Search
Close this search box.

[Puisi] Beda Tapi Satu

[Puisi] Beda Tapi Satu – Sudah lama rasanya tidak menulis puisi. Jadi teringat pada puisi tema “Ayah” yang diterbitkan salah satu surat kabar dulu waktu SMA. Buku puisi saya pun hilang seiring perjalanan waktu., kemudian beneran lupa menyentuh lagi. Dan mala mini mencoba membuat satu puisi bertemakan “kesatuan bangsa”.

***

Beda Tapi Satu

By: Amma O’Chem

Kita lahir berbeda rupa, rasa dan cita

Namun kita satu… ciptaan Tuhan yang Esa

Kita datang dari suku, agama yang beda

Namun kita satu… penerus negeri merdeka

 

Beda tak harus dipaksa sama

Karena tangan Tuhan punya kuasa

Beda harusnya mencipta tenggang rasa

Karena hidup susah dengan angkara murka

Saling rangkul menjalani sisa usia

Karena hidup pun kita tahu hanya sementara

 

Indonesia, anugerah Tuhan tiada tara

Gemah ripah loh jinawi

Indonesia, bangsa beragam segala rupa

Bhinneka Tunggal Ika

 

Seberapa besar cintamu pada pertiwi?

Sudahkah membuatnya bahagia dengan prestasi?

Seberapa bangga dirimu pada tanah air?

Sudahkah membuat aman dan damai terus mengalir?

 

Andai damai tak membuat bahagia di sini, di Indonesia…

Coba tanya hati nurani

Mungkin saja ada yang salah persepsi

Surabaya, 3 April 2018

***

Ah, rasanya malu campur bingung malam ini. Puisi yang dibuat entah mewakili atau tidak akan tema yang diinginkan oleh admin. Karena saya sejak SMA bisanya hanya menulis puisi yang romantis saja, eaaa. Apalagi dulu waktu SMA saya dijuluki sebagai “Merpati Putih” oleh salah seorang teman pecinta puisi juga. Sekarang beliau sudah bahagia juga dengan keluarga kecilnya. Semoga beliau baca ini dan mengirimkan koreksi akan puisi saya di atas.

Semoga puisi di atas tidak menyinggung SARA sebagaimana yang sedang heboh sekarang. Tadinya mau membuat puisi tandingan, tetapi berat. Biar orang lain saja. Karena toh setiap yang saya tuliskan di blog ini kelak akan saya pertanggung jawabkan juga di akhirat sana. Saya tak ingin ikut-ikut ditanya soal puisi yang sedang trending topic dan isinya benar-benar menampakkan miskin ilmu akan agama Islam.

Ayoo… mana puisi teman-teman sekalian?

Facebook
Twitter

Related Posts

7 Responses

  1. Puisi ini harusnya di dengar oleh para generasi muda supaya mengingat kembali bahwa Indonesia terbentuk karena adanya perbedaan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *