Search
Close this search box.

Bali dan Kenangan Bersamanya 3 Tahun Silam

Nekat Liburan. Ya, ketika itu saya dan rombongan beberapa orang bloger Surabaya nekat membuat janji berangkat dan bertemu di Bali. Saat itu ada salah satu teman bloger yang mendapatkan kesempatan untuk melakukan hotel review di salah satu area di Bali, Siesta Legian Hotel.

Padahal informasinya pun terbilang sedikit mendadak buat saya, namun beruntung ada bujet untuk mengabulkan liburan ke Bali tersebut. Beruntung karena kami tak lagi harus memikirkan penginapan karena sudah diatur oleh teman saya itu, salah satu nyonya besar yang bekerja di ITS Surabaya. Namanya siapa? Ih, kepo banget deh, hehe…

Singkat cerita, maka berangkatlah kami rombongan ke Bali. Ada yang menggunakan pesawat, tetapi saya dan beberapa teman lainnya memilih naik kereta api. Setidaknya murah dan benar-benar bisa merasakan perjalanan yang sesungguhnya menuju destinasi impian di Bali.

Legian dalam Kenangan

Kami menginap di hotel ternama yang ada di daerah Legian, Bali. Kalau mendengar kata Legian, saya langsung teringat dengan momen yang menyedihkan perihal bom karena masalah agama. Dan memang lokasi hotel tidak begitu jauh dari Monumen Bom Bali. Bisa mencapainya dengan jalan kaki. Bahkan ada beberapa spot juga yang bisa diperoleh hanya dengan berjalan kaki.

Beberapa Tempat yang Sempat Kami Kunjungi di Bali

Berikut ada beberapa destinasi di Bali yang menjadi tempat wisata liburan rombongan kami, yaitu:

Pantai Kuta

Mengunjungi spot ini membuat saya harus bangun pagi-pagi untuk berjalan kaki. Jaraknya tidak begitu jauh dan pastinya menyehatkan. Lebih kurang 10-20 menit berjalan kaki dari Siesta Legian Hotel. Selama perjalanan pun saya bisa menyaksikan beberapa hal yang menarik, diantaranya banyak café dan bar yang berjejer sepanjang jalan Legian, ritual budaya orang-orang Bali setiap pagi bahkan sempat takut karena ada hewan peliharaan berupa anjing yang sepertinya sengaja dilepas oleh pemiliknya. Untungnya saya tidak berpikir untuk lari, karena pasti bakalan heboh sendiri, haha.

pantai kuta bali

Monumen Bom Bali

Sayangnya saat lewat di sini, saya tidak bisa berswafoto dikarenakan sedikit crowded dengan orang yang lalu-lalang. Tetapi saya senang karena bisa melihatnya secara langsung meskipun ada yang melihat aneh keberadaan saya yang berhijab.

Nusa Dua Peninsula Island

Ini adalah destinasi wisata yang tidak sengaja saya singgahi saat menuju Water Blow. Tempatnya sedikit privat sehingga yang bisa duduk lama di sekitar pinggir pantainya adalah pengunjung yang menginap di hotel tersebut juga. Pantainya bersih dan pastinya bikin betah lama-lama menghirup udara pantai.

Water Blow

Tempat ini juga menarik karena bisa melihat hamparan laut luas dan sesekali ada desiran ombak yang memecah keheningan di sekitaran bebatuan. Banyak yang memanfaatkannya untuk berfoto dengan latar belakang ombak tersebut. Siapkan topi, kacamata hitam dan sebelumnya sudah memakai pelindung tabir surya untuk kulit karena banyak angina dan terik matahari begitu menyengat.

GWK Cultural Park

Ini juga destinasi yang menarik dan membuat saya berdecak kagum sama budaya Bali. Di area ini saya bisa menyaksikan pertunjukkan dengan musik dan tarian Bali. Bahkan sempat berfto bersama beberapa pemeran pertunjukan.

garuda wisnu kencana bali

Oiya, waktu saya ke sini, patung Wishnu belum selesai dengan sempurna pembangunannya. Tetapi setelah lihat foto-foto teman yang ke tempat ini tahun lalu, sepertinya sudah banyak perubahan. Ya, pastinya akan ke sana lagi next time dengan rombongan berbeda sepertinya.
Seperti foto saya di sini bersama anak yang usianya saat itu menuju 2 tahun. Sekarang sudah masuk usia 5 tahun dan sepertinya sebentar lagi akan punya adik. Lumayan bawa rombongan kecil ke sana lagi, hehe.

Pastinya masuk ke Garuda Wisnu Kencana Cultural Park bisa pulang dengan banyak pengetahuan budaya seni soal Bali.

Pantai Labuan Sait

Di sini kami cuma sebentar saja karena ternyata perjalanan menuju tepi pantai lumayan jaraknya sekaligus sempit dan saat weekend banyak turis asing yang berdatangan untuk sekadar berjemur. Tetapi cukup puas karena ombaknya tenang dan pemandangannya yang indah.

pantai labuan sait
Pantai Labuan Sait

Pantai Pandawa

Selain pantai Labuan Sait, kami juga menyempatkan untuk menyambut senja di Pantai Pandawa. Seru berada di sini karena bisa melihat matahari terbenam di Bali. Sebenarnya sih agenda kami itu ke Pura Uluwatu, hanya saja kondisi jarak tempat kami menginap dan waktu yang harus kami tempuh pun menjadi pertimbangan.

Padahal di Pura Uluwatu banyak hal bisa dilakukan di sana. Seperti melihat matahari terbenam, pertunjukan Tari Kecak bahkan menyaksikan orang-orang yang berselancar dan menaklukkan ombak adalah hal yang pasti jadi kenangan ketika benar terjadi saat itu.

Namun, agenda ke Pura Uluwatu sampai saat ini masih aman dalam wishlist dan segera diwujudkan. Apalagi saat ini banyak paket wisata yang bisa dipilih dan disesuaikan dengan bujet.

Berbelanja di Krisna

Sebelum pulang, tak sah rasanya pulang dari Bali tanpa berbelanja di sini. Saya sendiri membelikan pakaian buat si kecil dan juga suami. Meskipun hanya beberapa potong pakaian, ada rasa senang tersendiri menenteng kresek Krisna sepulang dari Bali, haha.
***
Well… kenangan 3 tahun lalu ini memang selalu membuat saya tersenyum kala mengingatnya. Apalagi sempat terjadi tragedi si kecil yang sembelit di stasiun. Huhu, untung di sekitar stasiun ada apotek sehingga tetap nyaman perjalanan naik kereta ke Surabaya dari Bali tanpa lihat si kecil gelisah.

Nah, kalau perjalanan kalian ke Bali seperti apa? Seru juga pastinya ya. Yuk, sharing dong!

Facebook
Twitter

Related Posts

33 Responses

  1. aku tuh pingin banget malah liburan ke bali tapi suami malah nggak mau banget liburan ke bali. jadi kenanganku tentang bali waktu aku masih SD.. hahaha

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *