Sampai juga pada tema yang menyinggung sejarah. Jujur saja, saya sama sekali bingung kalau bicara sejarah apalagi tentang Indonesia. Ada rasa kantuk luar biasa ketika membahas peperangan masa lalu, bahkan saya pernah minta ijin untuk tidak masuk kelas karena khawatir saya tidur di kelas saat guru menjelaskan.
Namun, perjalanan waktu memberikan banyak hikmah dalam hidup saya. Ternyata sejarah tidak boleh begitu saja saya lupakan. Karena masa lalu ada untuk jadi pelajaran di masa depan. Setidaknya seperti itu yang dikatakan mendiang Bapak.
Maka saya pun mulai mendekatkan diri dan mencoba mengambil sisi lain dari sejarah supaya tetap menarik. Salah satunya mengenai sosok pahlawan nasional yang bisa jadi inspirasi, setidaknya untuk diri sendiri yang terkadang menganggap hidup itu sulit dijalani.
Nah, salah satu sosok pahlawan nasional bernama Kartini ternyata memiliki banyak teladan untuk diikuti. Pahlawan yang terkenal dengan Emansipasi Wanita meskipun seringkali terbaca, terdengar dan terlihat, banyak yang salah menginterpretasikannya di zaman sekarang.
Apalagi soal kesetaraan gender. Tidak sedikit yang menganggap setara gender itu adalah posisi laki-laki persis sama dengan perempuan.Padahal, tidak seperti itu maksudnya yang sebenarnya.
Balik ke Teladan Kartini…
Berikut beberapa teladan Kartini yang bisa dipetik untuk kemudian dijadikan insprirasi:
#1. Sederhana
Ya, Kartini selalu terlihat sederhana meskipun dia adalah perempuan dari keluarga terpandang dan berkecukupan. Mulai dari cara berpakaian dan merias wajahnya, Kartini selalu tampil sederhana namun tetap elegan. Bahkan dari cara memandang dan tersenyum pun selalu tampak sederhana.
Nah, sifat sederhana ini yang harusnya dimiliki oleh kita sebagai perempuan Indonesia. Meskipun kehidupan kita juga memiliki kehidupan mewah, berlimpah harta dan mampu memiliki ini dan itu, tetapi tetap tampil sederhana akan jauh lebih baik.
#2. Tak Pernah Berhenti Belajar
Sebagai perempuan, tentunya belajar adalah sesuatu yang harus terus dilakukan. Meskipun sudah berstatus sebagai istri atau ibu, tidak ada kata untuk berhenti belajar. Apalagi di era millennials saat ini, jika tak ada wawasan yang bertambah, maka siap-siap akan tergerus dan akhirnya menjadi penonton saja.
#3. Mudah Berbaur dengan Kalangan Apapun
Kartini yang merupakan anak seorang pejabat, tidak menjadikan hal itu kemudian memilih-milih teman untuk bergaul. Semua kalangan diajak untuk berteman tanpa memandang kasta.
Sejatinya kita pun harusnya seperti ini. Tidak mengajak seseorang berteman hanya karena memandang status sosialnya atau bahkan berteman karena untuk mencari keuntungan pribadi. Sungguh itu sangat tidak terhormat sebagai manusia.
#4. Berani
Sifat satu ini maksudnya adalah berani mengemukakan pendapat da nisi pikirannya bahwa perempuan juga harus menuntut ilmu. Tidak boleh tinggal diam begitu saja. Karena menuntut ilmu itu adalah kewajiban siapa saja, kapan dan dimana saja.
Nah, kita juga harus berani untuk mengambil langkah dalam hal kebaikan, tak hanya untuk diri sendiri tetapi kebaikan untuk semua orang di sekitar kita.
#5. Optimis dan Pantang Menyerah
Menjalani kehidupan dengan aturan yang serba ketat membuat Kartini kemudian tidak menjadikannya alasan untuk bersedih atau bahkan merasa terkekang. Justru menjadikannya optimis dan pantang menyerah dengan terus belajar dan menimba ilmu dengan keterbatasan media dan metode.
Harusnya kita yang hidup di zaman yang serba mudah saat ini pun juga optimis dan pantang menyerah dengan memanfaatkannya.
***
Well… sebenarnya bingung mau menuliskan apalagi. Seperti yang saya bilang di atas bahwa 5 sifat teladan Kartini yang penting diadopsi perempuan Indonesia di atas semoga bisa jadi referensi dan inspirasi.