Search
Close this search box.

Serba-Serbi Generasi Milenial

Serba-Serbi Generasi Milenial

Serba-Serbi Generasi Milenial – Sudah masuk ke pekan 8, artinya sudah dua bulan pula saya berusaha konsisten dengan Liga Blogger Indonesia 2017 ini. Dan semakin kesini, tema yang diberikan pun lumayan berat bin mengasah kecerdasan. Salah satunya adalah menjaga semangat baca, khususnya referensi mengenai tema tiap pekannya.

Serba-Serbi Generasi Milenial

Kali ini kita akan membahas soal generasi milenial. Kalau mencari kata ini di dalam KBBI, jujur saja  saya tidak menemukannya. Namun, pengertian generasi milenial jika dicari di serch engine (baca: Google), maka akan ditemukan pengertiannya sebagai berikut:

Generasi Milenial adalah generasi yang dikenal dengan sebutan generasi Y, dimana generasi yang dimaksud di sini lahir antara tahun 1990an.

Jika melihat pengertian tersebut di atas, maka saya dan boleh jadi seluruh peserta LBI 2017 kali ini adalah sudah merasakan kemudahan yang dirasakan oleh generasi milenial. Saya lahir tahun 1980an, tepatnya 1984. Lalu, apa menariknya generasi milenial ini? Hmm… pastinya banyak yang menarik. Karena tidak mungkin menjadi tema LBI 2017 jika tidak ada hal yang menarik, bukan?

Menurut hasil membaca berbagai referensi, dalam hal ini artikel, maka saya pun menyimpulkan ciri-ciri generasi milenial dalam grafis berikut ini:

Generasi Milenial Y

Dari grafis terlihat bahwa, ciri-ciri generasi milenial itu yang paling utama adalah usianya saat ini masih terbilang muda. Usia dimana merupakan masa-masa produktif. Beruntungnya, generasi milenial hadir dengan berbagai kemudahan dalam mencari informasi, lapangan pekerjaan terbuka bahkan manusia-manusia dengan daya inovasi yang kreatif dan unik. Dan jika kita menghubungkan dengan kehadiran dunia blogging saat ini, maka generasi milenial banyak yang menjadikan dunia satu ini sebagai hobi dengan menampilkan kreativitas masing-masing. Bahkan sudah merambah pada vlogging.

Meskipun sebenarnya generasi X, generasi sebelumnya, pun saat ini sedang meng-upgrade diri untuk semakin membenahi skill nge-blog. Tujuannya tidak lain adalah memanfaatkan kemudahan dan kecanggihan teknologi yang seolah menjadi surge bagi generasi Y saat ini. Lahir dengan segala macam hal serba canggih membuat sebagian yang berpikir cerdas memanfaatkannya untuk berkarya. Karena sebagian lain justru menjadikannya media untuk merusak diri sendiri karena kurangnya filter.

Para orang tua yang saat ini sedang mengasuh anak generasi Y pun menjadi tertantang. Skill dan pengetahuan orang tua harus terus update agar tidak ketinggalan dengan kemajuan putra-putri. Apalagi jika berurusan dengan informasi dan produk teknologi yang menyebar pesat saat ini. Perlu kewaspadaan.

Intinya adalah generasi milenial harus berjuang menjadikan segala kemudahan sebagai fasilitas untuk meraih kesuksesan. Tidak menjadikannya sebagai alasan untuk enjoy hingga kebablasan dengan waktu yang tak akan pernah terulang. Masa produktif yang harusnya menjadi ladang untuk menghasilkan kekayaan materi tanpa perlu ikut arus sisi negatif kemajuan zaman.

Well, generasi milenial memiliki tantangan sendiri dalam menghadapi perjalanan hidup. Semua berada di tangan masing-masing. Pilih sukses atau hanya sekadar jadi penonton orang yang sukses. Kamu pilih yang mana?

Facebook
Twitter

Related Posts

6 Responses

  1. Kalau saya tentu memilih sukses bu daripada menjadi penonton orang sukses. Soalnya sama-sama punya waktu 24 jam 🙂 tinggal cari kunci sukses nya yg blum ketemu
    Ulasan yang menarik
    @ge1212y

  2. Aku baru nonton kemarin dan ternyata kota bandung itu mewakili kota milenieal di Indonesia krn ternyata penduduknya 60% berada pada usia muda dan produktif. Itu sebabnya kreatifitas terus terjadi di bandung.

  3. saya malah agak membayangkan bagaimana kondisi dua puluh tahun lagi ketika anak2 kita besar nanti. sekarang aja kaya begini kondisi teknologinya. akankah seperti kehidupan doraemon dan nobita di film “stand by me”? hehe

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *