ikutan pas ngeramaiankan pawai yang diadakan lingkungan.
Selamat ultah ke 78 untuk Indonesia tercinta.
Dapat hadiah yang pas banget dengan kebutuhan pastilah sangat berkesan. Aku kayaknya nggak pernah ikut lomba apa-apa deh waktu kecil. Pas SMA aja sekali ikut lomba menghias tumpeng di kompleks. Hasilnya? Hm …untung waktu itu belum era hape berkamera :)))
Kemarin saya ikut lomba membuat poster, kalah, karena belum selesai pewarnaanya. Lomba makan kerupuk saya skip karena seringnya kalah.
Saya sampai ngeledekin panitia lombanya, ada lomba makan nasi padang? Hahaha
Lomba Agustusan itu selalu unik dan ramai. Jaman kecil saya ikut memasukan pensil dan pertandingan voli.
Semangat juang putrinya memang luar biasa. Anak saya malah malu, gak mau ikutan hehehe….
Saya pernah mendapatkan undangan hadir di istana negara saat masih kerja di Taiwan. Sayang saya ga dikasih izin majikan.
Pas presiden Jokowi, ada kesempatan juga, sayang gak dikasih izin Keluarga. Haha…
Biar saya ga ada kesempatan, biar Kak Rahmat semoga mendapatkan kesempatan itu ya
Banyak yang berkesan ya dari momen ini. Pastinya tak terlupakan, sehingga memang perlu diabadikan apalagi dapat hadiah lomba sesuatu jadinya
Aku paling suka lomba makan kerupuk, Mbak. Itu lomba menurutku paling minim effort. Ya, meski agak2 sakit leher dikit sih. Cuma kalo bagiku yg berkesan dlu waktu sekolah itu ya lomba pukul balon. Jadi, pukul balon dengan mata ditutup bikin ada aja momen lucunya. Kayak satu temenku malah mukulin pager sekolah bukannya balon🤣
Jadi inget waktu aku kecil, akutuh jarang main, kalau ada lomba enggak pernah mau ikut, cuma jadi penonton. Etapi, beda sama anakku. Anakku tuh rajin banget ikut lomba. Lomba pertamanya waktu PAUD di sekolah dan juara 1 makan kerupuk. Terus pandemi dan baru ikutan lomba lagi sejak Agustusan tahun lalu.
Wah seru bgt nih satu rumah bs juara semua. Tinggal bapaknya tuh yg blm ikutan hehe.
Smg perayaan HUT Kemerdekaan ke-78 RI membawa kekompakan warga. Mkn bersatu dan ga ada perpecahan lagi ya.
iya sih, anak-anak tuh yang paling seneng kalau menyambut HUT RI. kemarin saya temenin jalan kaki selama 2 jam demi nemein anak-anak yang antusias pengen ikutan carnaval. belum termasuk nemenin ikut lomba lepas dzuhur sampai ashar dan lanjut setelahnya sampai magrib. cape nya minta ampun Ya Allah! tapi terobati melihat senyum tawa bahagia anak ikutan lomba terus menang, hehe
Aih, impian Kak Amma sama nih denganku. Ingin sekali rasanya one day di waktu yang tepat, bisa mencicipi rasa khidmat saat hari kemerdekaan dengan ikut upacara di Istana Negara. Aamiin. Mudah-mudahan kesempatan itu akan tiba.