Search
Close this search box.

Seperti Apa Personal Branding-mu?

Seperti Apa Personal Branding-mu?

Seperti Apa Personal Branding-mu? – Pekan ketiga dari Liga Blogger Indonesia 2017 makin terasa atmosfer tema yang makin berbobot. Jika pekan kemarin mengenai konten, maka pekan ini harus memberikan opini mengenai personal branding.

A: “Kamu kenal dengan Daeng Ipul, nggak?”

B: “Oh kenal dong. Beliau salah satu blogger Makassar dengan “tulisan berbobot”-nya.

A: “Kalau Pakde Cholik?”

B: “Siapa sih yang nggak kenal? Beliau itu identik dengan BlogCamp.”

Sudah bisa disimpulkan bahwa seseorang bisa saja dikenal karena personal branding yang kuat, akan sangat mudah dikenal, dimana saja dan oleh siapa saja.

Seperti Apa Personal Branding-mu?

Lalu bagaimana dengan saya sendiri? Blogger dengan branding seperti apakah saya ini? Sudah melakukan blogging sejak tahun 2008 tetapi masih tidak menemukan jati diri? Hmm… rasanya tidak juga. Jujur saja, saya senang menulis. Segala jenis tema hampir semua bisa saya tulis, baik berdasarkan pengalaman maupun dari membaca banyak referensi sebelumnya. Untuk itu, saya sama sekali tidak akan pernah puas dan merasa dibatasi jika hanya memiliki satu blog.

Blog yang berisi banyak jenis tema tulisan memang acapkali terdengar sebutan Blogger Gado-Gado. Yap, semua ada yaa mirip makanan Gado-Gado. Tetapi, meskipun rasanya terdiri dari aneka sayuran, rasanya tetap nikmat dan banyak disukai. Begitupun saya akui dengan blog saya satu ini. Isinya ramai dengan ragam topik. But, it doesn’t make me lost my identity as a blogger. Mayoritas teman-teman blogger sudah mengerti blog saya berisi apa saja. Bahkan beberapa blog lain pun akhirnya saya publikasikan karena ingin blog yang lebih mengerucut dalam membahas sebuah topik.

Ingin menyebut saya lifestyle blogger, saya terima. Mengatakan saya blogger parenting (karena memiliki blog dengan niche parenting), Alhamdulillah saya bersyukur. Mengatakan saya blogger event, saya tidak akan marah karena memang seringkali di Surabaya ketika ada event hampir sebagian besar pihak penyelenggara mengundang saya secara pribadi. Apalagi jika tema tentang dunia perempuan dan anak.

Lantas, bagaimana dengan akun media sosial saya sendiri. Sampai detik ini, semua akun media sosial tidak akan jauh-jauh dengan kata “CHEMIST”. Mengapa mengambil kata itu? Alasannya sederhana, saya ingin menghormati background pendidikan yang sudah saya tempuh hingga di bangku S-2. Chemist yang saya ambil dari kata Chemistry yang berarti ilmu kimia. Ini sebagai identitas bahwa saya suka dan tidak akan pernah lupa dengan ilmu satu ini. Apalagi dalam diri manusia tidak akan pernah jauh-jauh dari senyawa-senyawa kimia. Sebut saja H­­­2O (molekul air) yang menjadi penyusun tubuh terbesar kita. Dan hingga kini, ketika teman-teman blogger mendengar nama “Rahmah Chemist” maka mereka akan mengacu kepada blogger perempuan yang saat ini sedang berdomisili di Surabaya meskipun berdarah Bugis-Makassar.

Lantas, bagaimana membangun personal branding untuk teman-teman yang masih sedang mencari jati diri? Hmm… singkatnya adalah itu semua terbentuk seperti air mengalir. Lakukan secara perlahan namun konsisten maka personal branding itu akan muncul dengan sendirinya. Seperti halnya pada dialog di atas, contoh lainnya adalah Cumilebay yang terkenal sebagai blogger traveler dengan ciri khas kancut. Seluruh tulisan di blog, foto-foto di Instagram dan akun media sosialnya konsisten menampilkan ciri khas yang memang sesuai dengan passion-nya.

Jadi, menurut saya pribadi dalam menemukan personal branding bisa menerapkan hal berikut:

  • Passion; temukan yang menjadi passion
  • Jalani; nikmati atau enjoy dalam melakukan passion yang akan selalu membuat semangat dalam hidup
  • Konsisten; tidak pernah berhenti melakukan meskipun banyak halangan, selalu berusaha menemukan solusinya demi sebuah konsisten

Kelak ketika personal branding telah terbentuk dengan sendirinya, tanpa ID Card pun semua orang sudah mengenal dan memahami siapa diri kita.

Nah, kamu yang membaca tulisan ini dikenal dengan personal branding seperti apa?

Facebook
Twitter

Related Posts

16 Responses

  1. Memang ya, Mbak.. Untuk konsisten dalam menjalani passion itu penuh tantangan banget. Tapi yang penting konsisten nulis blog saja terus, nanti dengan sendirinya orang bakal mengenal blog kita.

  2. Passion, konsisten, dan jalani. Kalo boleh saya tambahkan jalani dengan cara berbeda. Soalnya kadang passion bisa sama. Dan kadang branding dikenal dari perbedaannya. Nice tips n always happy blogging bu 🙂
    @ge1212y

  3. Oh mbak aku dari kapan hari sempet penasaran lo kenapa ada chemmist, kukira itu nama asli mbak rahmah, bayanganku ortunya mbak rahmah orang kimia dan pengen mbak rahmah jadi ilmuwan gitu…hehehe nebak2 sendiri. Jadi tahu saya akhirnya. Terjawab sudah rasa penasaran saya. hehehehe…

  4. Walau secara teorinya tau, tapi personal branding itu benar2 natural bawaan dari kepribadian masing2, oleh sebab itulah manusia itu benar2 unik.

  5. saya mah ngakunya blogger kampung. Nulis apa aja secara basiknya curhat
    hahaha…
    dapat job sukur, tidak juga ternyata sampai sekarang toh ada saja 🙂

  6. Masih gado gado juga Mbak. Mau dibilang traveler, saya suka nulis tentang traveling. Mau lifestyle, OK juga. Mau Kuliner juga ada. Haha. Deuuuh..apa atuh yak passion saya?.

  7. Belum ada branding nih, Mbak. Masih usaha konsisten post dulu.
    Masih sering nulisnya lebih ke arah kesehatan sih, tapi kan saya gak ada background sekolah di bidang kesehatan (kecuali jaman sekolah SMP-SMA yang ambil jurusan IPA).
    Jadi, mau nulis 1 konten, harus baca banyak source dulu dan gak sembarangan source, ambilnya yang terpercaya misalnya FDA gitu. #Eh #JadiCurhat

Leave a Reply to Ririe Khayan Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *