Search
Close this search box.

Simbiosis Mutualisme

Twitter KEB

Internet memang bukan lagi sesuatu yang asing di zaman serba modern ini. Keberadaan internet sudah menjadi kebutuhan primer bagi siapa saja untuk menikmati perkembangan teknologi dan informasi saat ini.

Penggunaan internet pun tidak lagi membawa pengguna harus keluar rumah demi memanfaatkan internet (baca: ke warung internet – warnet). Perkembangan teknologi sudah semakin memudahkan untuk mengakses internet dimanapun kita berada. Hanya bermodalkan biaya yang murah (sebagaimana yang ditawarkan oleh beragam provider) dan gadget yang memadai, akses internet sudah bisa dilakukan dengan mudah. Hal inilah yang menguntungkan perempuan.

Perempuan yang selalu diidentikkan dengan “keterbatasan” dalam bergerak dan berpendapat bisa dihapus seiring dengan adanya internet. Betapa tidak, internet mampu menyuguhkan hal-hal yang perempuan cari. Tak hanya bagi perempuan yang bekerja di luar rumah, perempuan yang mengabdikan diri sebagai ibu rumah tangga pun membutuhkan internet untuk tetap mengamati perkembangan dunia saat ini.

Simbiosis Mutualisme

Boleh dikatakan bahwa perempuan dan internet merupakan hubungan “simbiosis mutualisme”. Ya, hubungan yang saling menguntungkan satu sama lain. Sejauh mana hubungan simbiosis mutualisme yang dilakukan oleh perempuan dan internet itu?

Perempuan yang Bekerja di Luar Rumah (Working Women)

Bagi perempuan yang memiliki aktivitas atau rutinitas di luar rumah, keberadaan internet tentu menunjang pekerjaan. Apalagi jika jenis pekerjaan memang membutuhkan koneksi internet. Perkembangan informasi dan hal-hal yang dapat menunjang optimalisasi pekerjaan bisa didapatkan dari internet. Bisa mengetahui sejauh mana persaingan jenis pekerjaan yang sedang digeluti.

Perempuan yang Bekerja di Rumah (Full Housewife)

Perempuan yang sudah membenamkan diri untuk eksis di dalam rumah ternyata tidak bisa dipandang sebelah mata. Keberadaan internet justru mampu memancing kreativitas dan optimalisasi talenta yang perempuan miliki. Kenapa bisa begitu? Karena saat ini justru lebih banyak perempuan yang hanya sebagai ibu rumah tangga memanfaatkan internet. Tak sedikit yang mencari tips pola asuh anak, resep masakan, perkembangan gadget, referensi liburan, materi pembelajaran anak di rumah, dan lain sebagainya adalah perempuan yang menghabiskan waktu di rumah.

Apalagi di dunia social media sudah ada wadah untuk menampung perempuan-perempuan yang kebanyakan berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Sebut saja Kumpulan Emak-Emak Blogger (KEB).

Kehadiran KEB sudah menjadi bukti bahwa perempuan-perempuan saat ini tak hanya bisa memasak, mencuci, mengurus anak dan aktivitas lainnya, tetapi juga melahirkan perempuan-perempuan yang “melek teknologi dan informasi”. KEB menyatukan perempuan-perempuan dalam dunia maya untuk saling berinteraksi dengan metode sharing is caring. Dan itu semua bisa dilakukan dengan adanya koneksi internet yang saling terhubung dengan global Transmission Control Protocol (TCP) atau Internet Protocol (IP).

Perempuan tidak hanya dituntut untuk berinteraksi tetapi memberikan argumen serta masukan positif berupa tulisan untuk kalangan apa saja, baik itu melalui blog, facebook, twitter dan sederet jejaring social media lainnya. Sehingga internet jauh dari kesan “sumber malapetaka” karena berisi tulisan-tulisan tak bermanfaat atau gambar-gambar yang tidak mendidik. Jadi, sudah jelas bukan bahwa perempuan dan internet memiliki hubungan simbiosis mutualisme yang harus terus dikembangkan dan dijaga agar tetap sesuai dengan koridornya.

Fanspage KEB

Twitter KEB

Facebook
Twitter

Related Posts

88 Responses

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *