5 Hal Kecil yang Bikin Bahagia menjadi tantangan untuk artikel pekan pertama di bulan September ini. Bahkan sebenarnya saya bingung mau menuliskan sesuai kata hati. Sebab khawatir ada yang merasa tersakiti.
Baiklah kita coba mengingat hal kecil apa yang jika dilakukan membuat saya bahagia. Kalau ada yang sama dengan hal di bawah ini, anggaplah bahwa kita punya keunikan yang sama, haha.
Makan Cokelat
Sejak SD, saya sudah mengenal enaknya cokelat. Uang jajan saya kumpulkan agar bisa beli 1 batang cokelat yang dulu terbilang mahal di masanya. Menikmati 6 keping cokelat tersebut dengan kacang mete di dalamnya, sudah sangat membuat bahagia.
Bagaimana dengan sekarang? Sama!
Saya sekarang mengkonsumsi cokelat dalam bentuk minuman dan makanan yang bahan dasarnya Cacao, seperti brownies dan semacamnya. Apalagi ketika dihadapkan dengan kondisi anak yang rewel, banyak pekerjaan nulis yang mepet waktu hingga saat dimana saya benar-benar sedih pada sebuah kondisi nyata.
Anak-anak Menghabiskan Waktu tanpa Tantrum
Ibu macam apa ya saya?! Haha. Namun, saya benar-benar bahagia jika mereka tidak menghabiskan waktu dengan menangis, merajuk bahkan seperti tidak memahami kondisi saya.
Paling bahagia jika tidur, makan dan bermain selalu pada jalur yang seharusnya. Tidak ada drama saat menjalaninya. Karena jika mereka kooperatif, tentu saya pun akan tertata dengan baik emosinya.
Karya Disukai
Sebagai pekerja konten, membuat karya itu harus, baik tulisan, foto atau video. Nah, saya akan senang jika hasil karya saya disukai meskipun ada masukan untuk saya ke depannya agar lebih baik.
Saya berusaha tidak merasa down ketika dikritik karena saya percaya bahwa maksud yang menikmati karya itu baik pastinya. Hanya saja mungkin cara menyampaikannya yang sedikit dikemas berbeda. Dalam artian, berbeda dari apa yang diri harapkan.
Namun, kata orang bijak di luar sana, jika hidup hanya untuk menerima pujian dan tak ingin masukan, coba cek hati dan pikiranmu. Mungkin ada yang salah dan butuh dibenahi secepatnya sebelum kecongkakan membunuhmu.
Bisa Motret Tanpa Drama
Biasanya saya menerima order untuk foto produk dari berbagai jenis produk meskipun overall semuanya foods. Namun saya harus memotret tanpa drama karena terkadang ada yang mengganggu rusaknya mood. Makanya saya sangat butuh suasana tenang dan biasanya memilih saat anak-anak tidur.
Punya Teman yang Tak Datang Saat Butuh Saja
Ini memang menyakitkan ya. Namun sebaliknya akan membahagiakan jika memang benar tulis menerima saya. Bukan kemudian baik di depan tetapi nyatanya tetap di-ghibah-in di belakang hanya karena perbedaan pendapat saja.
Alhamdulillah sejauh ini ada beberapa yang justru tidak senang jika saya maju. Kok tahu? Ah, bisalah dirasakan dari sikapnya, cara menuliskan pesannya bahkan ketika sedang berkumpul ke sebuah acara, akan terlihat jelas adanya.
Itulah mengapa saya lebih senang teman yang biasa saja tetapi bicara apa adanya. Daripada bicara blak-blakan hanya di luar saja.
Duh, kok ini semacam curcol ya?! Haha…
Pastinya bahagia saya sederhana. Untuk hal-hal besar biasanya harus ekstra untuk mendapatkannya. Bahkan bisa dibayar dengan tidak tidur semalaman untuk memprosesnya.
***
Well, nanti saya tambah hal kecil lainnya yang membuat saya bahagia. Semoga semuanya selalu berjalan sesuai koridornya.
3 Responses
wakakakakakakakaka…
Punya Teman yang Tak Datang Saat Butuh Saja.
Syukurlah saya nggak punya temen yang hanya datang saat butuh, dulu sih ada, sejak kami semua jadi mamak-mamak, saya lebih menarik diri dari pertemanan, di sisi lain jadi kesepian, untungnya sekarang punya banyak teman blogger kek Mbak Ammah.
Tapi di satu sisi jadi berkurang deh drama pertemanan 😀
Btw makan cokelat itu loh Mbaaakkk, kusuka jugaahh.
Meski setelah itu nyesal karena menggendut hahaha
Aq Belum berumah tangga sih jadi belum bisa bayangkan yang nomer 2 itu seperti apa, bukan gak setuju tapi masih belum tau.
Teman yang baik itu bisa jadi aset yang berharga, tapi kalau teman yang sebaliknya justru bikin jengah
Maka tetaplah jadi temanku, Mbak