Tidak ada yang tidak berguna di dunia ini. Allah tidak akan menciptakan hal yang sia-sia, bukan? Pasti ada tujuannya meski akal manusia tak mampu sampai di sana. Bahkan daun yang berguguran dan membusuk punya arti penting bagi kelanjutan ekosistem sebab menjadi salah satu proses rantai makanan.
Begitu juga dengan benda-benda kecil di sekeliling kita yang sering tak dianggap tetapi manfaatnya luar biasa. Saya pun pernah mengalami kisahnya. Jika mencoba mengingatnya kembali, ada rasa haru dan bahagia karena ternyata bisa sampai bertahan hingga kini karena penolong benda kecil tersebut.
Bagi yang tidak punya mungkin memandang kisah saya hanya biasa saja. Namun, saya percaya ketika mendapati kondisi yang sama, semoga bisa ingat pelajaran dan hikmahnya. Sebab terkadang manusia dibenturkan masalah baru akan mengingat kisah temannya atau cerita yang pernah dibaca. Setelahnya, semoga ada rasa syukur untuk tetap menjadi pribadi baik dan tak mudah menyepelekan kondisi sesama manusia di sekitarnya. Apalagi jika dalam kondisi sedang berlebih, bisa tidur enak atau tertawa puas tanpa beban pikiran.
Hmm… benda itu apa saja?
Uang Koin 500-an
Mengumpulkan receh 500-an memang bisa dijadikan habit baik. Apalagi kalau tujuannya untuk bayar pengamen yang setiap hari lewat depan rumah, kantor atau bahkan warung. Namun, ketika uang koin 500-an sebanyak 20 keping itu bisa membantu untuk menyambung hidup sehari, pernah kah mengalaminya?
Ya, awalnya memang tidak percaya bisa di titik paling rendah itu. Mau makan bingung. Penghasilan tak menentu ternyata butuh pengelolaan keuangan yang baik. Namun, itu tidak bisa dilakukan saat itu karena benar-benar dompet tak berisi, rekening cuma ada angka 0 saja bahkan tidak tahu pendapatan akan masuk tanggal berapa lagi. Orderan sepi sementara ada perut yang butuh diisi, dua orang pula yang mengalami.
Setelah berusaha menenangkan diri, mata saya melihat ke sekeliling ruangan. Berharap ada barang yang bisa dijual meski memang butuh waktu lagi mencari pembelinya. Lalu tangan saya menyentuh beberapa stok souvenir dari gerabah. Tangan meraih bentukan rumah yang bagian atapnya bisa dibuka.
“Ya Allah, ada uang!”
Tak menyangka saya pernah menyimpan koin di tempat itu. Saya mengingat-ingat atas dasar apa menyimpannya di situ. Barulah tersadar kalau dulu disimpan di situ karena harapannya bisa segera punya rumah, sesuai dengan bentukannya. Namun, ternyata kendalanya makin banyak hingga sekarang masih harus bertahan di kontrakan. Syukurnya, kontrakan sekarang jauh lebih nyaman dibanding dulu. Lebih tenang dan bisa main sama anak-anak. Kalau dulu, sumpek dan nyaris kamar tempat segala macam aktivitas.
Singkat cerita, uang koinnya bisa saya pakai untuk beli makan berdua dengan pasangan hari itu. Nasi dan lauk seadanya. Cukup untuk sekadar menghilangkan lapar. Kasihan? Tidak apa-apa. Sekarang sudah jauh lebih bisa makan lebih dari itu berkali-kali. Sebab percaya bahwa jika masih bernafas pasti rezekiNya selalu ada.
Peniti
Baju mendadak sobek dan membuat tidak nyaman. Syukur bisa menemukan peniti yang berada jauh di dalam tas. Merogoh paling bawah ada yang bisa menolong apalagi waktu itu harus berada di acara resmi. Untungnya tak ada satu pun yang sadar kalau peniti penjadi penolong sehingga saya tetap nyaman berada di event tersebut.
Bayangkan sobekan itu mengundang perhatian orang. Akhirnya dengan peniti membuat saya melipat sedikit bagian baju untuk menutupi bagian sobekan dan yup bisa terlihat tidak ada apa-apa meski memang rasanya sedikit was-was ketika bergerak karena khawatir penitinya terbuka. Namun, untunglah aman sampai selesai event.
Permen
Sebenarnya, sudah lama tidak merasakan mabuk perjalanan. Namun, suatu waktu saya heran dengan kondisi mobil online yang dipesan suami. Bau tidak enak menyeruak tiba-tiba saat membuka pintu. Otomatis kepala saya pusing dan mual. Mau saya cancel tetapi kebetulan saldo akun aplikasi perjalanan sedang kosong, makanya pesan lewat suami.
Akhirnya saya minta ke driver untuk jendela dibuka. Alasannya pusing. Diterima dan akhirnya mobil tidak menyalakan AC. Karena jendela dibuka, otomatis banyak angin masuk. Lupa kalau saya pun tidak bisa lama-lama terkena angin karena makin mual pastinya.
Saya merogoh saku tas, eh senangnya ada satu permen yang memang khusus untuk tolak angin. Alhamdulillah tertolong banget beberapa menit di perjalanan. Setalh tiba, saya langsung nyari toilet untuk mengeluarkan apa yang seharusnya keluar, haha. Pusingnya mereda dan dipastikan tidak akan pernah lupa bawa permen sejenis di tas kalau kemana-mana. Minimal ada buat dikunyah. Jaga-jaga mobil online ada yang sejenis. Namun, semoga tidak sebab sudah kuajukan komplain sebagai pelanggan setia.
***
Well, seperti itulah kemudian yang mungkin bisa terjadi dengan kehidupan kalian juga. Benda kecil yang seringkali diabaikan ternyata ada masa dibutuhkan dengan sangat untuk jadi penolong dan bisa survive lebih baik ke depannya. Apakah ada di antaranya punya cerita yang sama dengan di atas?
20 Responses
Cerita tentang koin, peniti, dan permen ini sederhana tapi penuh makna karena mengingatkan kita bahwa hal kecil bisa jadi penyelamat besar di saat genting. Dari sini jadi belajar untuk tidak meremehkan benda remeh di sekitar karena bisa jadi itulah yang menolong di waktu yang tepat.
Permen memang wajiiib dibawa ke mana2 ya.
Jaga2 aja.
Entah karena mual , atau ngantuk…permen bisa banget jadi Bestie kita
klo benda kecil yg always kubawa tuh freshcare (merek apapun boleehhhhh)
Ketiga beda itu selalu ada sih di aku hehe. Uang 500an tuh gak tau katanya jarang yang mau menerima, padahal mayan tu cemplungin kaleng mesjid, buat jajan di warung, atau kalau banyak ditukarin ke minimarket juga pada mau kok. Herannya ada beberapa tempat yang nolak. Ada juga kang parkir yg gak paham bahwa 500an bisa digunakan. Masih uang juga kan itu.
Kalau peniti selalu ada cadangan aku bawa, jaga2 pas keluar rumah peniti di kerudung rusak atau hilang. Hehe bener juga bisa buat kondisi emergency yang lain ya.
Permen sebenarnya gak wajib juga sih, tetapi saat perjalanan jauh ataa pas menunggu tu emang sangat membantu. Kunyah2 biar gak boring.
plester buat lecet di kaki atau luka kecil di tangan. Kadang sepertinya sepele tapi pas gak bawa tuh mendadak kejadian misalnya kaki lecet karena jalan kaki terlalu jauh. Kalau udah begitu bingung mau cari2 minimarket, dan biasanya makin dicari makin gak ada. Beli di pedagang kaki lima yang biasanya jual rokok sm air mineral pun belum tentu ada. Jadi selalu mengusahakan sedia setidaknya satu dua strip di tas.
Aku pernah ngalamin yg pas duit sih mbak . Waktu itu ntah kenapa lupaaa bawa dompet. Ewallet blm ada . JD either bayar pake kartu atau cash. Panik pas bayar. Ngerogoh semua tas, dompet memang ga ada. Tapi pas bongkar2 ternyata di kantong2 kecil ada beberapa uang 50an, 20an dan 10an. Ya ampuuun terbantu.
bisa jadi itu uang lama yg aku jejelin ke tas, ga sempet taro dompet. Tapi sejak itu, aku jadi suka nyelipin beberapa uang di kantong2 kecil tas, di lemari… Sekedar utk jaga2 aja 🤭.
Jarum juga tuh. Pernah pas masih kerja, aku kehilangan pentul. Jadinya jilbab ga bisa dirapihin. Dan ga bawa pentul cadangan pula. Ndilalah kok ya pas ubek2 tempat2 penyimpanan di mobil, suami malah nemuin pentul di tusuk di kursi mobil di bagian kepala itu. Trus baru inget, aku kdg2 suka nusukin pentul di kursi mobil kalo udah gerah pake jilbab 🤣. Berguna juga ternyata 😅
ceritanya kena banget! Kadang hal-hal kecil yang kita anggap remeh justru jadi penyelamat di saat genting. Poinnya relate banget, sih, apalagi soal uang koin. Bener-bener gak nyangka bisa bermanfaat sebesar itu. Jadi pelajaran banget buat lebih menghargai benda-benda di sekitar kita.
Permen iya pengaruh buat daku, karena suka iseng mau nge-ganyem apa hehe.
Kalau uang koin, daku ke arah yang yang 1000-an, karena ini selain bisa buat jajan sampo, bisa pula jadi sohib ketika masuk angin alias buat kerokan wkwkwk
Betul sekali kak, tak ada yang tidak berguna di dunia ini. Meski ini konotasinya benda tapi kalau diterapkan ke pola manusia malah justru membantu. Misal ada seseorang yang sedang lost confidence dan merasa dirinya nggak berharga setelah mendengar kata ini dia bisa merasa bahwa dirinya berarti, meski sekecil apapun bantuannya. Bahkan sekecil penitipun ada gunanya apalagi manusia,kan? Kalau aku terkadang nemu struk belanjaan lawas aja bisa kupakai jadi pembatas buku pas kondisi mendesak. Kayaknya semua benda ada manfaatnya di tempat dan situasi yang tepat 🙂
Peniti, ini kerap melengkapi peraatan yang saya bawa mbak. Selain itu tisu atau saputangan secara saya mudah berkeringat dan anak saya alergi debu sehigga sedia tisu kemana-mana deh.
Saya juga punya pengalaman celana sobek, untung ada peniti yang jadi penolong, celana sobek pun tak tampak dari luar
aku jarang beli permen sih Mbak, apalagi pas Saladin diet gula. Tapi entar beli permen tolak angin dan permen mint. Disembunyikan dan akan dibawa pas perjalanan, buat penyelamat.
Mengenai uang koin ini aku pernah nulis juga. Satu juta kurang seribu ya gak jadi sejuta. Jadi jangan remehkan uang koin.
Nah ini barang-barang yang kaya sepele tapi penting ya mbak. Sayangnya saya sudah jarang punya uang cash. Apalagi yang receh. Cukup menyulitkan memnag kadang-kadang. Peniti ini paling saya bawa yang buat kerudung. Peniti bros gt. Tp emang kadang bisa dipake buat kondisi darurat. Di saya pernah tali tas putus. Akhirnya saya peniti dulu hehehe
Kalau permen udah lamaaaaa banget nggak makan permen. Sejak tenggorokan makin sensitif. Tp emang permen bisa membantu kalau tiba-tiba mual ya.
Benar sekali, aku juga percaya tidak ada yang sia-sia.
Kisahmu yang koin bikin aku tertegun berulang kali suka kaget dengan uang sering terlupakan tiba-tiba ada.
Di era serba digital ini, kadang uang cash jarang banget punya dan suka terabaikan juga kalaupun ada. Tapi saat rekening aduhai langsung deh ngorek-ngorek eh nemu uang tuh seperti anugerah banget.
Peniti dan permen juga, terutama permen. Belakangan aku selalu bawa karena suka getir aja melihat keadaan dan caraku tetap mengecap manis itu ya udah makan permin aja. He he he
Saya senyum-senyum sendiri baca Postingan ini Mbak. Dan saat baru membaca judulnya, saya langsung feeling, pasti ada peniti. Dan benar haha. Soalnya peniti juga masih jadi andalan saya saat pergi. Misalnya saat tali tas saya putus, atau pegait celana lepas termasuk sandal jepit buat kali hujan talinya putus hehehe.
Kalau koin 500 itu juga sering menolong saya saat dompet lagi tipis. Makanya kalau pas habis belanja, koin 500 saya simpan dan itu benar-benar sangat membantu.
Ah iya mbak. Barang-barang kecil itu ternyata juga memiliki manfaat yang besar saat waktu yang tepat ya mbak
Itulah mengapa kita selalu dianjurkan untuk bersyukur mulai dari hal-hal yang kecil
Betul sekali mba, apalagi terkait uang koin 500-an aku pernah beberapa kali merasa sangat tertolong dan terbantu karenanya. Sungguh ya pencipta itu baik sekali bahkan setiap benda kecil yang sering di sepelekan saja punya fungsi luar biasa.
Dan ketiga benda kecil yang menolong itu, selalu ku selipkan di ransel. Kalau permen buat ngurangi asem lambung misal lagi naik dan peniti cadangan buat kerudung misal tiba² peniti ku rusak.