Search
Close this search box.

Milestone 75 Hari Mengarungi Samudera Steemit

Milestone 75 Hari Mengarungi Samudera Steemit – Entah saya harus memulai darimana. Menuliskan hal ini mungkin adalah hal yang terlalu cepat. Tetapi, ketika saya tidak menuliskannya, mungkin tak ada yang bisa dikenang oleh keturunan saya kelak. Setidaknya, orang yang selama ini mendukung saya untuk tetap bertahan dan memacu semangat menjadi seorang Steemian.

One Day One Post selama berada di Steemit memang bukan sesuatu yang mudah. Karena harus disesuaikan dengan jadwal keseharian saya sebagai ibu dari anak aktif. Belum lagi pekerjaan sebelum mengenal Steemit (baca: blogger) tidak bisa saya kesampingkan begitu saja. Beruntungnya, Steemit justru menjadi motivasi saya untuk tetap bisa tampil sebagai blogger yang seharusnya lebih profesional.

75 Hari Bukan Hal Mudah

Saya sendiri saat awal sign up benar-benar tidak menyangka akan menemukan “mainan asik”. Bahkan mengenal budaya baru di ujung barat Indonesia sana, saya dapatkan setelah menjadi Steemian. Ya, saya jadi hampir setiap hari membaca chat Bahasa Aceh. Paham tidaknya saya, itu adalah tantangan tersendiri. Untungnya ada saja yang siap membantu untuk memberikan informasi akurat.

Hari ini tepat 75 Hari saya menjadi Steemian. Banyak hal yang sudah saya raih. Bahkan ini bisa menjadi bahan saya untuk mengajak teman-teman sekitar saya agar tidak memandang sebelah mata Steemit ini. Hmm… memang sih saya akui bahwa nilai nominal reward tidak sebanyak yang didapatkan saat menulis artikel di blog sesuai dengan kontrak kerja sama, namun saya percaya bahwa suatu saat akan ada hal menggembirakan dari Steemit.

Entah itu nilai SBD yang makin tinggi ataukah sekadar ada tambahan fitur untuk melihat pageview dari postingan yang sudah kita post di Steemit. Ya, saya sungguh menginginkan hal ini ada karena menjadi landasan saya untuk terus menulis.

Apa yang Sudah Saya Capai?

Sebenarnya membuat artikel ini saya takut jatuh dalam riya’. Tetapi bismillah tujuan saya, dan pasti Tuhan sangat tahu, tidak lain adalah untuk memberikan semangat kepada orang-orang di sekitar saya agar mau ikut mengarungi samudera Steemit.

Berikut beberapa pencapaian saya:

  • Reputasi 50; tidak mudah berada di angka ini. Berusaha menulis, menyambung silaturahim dengan Steemian seluruh dunia pun harus dijalani. Awalnya tidak berharap apa-apa. Namun lagi-lagi Tuhan memberikan jawaban atas usaha hambaNya
  • Menjadi Lulusan Terbaik Kedua di EFA Class Batch #5; kalau ada yang pernah baca tulisan saya soal Siapkan 7 Hal Sebelum Masuk Kelas EFA, maka insya Allah pasti juga bisa lulus dengan hasil memuaskan. Duh, masih ingat perjuangan dan deg-degan untuk tetap berada di kelas ini. Nyaris saja drop out hanya karena permasalahan waktu. Huhu…

  • Duduk Sederajat dengan Educator Esteem University Indonesia; siapa sangka langsung diberi kesempatan menjadi salah satu bagian dari Tadinya mau menolak, tetapi dengan pertimbangan founder EFA yang disampaikan kepada saya, maka saya pun tetap lanjut. Setidaknya berkontribusi pada bidang yang saya pahami.
  • Award Bertebaran; beberapa akun memberikan penghargaan dengan berbagai macam kategori. Salah satunya masuk dua kali sebagai Top Ten untuk The Best Posts for Each of the Most Popular Tags on Steemit.

  • Mengenal Banyak Platform untuk Menulis; yaa namanya juga writer freelancer, mau tidak mau pasti mencari tempat untuk selalu bisa menuangkan apa yang ada di pikiran. Beruntung bisa mengenal tasteem (kanal untuk menuliskan review makanan, resto dan yang berhubungan dengan kuliner), musing, dan beberapa lagi lainnya.
  • Mengenal Discord; entahlah, rasanya saya seperti anak kecil yang diberikan permen. Bahagia dan senang bisa mengenal Discord. Benar-benar dunia baru dan saya suka menggunakannya. Apalagi jika ada diskusi yang melibatkan
  • Semakin Fokus Upgrade Diri dalam Bidang Fotografi; ini karena beberapa Steemian yang mengomentari foto saya katanya bagus (dan semoga tidak bohong, haha). Makanya saya harus terus berlatih agar tetap bisa melahirkan hasil jepretan yang setidaknya indah dipandang mata.

Ya, 75 hari menjalani predikat sebagai Steemian benar-benar bukan perkara mudah. Salah satunya adalah mengatur waktu. Sampai saat ini masih mengupayakan agar selalu ada One Day One Post. Selain karena memang senang menulis, ada proses saya mengelola emosi dalam menulis apapun. Jangan dikira menulis itu hal yang mudah. Karena hal terberat adalah bagaimana mengajak diri untuk benar-benar memberikan “rasa” dalam tulisan.

Saya pun ingin mengucapkan banyak terima kasih pada orang-orang yang sudah membawa saya sampai sejauh ini. Hanya saja jika saya sebutkan nama-namanya, khawatir ada yang terlupa. Cukuplah doa yang terpanjatkan agar mereka semua diberikan kesehatan, rezeki yang berkah dan juga semangat untuk tetap mau menerima saya sebagai “orang yang suka bertanya dan selalu penasaran akan sesuatu”.

Sekali lagi… terima kasih sudah menerima saya di Steemit.

Terima Kasih untuk lingkungan yang menantang dan penuh cerita ini…

Hey, kamu! Masih mau diam dan menganggap saya buang-buang waktu menulis di Steemit?

Facebook
Twitter

Related Posts

27 Responses

  1. Bbrp teman ada yang punya akun Steemit, saya sendiri sih belum ngintip2 hehe, takut nggak kepegang. Mungkin kapan2 bakal liat. Ya sama ja sih ya Mba, saya ngeblog juga masih ada yang mandang aneh or cuma buang waktu.

  2. Aku juga pernah baca postingan Mba Alaika tentang Steemit ini.
    Perlu konsistensi sepertinya ya… apalagi ada One Day One Post. Jleb banget ini!

    Namun saat ini blogger masih menjadi prioritas aku, mau fokus dulu di sini biar bisa optimal, cie, cie…

    Begitulah…

Leave a Reply to lendyagasshi Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *