Pandangan Feng Shui dalam Mitos Lokasi Rumah

Pandangan Feng Shui dalam Mitos Lokasi Rumah – Selain mengenal tipe bangunan, lokasi properti dinilai sebagai faktor yang juga diperhitungkan sebelum membeli properti. Apakah lokasinya tergolong strategis jika dilihat dari kedekatannya dengan beberapa fasilitas penunjang kehidupan misalnya sarana perbelanjaan, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, atau sarana transportasi.

Tidak hanya mempertimbangkan keunggulan-keunggulan fasilitas di areanya, beberapa para pencari properti juga mempertimbangkan faktor-faktor lain dalam menemukan lokasi yang tepat dalam membeli sebuah hunian.

Salah satu faktor yang sering digunakan adalah berdasarkan mitos dari lokasi bangunan. Masyarakat Indonesia darimana pun ia berasal, rata-rata meyakini mitos-mitos tersebut sebelum membeli huniannya. Selama ini juga ada beberapa lokasi hunian yang sekiranya dihindari oleh masyarakat saat memilih dikarenakan mitos-mitos yang dipercaya.

Meskipun hanya konstruksi pemikiran masyarakat, mitos-mitos tersebut ternyata dapat dijelaskan melalui metode feng shui. Metode feng shui seringkali digunakan bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia saat-saat memilih ragam rumah atau ragam jual apartemen, baik dari letak hunian maupun penataan rumah. Termasuk juga saat membangun tempat bermukim secara independen.

Master Djohar Koh, ahli feng shui, menjelaskan dalam pandangan feng shui posisi hunian memang dibenarkan dapat menentukan faktor keberuntungan ataupun kesialan para pemukimnya. Dalam pandangan feng shui, lokasi hunian dipercaya memiliki pengaruh dalam beberapa hal penting seperti, keharmonisan keluarga, masalah finansial, kesuksesan penghuninya, dan faktor-faktor lainnya. Ia tidak menampik juga terdapat beberapa lokasi yang dianggap kurang bagus sebagai tempat bermukim, berikut adalah sejumlah daftarnya.

Rumah Rumah Tusuk Sate

Meskipun paling terlihat dari kejauhan, posisi rumah tusuk sate diketahui paling dihindari oleh para pencari properti rumah dijual serta paling tidak laku di pasaran. Hal tersebut dikarenakan konstruksi pemikiran masyarakat yang mempercayai letak hunian tersebut merupakan lokasi pembuat kesialan atau kerugian bagi para penghuninya. Dari letaknya, posisi rumah tusuk sate berada di tengah persimpangan (pertigaan) dan terlihat seperti jalan yang buntu. Dalam pemahaman feng shui, lokasi rumah tersebut dipercaya lebih mengarah kepada mendatangkan energi negatif kepada para penghuninya. Terbukanya aliran udara menyebabkan hunian tersebut mudah dialiri hempasan angin yang mengakibatkan debu-debu yang berbakteri mudah hinggap masuk ke dalam rumah hingga mempengaruhi kondisi kesehatan para penghuninya.

Area Tanah Besar di Depan Kecil di Bagian Belakang Hunian

Rumah yang dikenal juga sebagai rumah bentuk botol seperti ini, dalam pandangan feng shui dipercaya mendatangkan kesialan. Namun, pada kebalikannya jika area tanah kecil di bagian depan dan besar di bagian belakang, kemakmuran dan kekayaan dipercaya akan mengarungi nasib sang pemukim. Djohar menambahkan, untuk para pencari properti kategori rumah cluster tidak perlu khawatir karena luasan kavlingan yang telah jelas tidak membesar maupun mengecil.

Jalan Melengkung dan Turunan

Dalam ilmu feng shui, lokasi hunian ini dipercaya dapat menyebabkan penurunan dari segi finansial. Selain segi finansial, penurunan juga dipercaya kepada penurunan kualitas pembangunan rumah tangga hingga menghilangkan keharmonisannya.

Perempatan (Simpang Empat Jalan)

Selain lokasi pada lengkungan dan turunan, lokasi hunian yang dapat mendatangkan kesialan tersebut biasanya terletak di persimpangan. Djohar mengatakan dalam ilmu feng shui posisi barat daya dan barat laut merupakan lokasi paling buruk dibanding arah mata angin lain untuk mendirikan atau memilih properti. Beberapa masalah yang akan timbul yakni dalam keharmonisan rumah tangga dan mudahnya terjangkit penyakit.

Sebagai tambahan, Master Djohan Koh mengatakan terdapat 1 faktor lagi yang dapat menjadi referensi para pencari properti menurut pandangan feng shui yakni penomoran hunian. Menurut pandangan feng shui, nomor hunian dapat dimaknai dengan arti-arti dari kehidupan yang berbeda-beda maknanya. Dalam angka satuan, nomor 1 artinya awal tanpa halangan, 2 mengartikan keseimbangan, 3 berarti kreativitas, 4 adalah stabilitas, 5 berarti petualangan, 6 artinya ketenangan, 7 berarti perenungan dan evaluasi diri, 8 berarti kesuksesan, dan 9 sebagai pencapaian tertinggi. Disamping angka satuan, Djohar mengatakan untuk menemukan arti dari nomor hunian berangka belasan, puluhan, dsb, anda tinggal menjumlahkan angka-angka tersebut. Misalnya nomor 13, arti dari rumah anda yakni 1+3 sama dengan 4, yang berarti stabilitas.

Facebook
Twitter

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *