10 Alasan Masuk Kuliah di Akademi Perawat

10 Alasan Masuk Kuliah di Akademi Perawat

“Bu, kok tidak mengajar di kampus kami lagi? Kampus kami ‘kan salah satu akademi perawat terbaik di kota ini.” Tanya seorang mahasiswi yang menyayangkan keputusan saya untuk merantau ke Pulau Jawa.

Ya, tadinya saya dosen di sebuah akademi keperawatan ternama di Makassar. Namun, jalan hidup berkata lain dan membawa saya menjadi seperti saat ini, penulis blog dan juga pencinta fotografi. Bukan karena ada masalah tetapi takdirNya yang berkata lain. Padahal berada di tengah-tengah calon perawat itu ada energi dan semangat luar biasa.

Betapa tidak, mereka kelak akan menjadi pelayan kesehatan yang berdiri di garda terdepan ketika ada yang sakit, terluka dan semisalnya. Makanya, memang di satu sisi saya sedih meninggalkan aktivitas mengajar mata kuliah Biokimia, tetapi di sisi lain ada 3 anak kecil yang butuh sosok ibu setiap hari.

Alasan Masuk Akademi Perawat

Mereka yang mengambil langkah untuk belajar lebih lanjut di akademi perawat pastinya punya tujuan dan motivasi masing-masing. Nah, saya pun sempat melakukan wawancara non formal pada mereka yang masih SMA bahkan yang sudah duduk di bangku kuliah akademi keperawatan tingkat I tentang alasannya memilih langkah tersebut.

Beberapa jawaban mereka di antaranya:

Keluarga Mayoritas Bekerja sebagai Tenaga Medis

“Saya memilih mau jadi perawat karena bapak ibu saya pun perawat.” 

Wajar, bukan? Sebab pendidikan yang diterima dari rumah tentu tidak akan jauh dari style keperawatan. Di dalam rumah tentu akan terlihat ragam peralatan dan juga kebutuhan orang tuanya di lingkungan kesehatan. Maka tidak akan keliru ketika anak mengikuti jejak langkah orang tuanya.

Ikatan Dinas, Kerja Sudah Pasti

“Gampang dapat kerja karena sudah bekerja sama dengan rumah sakit atau klinik tertentu.” 

Ya, sebagian akademi perawat yang bermunculan saat ini sudah memiliki channel dengan beberapa rumah sakit atau klinik kesehatan tertentu. Baik itu di daerah yang sama atau di luar kota misalnya. Hal ini membuat beberapa orang tidak akan menyia-nyiakan kesempatan akan kemudahan tersebut sehingga masuk dan menekuni bidang keperawatan.

Meski memang persaingan menjadi lebih ketat karena jumlahnya pasti akan sangat banyak yang berminat sementara lapangan pekerjaan masih terbatas pada lembaga tertentu. Namun, bukan berarti bahwa tidak bisa. Tinggal menunggu kesempatan dan takdir selama tidak berhenti untuk terus upgrade diri.

Memiliki Prestasi yang Cemerlang

Baik itu calon mahasiswa(i) yang memiliki prestasi atau kampus keperawatannya yang berprestasi, dua-duanya sama-sama alasan masuk akal. Kampus keperawatan yang punya segudang prestasi tentu juga akan mencari calon-calon yang akan belajar di dalamnya setidaknya punya prestasi. Sebab bisa jadi selama berkuliah, prestasi yang tadinya ada makin bisa diasah dan tidak hanya mengharumkan nama kampus tetapi juga nama mahasiswa(i) itu sendiri.

Fasilitas yang Sudah Setara dengan Rumah Sakit

Maksud saya di sini adalah tempat belajar menjadi perawat memiliki fasilitas yang memang dibutuhkan di rumah sakit. Jadi lulusannya sudah siap bekerja karena selama belajar atau berkuliah sudah terbiasa melihat, memegang bahkan menggunakan alat-alat kesehatan yang biasanya digunakan oleh seorang perawat.

Ya, istilahnya sudah siap bekerja karena fasilitas kampus sudah sangat memadai. Meski memang kadang biaya juga akan mengikuti. Namun, makin baik fasilitasnya, lulusannya bisa makin berkualitas pula.

Suka dengan Dunia Kesehatan

Ini juga jadi alasan apalagi kalau sejak kecil sudah diperkenalkan dengan dunia kesehatan. Merawat orang lain, membantu orang lain untuk sembuh dan aktivitas lainnya yang biasanya dilakukan oleh tenaga medis, tentu akan menjadi passion ketika seiring waktu terus mencari tahu ilmu dan perkembangannya.

Suka dengan Dunia Kesehatan

Ikut Pilihan Teman Baik

Ada juga lho yang jawabannya seperti ini. Tidak punya alasan lain selain karena teman baiknya masuk keperawatan. Tidak mau kehilangan teman baik, jadinya ikut masuk kuliah yang sama. Nasib baik jika mampu mengikuti ritme perkuliahan dengan baik, jika sebaliknya mungkin alasan ini harus jadi pertimbangan yang matang.

Senang Membantu Orang Lain

Membantu sesama tidak hanya dengan memberikan bantuan berupa sedekah atau semisalnya. Senang merawat orang, tekun mengajak pasien untuk menjalankan pengobatan dengan baik, dan alasan lainnya untuk membantu orang lain yang kesulitan dalam hal kesehatan, pastinya masuk akademi perawat juga bisa jadi alasan masuk akal.

Terinspirasi dari Kiprah Seseorang 

Seperti saya yang suka memotret karena awalnya senang dengan salah satu senior dulu yang hasil jepretannya seolah mampu bercerita dan menceritakan makna foto yang dihasilkan. Begitu juga dengan masuk sekolah menjadi perawat karena terinspirasi dari sosok tertentu itu bukan hal lucu. Justru dengan inspirasi tersebut seseorang bisa tumbuh menjadi lebih baik dalam membantu sesamanya.

Ada Tragedi Keluarga yang Memicu untuk Jadi Perawat

Saya punya kakak sepupu meninggal dunia karena keterlambatan perawatan di rumah sakit. Makanya keluarga dekatnya menjadikan momen itu seperti janji bahwa kelak akan menjadi perawat agar tidak ada lagi keluarganya yang meninggal dunia karena masalah terlambat ditangani atau semisalnya.

Tragedi keluarga pun bisa menjadi cambuk positif untuk tumbuh menjadi perawat yang baik hati bahkan teladan ketika semua prosedur dijalankan dengan baik.

Terpaksa Daripada Tidak Kuliah

Ada yang beralasan seperti ini dan itu tidak sedikit. Coba-coba menjadi salah satu alasan juga masuk kuliah yang membahas segala hal tentang dunia kesehatan. Meski kadang ada yang akhirnya menyerah di pertengahan bahkan terpaksa juga harus gugur pada detik-detik terakhir menjadi sarjana keperawatan.

Tentunya alasan ini bukan contoh yang baik sehingga memang butuh pemikiran yang matang. Diri ini mau dibawa kemana ketika misalnya sudah terlanjur berada di akademi perawat. Sebab, semua bisa dipelajari. Semua bisa diusahakan. Asalkan yakin dan pastinya sadar bahwa langkahnya saat ini memang sudah ada yang mengatur.

Akademi Perawat Persada Garuda Pusaka 

Bicara soal alasan masuk akademi perawat, bisa jadi masuk ke Akper Persada Garuda Pusaka menjadi pilihan terbaik. Sebab, memiliki kurikulum berbasis kompetensi, fasilitas lengkap, tenaga pendidik berpengalaman, dan peluang kerja yang luas sehingga ada semacam jaminan lulusan akademi ini bisa menjadi pilihan untuk kehidupan lebih baik di dunia keperawatan di masa depan.

Jika ingin tahu lebih lanjut, bisa langsung ke situsnya saja di https://akperpgp.ac.id/campus-life/ agar informasi yang diterima lebih jelas dan pastinya makin memotivasi untuk berkuliah di Akper Persada Garuda Pusaka yang berlokasi di Banten ini.

***

Well, sekolah di akademi perawat memang bukan hal mudah. Butuh panggilan hati karena melayani itu tak datang begitu saja. Banyak hal yang harus dilalui sehingga hati dan raga menyatu dalam ikatan janji untuk merawat yang membutuhkan, siapa pun dan berapa pun usianya.

Namun, bukan berarti tidak bisa. Lakukan dengan sungguh-sungguh insya Allah akan menjadi ladang pahala tersendiri meski tak harus maju ke medan perang (jihad fiisabilillah).

Facebook
Twitter

Related Posts

31 Responses

  1. Masya Allah mba, aku paham banget nih rasanya. Semoga keputusan yang diambil adalah terbaik dan bernilai pahala, aamiin. Salut sekali sama mba 🥰.

    Kemudian aku pun takjub sama para perawat yang bekerja sepenuh hati serta banyak membantu pasien. Soalnya pas suami alami 2x operasi ku merasakan banget sangat terbantu dengan adanya perawat.

    Ragam motivasi kenapa mereka memilih jurusan keperawatan pun semenarik itu ya. Benar adanya, kalau orang tua tenaga medis pastilah anak-anaknya terinspirasi. Semoga saja semakin banyak perawat berkualitas yang berkerja sepenuh hati, insha Allah bakalan jadi pahala juga 😇.

  2. mengambil jurusan keperawatan memang kudu dari hati ya mbak
    aku pernah nanya sama perawat, alasan dia ambil kuliah perawat, karena dia suka melayani gitu dan suka sama hal-hal yang berbau kesehatan
    dan ragam alasan masuk jurusan kuliah seperti ikutan temen, ini sering aku temuin, bener juga kalau banyak yang bilang, karena sahabatnya masuk semua ke jurusan tersebut, jadi daripada kehilangan sahabat, mending memilih kuliiah di jurusan yang sama

  3. saya salut kala teman teman saya memilih jadi perawat teringat sebuah komentar di igeh bberapa hari yang lalu betapa lelahnya jadi perawat jam kerja bisa ngalahin dokter tapi gaji di bawah dokter, emang iyasih jobdesk dokter berbeda tapi melihat waktu kerja sampai teler di rumah sakit bener the real pengabdian sih

  4. Wah ternyata Amma dulu dosen di akademi keperawatan ya di Makassar, bisa menyimpang jauh profesinya sekarang ya..tapi Alhamdulillah tetap bermanfaat bagi sekeliling Amma.. motivasi masuk akper beragam ya semoga mereka semangat dan bahagia dengan pilihannya

  5. Kuliah jurusan keperawatan masih jadi primadona
    Banyak murid lesku yang ingin melanjutkan pendidikannya di kuliah keperawatan
    Jadi perawatan katanya masa depan terjamin

  6. MashaAllaa~
    Menjadi perawat ini ga mudah yaa… Karena belajarnya sama seperti dokter, mengenai medis meski ga terlalu dalam. Tetapi yang lebih penting, perawat juga kudu satset namun penuh dengan perhitungan dalam bertindak dan mengambil keputusan.

    Keluargaku ada beberapa yang profesinya perawat, ka Amma.
    Dan jadi Symptom Checker kalau kami mengalami gangguan kesehatan.

  7. Menjadi perawat adalah salah satu profesi yang pasti akan selalu dibutuhkan sepanjang masa karena orang sakit selalu ada dan butuh perawat untuk membantu dokter dan juga rumah sakit supaya membuat mereka sehat kembali

  8. Wah, artikelnya sangat informatif! Masuk kuliah di Akademi Perawat memang pilihan yang penuh dedikasi. Membuatku jadi lebih paham betapa pentingnya profesi ini untuk masyarakat. Terima kasih sudah berbagi alasan yang menginspirasi!

  9. Biasanya faktor keluarga memang bisa sangat berperan. Makanya suka ada istilah keluarga perawat, keluarga dokter, keluarga TNI, dll. Sepertinya kita pun membutuhkan banyak perawat. Semoga aja dimudahkan jalannya bagi yang ingin jadi perawat

  10. kalau kata teman yang pernah kuliah dan jadi nakes bidang kesehatan terutama perawat ini termasuk banyak tantangan dan risikonya kayak tertular dan lain sebagainya. pastinya mereka yang memilih menjadi perawat ini adalah mereka dengan jiwa sosial yang tinggi yaa

  11. Bekerja di bidang kesehatan seperti ini memang sesuatu ya mbak, risiko ada, tetapi juga rasa melayani masyarakat yang membutuhkan tenaga kesehatan juga ada. Semangat selalu

  12. Sedih kalau alasannya terpaksa daripada enggak kuliah.
    Jadi perawat itu tugas mulia yang butuh orang dengan kekuatan caregiver, senang melayani, penyabar, dan cepat tanggap.
    Perawat juga banyak dibutuhkan di berbagai daerah.

  13. duh…jadi ingat dulu cita2 ingin kuliah teknik mesin ITB, tapi nggak kesampaian, terakhir kuliah arsitektur karena ikut-ikutan kawan, tapi kuliah nggak sepenuh hati itu berat apapun jurusan harus dengan hati kalau mau maksimal begitu juga dengan kuliah jadi perawat

  14. Menjadi tenaga kesehatan tidak mudah ya baik saat kuliah dan kerjanya, jam kerjanya panjang dan butuh fokus tiap waktu. Jadi, sebaiknya yang kuliah keperawatan idealnya ya passion dari hatinya agar hasilnya menjadi perawat yang cakap dan berdedikasi kelak ya..

  15. Jadi perawat atau bidan, di kampung saya ini jadi jalan ninja untuk cepat kerja dan menjadi orang terpandang
    Pandangan masyarakat disini, perawatan atau bidan itu udah seperti ke dokter aja.
    Pantas banyak yang minat dan orang tua bela menjual apapun demi biayanya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *