Search
Close this search box.

Review Buku 12 Menit: Jawaban Atas Impian dan Harapan

Review Buku 12 Menit: Ketika 12 Menit Menjawab Semua Impian dan Harapan

Review Buku 12 Menit: Ketika 12 Menit Menjawab Semua Impian dan Harapan akhirnya bisa juga diposting dalam blog ini. Awalnya ragu karena waktu membaca novel Oka Aurora ini sedikit tersita dengan rutinitas yang tak bisa ditinggalkan. Namun, bersyukur karena buku 12 Menit ini berhasil juga dilahap sampai habis.

Ketika impian dan harapan diperhadapkan pada tantangan realita dan juga pilihan yang begitu dilematis, dibutuhkan jiwa yang tegar dan kuat untuk menerima segala macam resiko dari setiap pilihan dan tantangan hidup tersebut.

Sinopsis Buku

Perjuangan terberat dalam hidup manusia adalah perjuangan mengalahkan diri sendiri

Review Buku 12 Menit: Ketika 12 Menit Menjawab Semua Impian dan Harapan

Judul: 12 Menit
Penulis: Oka Aurora
Penyunting: @shinta_read & @me_dorry
Penerbit: Noura Books
Tebal: xiv+348 halaman
ISBN: 978-602-7816-33-6

Oka Aurora mengangkat beberapa kisah tantangan dan plihan hidup beberapa karakter dalam menjemput impian dan harapan. Mengorbankan segala sesuatu yang jika dipikir lebih dalam lagi justru membawa seseorang pada titian yang membingungkan. Di satu sisi ingin membahagiakan orang lain, di sisi lain juga ingin membahagiakan diri sendiri. Dan beragam karakter dan masalah hidup tokoh yang diangkat dalam buku 12 Menit ini seakan membawa pada kisah yang sejatinya nyata di sekeliling kita. Bahkan boleh jadi sedang dialami oleh para pembaca. Meskipun impian dan harapan yang tak sama, paling tidak kondisi kehidupan dan tindakan yang harus diambil dalam menghadapinya.

Hikmah Buku 12 Menit

Semua tokoh memiliki satu impian dan harapan dengan tantangan hidup yang berbeda. Semua diceritakan penulis dengan kisah yang mengalir dalam buku 12 Menit ini. Memang buku 12 Menit adalah novel dengan kisah-kisah inspiratif. Tetapi bagi saya sendiri justru buku 12 Menit ini adalah buku motivasi yang dikemas dalam alunan kisah yang begitu menyentuh hati dan nalar. Dimana impian dan harapan bisa terwujud setelah 12 Menit penentuan.

Elaine, wanita muda dengan segala macam kelebihan namun harus menghadapi impian dan harapan bertolak belakang dengan sang Ayah. Perjuangan membuktikan bahwa pilihan hidupnya bisa membanggakan sang Ayah dilakoni dengan tidak mudah.

Lahang, pria dengan fisik rapuh namun punya semangat dan keinginan yang tangguh untuk menbahagiakan mendiang sang Ibu dan Ayahnya. Derita yang dirasakan Lahang menghadapi kondisi Ayahnya yang begitu “mengenaskan” justru menjadi semangatnya meraih “tugu impian dan harapan” dalam hidupnya.

aku tahu kau belum bisa berdamai dengan takdir. Tapi, berdamailah, Nak. Karena hanya dengan cara itu kau bisa melanjutkan hidup (Hal. 296)

Tara, dengan luka masa lalu harus berjuang menepis gangguan agar irama permainannya tetap berada pada koridor komando hingga menghasilkan harmoni yang indah. Tetapi tak mudah. Rasa bersalah yang seringkali menggiringnya ke dalam alam bawah sadar yang sejatinya adalah bentuk petunjuk baginya agar terus berjuang menggapai harapan dan impian tersebut.

Dan Rene, wanita dengan ketegasan. Impian dan harapannya membawa tim marching band yang dipimpinnya untuk meraih gelar juara ternyata bukan hal yang mudah. Banyak hal yang menguras idealisme, waktu serta energinya untuk memadukan puluhan kepala agar bermain dengan melodi yang indah. Semua demi meraih mimpi dengan semangat pekikan Vincero!

Buku 12 Menit memang berbeda dibanding buku atau novel inspiratif lainnya. Penulis mampu mengangkat kisah yang “unik” dalam proses manusia mewujudkan cita-citanya. Seperti halnya buku/novel inspiratif lainnya yang selalu menekankan pada manusia agar tidak berhenti bermimpi namun tidak terlena dalam mewujudkan mimpi-mimpi tersebut. Sebab semua manusia diberikan kemampuan untuk bermimpi dan mewujudkannya dengan pasti. Dan Tuhan tidak akan pernah melarang hamba-Nya untuk berhenti memiliki impian karena dengan impian tersebut akan banyak hal yang bisa menjadi pelajaran hidup dalam proses pencapaiannya.

Overall, buku 12 Menit ini mampu mengembalikan azzam saya agar tidak berputus asa dalam hidup. Semua akan teratasi dengan pilihan metode yang sesuai dengan kesanggupan. Mengenai kelemahan buku 12 Menit ini, deksripsi yang terlalu panjang hingga menjadikan saya sebagai pembacanya semakin “greget” untuk melahapnya sampai habis. Pemilihan font tulisan juga sudah bagus. Apalagi buku 12 menit ini akan diangkat ke layar kaca. Cocok sekali bagi jiwa-jiwa muda yang masih terus memupuk mimpi agar tidak putus asa dengan keadaan. Selalu ada solusi pada kesulitan dan selalu ada senyum dibalik pilihan dengan hasil yang memuaskan.

Dan saya mengapresiasi buku 12 Menit ini dengan memberikan 4 bintang dari 5 bintang.

Rating 4 Bintang

Bagaimana? Sudah siap mengalahkan diri sendiri demi impian dan harapan? Vincerooo!

Facebook
Twitter

Related Posts

7 Responses

  1. Ku coba berdamai dengan takdir juga. Ternyata impian dan harapan itu harus dijalankan dengan hati ikhlas mengingat takdir tiada satupun yang tahu. 🙂

    Maaf, saya kurang tahu tentang pernovelan. Tapi tulisan di atas memberi pelajaran besar buat saya.

Leave a Reply to Chemist Rahmah Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *