Menurut Ibnu Mas’ud, terdapat tujuh indikator kebahagiaan. Indikator kebahagiaan itu adalah :
1. Qalbun syakirun (Hati yang selalu bersykur) : jika setiap apapun yang kita miliki, kemudian disyukuri, baik sedikit ataupun banyak, tentu saja rasa bahagia itu akan datang dengan sendirinya.
2. Anak yang Sholeh/Sholehah : anak yang sholeh/ah akan memberikan kepuasan tersendiri oleh orang tua, sebab mampu menjadikan generasi mereka sebagai penerus perjuangan untuk menegakkan syariat agama yang dianutnya.
3. Pasangan yang Sholeh/Sholehah : pasangan yang sholeh/ah juga merupakan indikator kebahagiaan. Karena dengannya kita memiliki visi dan misi yang sama dalam membina rumah tangga sehingga menjadi rumah tangga yang sakinah, mawaddah warohmah. Keluarga yang demikian tidak akan menjadikan kita menjadi gelisah tetapi justru bahagia.
4. Lingkungan yang baik : Lingkungan yang mendukung untuk kita merasa nyaman, tentram, aman dan baik justru menentramkan hati sehingga rasa bahagia tubuh.
5. Harta yang Halal : Harta yang diperoleh dengan cara yang baik tentu saja mampu membawa kita menjadi bahagia, Sebab tak ada rasa was-was jikalau harta tersebut tidak aman atau bahkan merugikan.
6. Tafaqquh Fiddin (giat mempelajari agama) : mempelajari agama yang kita anut sangat dituntut sebagai seorang pengikut Rasulullah Shallallahu ‘alaih wassalam. Dengan mempelajari agama, kita akan semakin bisa tahu mana yang baik dan buruk untuk kehidupan kita.
7. Umur yang berberkah : Usia yang diberikan oleh Allah, yang tidak lama, sebaiknya digunakan untuk melakukan hal-hal yang baik sehingga bahagia itu dapat kita rasakan sampai akhir hayat.