Search
Close this search box.

Serunya Menambah Wawasan KNKS di ISEF 2018

Serunya Menambah Wawasan KNKS di ISEF 2018 – Selama ini mungkin kita semua sudah tidak asing dengan istilah syari’ah. Bahkan segala lini kehidupan kita ujung-ujungnya memang harus diyakini benar-benar syari’ah atau tidak. Hal ini untuk menjamin apakah setiap aktivitas yang kita lakukan mendapat berkah dan pahala dari Allah.

Tanpa terkecuali pada aktivitas yang bersinggungan dengan uang atau finansial. Hal satu ini memang sedikit sensitif jika dikaitkan dengan syari’ah. Sebab, tidak sedikit aktivitas keuangan ternyata selama ini masih menimbulkan keraguan bahkan sudah yakin jelas akan status halal-haramnya.

Beruntung sekali di event ISEF 2018, saya mendapatkan insight baru bahwa sekarang ini sudah banyak produk inovasi finansial yang sudah mengantongi label halal MUI dan sedang gencar disosialisakan ke masyarakat luas, salah satunya dengan diselenggarakannya Indonesia Shari’a Economic Festival (ISEF) yang ke-5 ini.

Nah, salah satu booth yang ada di ISEF 2018 dan menjadi perhatian banyak pengunjung adalah booth KNKS.

Berkenalan dengan KNKS

Mungkin ada yang bertanya KNKS itu apa? Ya, KNKS adalah singkatan dari Komite Nasional Keuangan Syariah.

Manfaat KNKS itu apa? Tak kenal maka tak sayang, sepertinya memang pepatah ini sangat berlaku bagi orang awam yang tidak hadir di acara ISEF 2018 ini. Bahkan saya sendiri pun jika tidak datang, sepertinya akan minim pengetahuan juga.

Antrian Pengunjung yang Ingin Tahu soal KNKS

KNKS dibentuk sebagai salah satu wadah dalam meningkatkan infrastruktur dan kemampuan sistem keuangan syariah, mengatasi kesenjangan yang ada, memperbaiki kinerja kelembagaan, menciptakan peluang pasar domestik dan internasional, serta memosisikan Indonesia sebagai pemain utama dalam keuangan syariah di dunia.

Sehingga KNKS diharapkan menjadi “produk unggulan” untuk mendukung keuangan syariah dan akan mengawasi Masterplan Asrsitektur Keuangan Syariah Indonesia.

Suasana Booth KNKS Dibanjiri Pengunjung

10 Dewan Pengarah KNKS di Indonesia

Sebagai badan yang dibentuk untuk mendorong pengembangan ekonomi syariah di Indonesia, tentunya KNKS membutuhkan dewan pengarah agar berjalan dengan baik. Nah, dewan pengarah KNKS ini ada 10 lembaga dan kementerian, yaitu:

  • OJK: Otoritas Jasa Keuangan
  • Menteri Keuangan
  • Gubernur Bank Indonesia
  • Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
  • Menteri BUMN
  • Menteri Agama
  • Menteri Koperasi dan UKM
  • Ketua MUI
  • Ketua Dewan Komisioner LPS
  • Menteri PPN/Kepala Bappenas

Mereka kemudian berada di bawah kepemimpian Presiden RI dan Wakil Presiden RI sebagai Ketua/Wakil Ketua.

Nah, 10 kementerian dan lembaga di atas bisa dijumpai di booth KNKS selama event ISEF 2018. Banyak pengunjung yang kemudian memanfaatkan untuk mencari tahu dan pastinya pihak KNKS dan sejumlah dewan pengarah akan memberikan apresiasi khusus kepada siapa saja yang berkunjung. Bahkan jika ada pengunjung yang berani menerima tantangan, maka akan membawa pulang hadiah istimewa juga.

Seru banget, masyaa Allah…

Pengalaman Menantang Wawasan Keuangan di Booth KNKS

Ada banyak challenge yang bisa dijumpai selama ISEF 2018. Menantang diri untuk tahu banyak soal keuangan pun dilayani oleh 8 kementerian dan lembaga yang tergabung dalam KNKS. Contohnya seperti:

Mengenal Lebih Dekat dengan Uang RI

Dalam booth ini, kita sebagai pengunjung akan diberikan sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan uang. Ya, uang pecahan terkecil hingga terbesar bisa menjadi pertanyaan yang harus kita jawab. Menjawabnya pun memerlukan waktu dan jangan sampai melakukan kesalahan sebab otomatis akan ditertawakan oleh aplikasi permainannya, haha.

Antri untuk Mengasah Pengetahuan Soal Uang

Salah satu pertanyaan yang masih terngiang di kepala saya adalah gambar tarian yang ada di belakang uang pecahan Rp 5.000,-

Tahu jawabannya tanpa melihat uangnya langsung? Segera ke event ISEF 2018 untuk menantang diri…

Mengenal BI Institute

Jujur saja, saya baru pertama kali mendengar adanya BI Institute. Padahal sudah berdiri sejak 2016 lalu. Bahkan sudah ada juga Bank Indonesia Digital Library (iB Library). Ah, rasanya bahagia sekali bisa hadir di ISEF 2018 karena benar-benar wawasan saya bertambah, apalagi soal Bank Indonesia.

Selama ini saya hanya mengetahui bahwa Bank Indonesia adalah Bank yang memiliki wewenang yang lebih tinggi dibandingkan bank-bank lainnya. Bahkan menjadi penentu akan keluar-masuknya jumlah uang di Indonesia. Ternyata, sekarang ini Bank Indonesia pun sudah memiliki kampus untuk menampung orang-orang yang ingin belajar soal perbankan.

Tidak hanya itu, Bank Indonesia Institute pun mengajak kerjasama kepada siapa saja yang ingin menjalin kemitraan, baik lokal maupun internasional, untuk mendukung kualitas program pembelajaran dan riset, khususnya dalam hal ekonomi perbankan.

Mengenal LPS

Selama ini pasti ada saja yang ragu akan menyimpan uang di bank, bukan? Khawatir bank mengalami collapse dan sebagainya. Namun, adanya LPS sebagai salah satu dewan pengarah KNKS di Indonesia, memberikan jaminan bagi simpanan tersebut.

Penjelasan soal LPS

Dengan mengikuti berbagai peraturan yang dikeluarkan oleh LPS, nasabah bank yang tergabung dan menjadi bagian dari LPS, tidak perlu khawatir lagi.

Penasaran? Silakan lebih lanjut ke booth KNKS untuk bertemu dengan orang-orang yang ada di LPS.

Mengenal OJK

Selama ini saya mendengar OJK sebagai salah satu lembaga yang mengeluarkan legalitas sebuah lembaga keuangan. Dan terakhir saya menuliskan soal OJK pada Fintech Peer to Peer Lending. Saya pun mencoba menanyakan apa-apa yang saya belum pahami bahkan untuk melakukan cross check tentang pengetahuan saya.

Saya baru memahami bahwa urutan yang ada di website OJK tentang lembaga keuangan yang mendapatkan ijin atau legalitas bukan sebagai urutan terbaik. Posisi nomor satu dalam daftar ijin bukan berarti itulah yang paling baik. Nomor urut hanya berdasarkan ketepatan lembaga keuangan tersebut dalam memenuhi kriteria syarat legalitas.

Soal ada lembaga keuangan yang kemudian bermasalah dalam hal keuangan bersama nasabahnya, OJK akan membantu berdasarkan SOP lembaga tersebut.

Mengenal SUKUK Kementerian Keuangan

Ah, apalah saya ini. Mendengar kata sukuk pun baru di event ISEF 2018. Saya seperti orang yang baru mengenal dunia dari negeri antah-berantah. Padahal istilah sukuk sudah berusia satu dasawarsa lho di Kemneterian Keuangan.

Menurut informasi dari booth Kementerian Keuangan, Sukuk Indonesia adalah Sukuk Negara Terbesar di Pasar Internasional sejak 2009 lalu menerbitkan sukuk global pertama. Total penerbitannya mencapai $16,5 miliar.

Mengenal Zakat dan Wakaf Kementerian Agama

Ini nih yang paling penting untuk pengetahuan kita semua bahwa melakukan wakaf dan zakat saat ini tidaklah sulit seperti yang dibayangkan sebelumnya bahwa harus ada gedung dan lainnya. Wakaf bisa berupa UANG.

Dan di booth Kementerian Agama, saya mendapatkan informasi bahwa saat ini sudah ada 18 Bank Syariah yang mendapatkan legalitas sebagai Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf (LKS-PWU), yaitu:

Selain itu, kita diberi informasi bahwa asset wakaf  tidak dapat dijadikan jaminan, disita, dihibahkan, dijual, diwariskan, ditukar atau dialihkan dalam bentuk pengalihan hak lainnya. Semuanya harus mendapatkan izin dari BWI dan Kementerian Agama secara tertulis.

Bahkan untuk tanya jawab atau konsultasi lebih lanjut mengenai Wakaf Uang, bisa mengirimkan email ke: zakatdanwakaf@kemenag.go.id

Tak hanya soal wakaf, kita pun diajak untuk tahu soal Zakat. Kita harus yakin akan 7 Pasti Berzakat, yaitu:

  • Legalitas lembaganya
  • Layanan amilnya
  • Nishab dan bukti setor zakatnya
  • Transparansi pengelolaannya
  • Manfaat zakat bagi mustahik
  • Pelaporannya
  • Audit syariahnya

Jika sudah seperti di atas, maka zakat yang kita keluarkan sudah aman dan sah secara agama pastinya.

***

Masyaa Allah… menjadi pengunjung booth KNKS di ISEF 2018 memang sungguh memberikan suasana sejuk di hati dan pengalaman tak terlupakan. Jadi melek soal keuangan syariah adalah berkah dan manfaat luar biasa dari ISEF 2018 ini.

Berharap ISEF tahun depan juga diselenggarakan di Surabaya lagi. Karena otomatis akan semakin banyak perkembangan keuangan syariah selama satu tahun ke depan.

Facebook
Twitter

Related Posts

35 Responses

  1. komitment untuk menggunakan jasa keuangan syariah dalam keseharian kita itu lebih karena rasa ingin membantu jasa keuangan syariah itu sendiri agar berkembang di indonesia kalo aku

  2. Pas sampai di bagaian ini:

    “… Salah satu pertanyaan yang masih terngiang di kepala saya adalah gambar tarian yang ada di belakang uang pecahan Rp 5.000,-”

    Aku langsung browsing, lho, mba 😉

    Apakah jawabannya Tarian Gambyong” dari Surakarta, Jawa Tengah mba?

  3. betul kak pilar2 itu yang biasa kadang kurang jadi perhatian beberapa lembaga amal zakat , kalau mau infaq juga kadang ragu-ragu kita jadinya. smeoga nanti ini semua bank-bank syariah lebih berjaya dibanding bank konvensional, kementrian agama memang harusnya begitu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *