Search
Close this search box.

KBA Malang: Merajut Asa dari Gubuk Baca

KBA Malang: Merajut Asa dari Gubuk Baca – Perjalanan menuju sebuah desa yang sama sekali asing bagi saya pun harus ditempuh. Cuaca yang tidak menentu hari itu tak menyurutkan langkah kaki saya untuk mewujudkan harapan bertemu dengan sosok bernama Mas Irul. Menemuinya setelah saya menyelesaikan tugas berbagi dengan ibu-ibu yang ingin belajar soal blogging, membuat Mas Irul pun begitu senang menunggu kedatangan saya.

Setidaknya, itu yang tertangkap dari nada pesan di ponsel saya ketika menyampaikan bahwa saya ingin berbincang sembari berkenalan dengan Kampung Berseri Astra Malang. Mungkin ada yang bertanya mengapa saya memilih menuju lokasi Sukolilo, Kec. Jabung, Malang ini. Ya, alasannya sangat sederhana sekali, ingin melihat mengapa Astra memilih lokasi ini sebagai salah satu dari daftar Kampung Berseri Astra (KBA) yang akan dikembangkan.

Mas Irul yang sedang menjelaskan mimpi dan rencana kerjasamanya membangun KBA Malang bersama ASTRA

Rasa penasaran saya itu pelan-pelan kemudian terjawab setelah kaki saya menapaki tempat tinggal Mas Irul, sapaan akrab Fachrul Alamsyah. Bersama suami dan anak, hari itu saya semacam melakukan wisata edukasi yang tak ternilai harganya. Keseruan cerita Mas Irul tentang asa dan cita-cita luhurnya untuk wilayah di sekitarnya, gubuk baca Lentera Negeri adalah batu loncatannya.

Melakuan Apa yang Diajarkan Sang Ibu Ketika Masih Kecil

Hidup dengan memikirkan masa depan orang lain, khususnya generasi penerus bangsa, memang sesuatu yang langka bagi saya. Tidak semua orang mampu bangun dari tidurnya dan mencari upaya bagaimana agar anak-anak muda di sekitar tempat tinggal diberdayakan dan memiliki skill untuk dimanfaatkan dalam menjalani hidup. Bagi Mas Irul, itu panggilan nurani yang membuatnya pantang menyerah.

Bahkan ketika saya tanya kebiasaan tersebut disebabkan oleh apa, Mas Irul akan menjawabnya dengan senyuman dan gaya Bahasa sederhana:

“Ibu saya mengajarkan waktu kecil untuk berbagi, bermanfaat dengan sesama dan jadi jalan kemudahan orang lain. Saya hanya mencoba melakukan dan mengamalkannya sampai sekarang.”

Pondasi itu yang membuatnya bisa bertahan hingga membentuk gubuk baca dan sampai sekarang sudah ada beberapa gubuk baca dengan keunikannya tersendiri.

ASTRA Merangkul Asa dan Cita-Cita Mas Irul untuk Peradaban Kecamatan Jabung, Malang

Nama Mas Irul perlahan mulai dikenal. Tantangan yang dihadapinya bersama dengan teman-teman pendaki gunung dan pencinta alam lainnya menjadi jalan Mas Irul untuk melakukan upaya terus-menerus agar diterima masyarakat.

Gubuk Baca Bhinneka Tunggal Ika-Salah Satu Gubuk Baca di Jabung

Ya, penampakan Mas Irul yang apa adanya dan dianggap “preman” oleh sebagian masyarakat memang menjadi tantangan tersendiri. Tetapi, seperti itulah Mas Irul dan rekan-rekannya. Mereka ingin tampil bersahaja seperti mereka dengan kesehariannya. Mereka tidak ingin “menipu” hanya sekadar mengambil hati masyarakat. Mas Irul percaya bahwa niat baik memang tak selamanya mulus dan suatu saat pasti ada jalan agar masyarakat tak lagi was-was tetapi justru mengharapkan kehadiran mereka.

Dan ASTRA pun hadir merangkul asa dan cita-cita Mas Irul dengan menjembatani setiap ide yang sudah dibentuk dalam angan dan agenda.

4 Pilar Kampung Berseri ASTRA yang Menjadi Agenda Besar Mendatang

Menentukan Kec. Jabung sebagai salah satu Kampung Berseri ASTRA pastinya melalui berbagai prosedur. Tidak mungkin terpilih begitu saja. Sebab Kampung Berseri ASTRA (KBA) adalah sebuah program Kontribusi Sosial ASTRA yang diimplementasikan kepada masyarakat dengan konsep pengembangan yang mengintegrasikan 4 pilar program, yaitu Pendidikan, Kesehatan, Kewirausahaan dan Lingkungan.

Kecamatan Jabung dimana gubuk baca yang didirikan oleh sumbangsih ide dan kepedulian Mas Irul mendapatkan kesempatan menjadi kampung yang kelak dikelola sebagaimana 4 pilar tersebut. Dan hasil bincang-bincang saya dengan Mas Irul mengenai program mendatang terkait 4 Pilar Kampung Berseri ASTRA di Malang ini adalah sebagai berikut:

#1. Pendidikan

Sebagaimana dengan tujuan dibentuknya berbagai spot gubuk baca di Kecamatan Jabung ini, tentunya tidak lain adalah menjadi media penyebaran informasi, pengetahuan dan teknologi untuk anak-anak sekitar. Gubuk baca yang didirikan tidak hanya selalu berkaitan dengan buku sebagaimana bentuk fisiknya yang kita ketahui.

“Di sini saya selalu mencoba menginterpretasikan bahwa belajar itu bisa dengan buku tanpa tulisan.”

Kalimat “buku tanpa tulisan” kemudian membuat saya berpikir sejenak. Ketika melihat saya terdiam beberapa saat, Mas Irul pun menjelaskan dengan tenang bahwa anak-anak tidak semuanya bisa senang mempelajari sesuatu lewat buku yang secara fisik kita tahu bentuknya seperti apa.

Rak Buku yang Unik

Bermain egrang adalah salah satu bagaimana mereka belajar. Itulah buku tanpa tulisan. Dimana anak belajar bagaimana menjaga keseimbangan, bekerja sama dengan teman dan banyak lagi jika ingin dijabarkan satu per satu.

Dan ASTRA memberikan kesempatan kepada Kecamatan Jabung untuk menyuburkan gubuk baca. Saya pun diajak untuk melihat salah satu spot yang akan dijadikan gubuk baca. Tempatnya di tanah milik warga yang sengaja diberikan agar anak-anak di desa tersebut punya “muara untuk berkumpul dan belajar”.

#2. Kewirausahaan

Berkaitan dengan hadirnya beberapa gubuk baca, maka nanti ada spesifikasi khusus yang menjadi ciri khas gubuk baca. Misalnya gubuk baca yang sedang dibangun menjadi pusat kerajinan batik, gubuk baca lainnya fokus ke pengelolaan sampah, dan begitupun dengan gubuk baca yang akan terus tumbuh di daerah ini.

Dengan begitu, setiap gubuk baca mampu mengelola kemampuan anak-anak dan pemuda sekitarnya untuk mengaktualisasikan dirinya. Karya-karya mereka akan menjadi pusat destinasi wisata belanja ketika orang berkunjung dan ingin melihat KBA Malang.

#3. Lingkungan

Pilar KBA satu ini sedang dijalankan oleh Mas Irul dan timnya. Saat saya berkunjung bertepatan dengan Mas Irul dan anak-anak gubuk baca Lentera Negeri ini berkumpul untuk rapat persiapan program KBA dalam bidang lingkungan.

Rapat Persiapan Bank Sampah di Kediaman Mas Irul

Mereka merencanakan setiap gubuk baca yang ada di Kecamatan Jabung menjadi pusat pengumpulan sampah plastik dan jenis lainnya. Dari situ, Mas Irul dan anak-anak sekitarnya mengajak warga untuk menjaga kebersihan lingkungan yang salah satunya dengan jalan memilah sampah.

Menjadi “bank sampah plastik” salah satu contoh program lingkungan dari KBA Malang yang akan dilakukan ke depannya.

#4. Kesehatan

Pilar satu ini berkaitan dengan pilar lingkungan. Ketika bank sampah sudah tercipta dan kesadaran masyarakat akan kebersihan, otomatis di lingkungan tersebut pun akan menjadi sehat. Kalau untuk program KBA Malang yang dikelola Mas Irul dan teman-temannya ini masih proses untuk direncanakan. Pastinya yang terpenting adalah membuat masyarakat sekitar peduli dan sadar terlebih dahulu.

Lokasi Calon Area BMX dan Skateboard

Selain itu, Mas Irul juga sudah bekerja sama dengan salah satu pemilik bengkel di lingkungannya untuk memberikan kesempatan membeli tanah kosong yang nantinya akan dijadikan sebagai pusat Skateboard dan BMX. Hal ini dilakukan untuk menyalurkan energi aktif anak-anak di Kecamatan Jabung agar lebih bermanfaat. Bahkan ada rencana untuk membuat semacam pertandingan antar gubuk baca yang ada.

Suka Duka Proses Membangun Kampung Breseri ASTRA

Sebuah harapan dari Mas Irul memang dalam realita tidak selamanya sesuai dengan harapan. Perlu banyak edukasi ke masyarakat dan menjadikan mereka tidak ditakuti bahkan dijauhi. Karena seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya bahwa penampilan Mas Irul dan teman-teman itu apa adanya. Bahkan tidak sedikit yang memandang mereka sebagai preman.

Hobi mendaki gunung sehingga berpengaruh pada pola hidup yang senang bertualang, menjadikan Mas Irul justru semakin tertantang. Harapannya tidak terlalu muluk, ingin anak-anak di lingkungan sekitarnya, khususnya wilayah Malang, menjadi lebih naik derajat dalam hal karakter dan tingkah laku. Sebab itu yang terpenting sebagai modal dalam berinteraksi dengan manusia kelak.

Bambu dari Pihak ASTRA untuk Membuat Gubuk Baca Baru

Percuma memiliki IQ tinggi tetapi tak mampu menjadi sesuatu yang nyaman untuk diajak berdiskusi. Percuma memiliki harta banyak tetapi tak mampu memahami konsep berbagi dan bermanfaat dengan sesamanya.

Beruntunglah Mas Irul dikenal dan kini ASTRA mengulurkan bantuan yang saya yakin bisa dimanfaatkan dan berkembang di masa depan. Mungkin saja saat saya menginjakkan kaki di sana, harapan itu belum terwujud nyata, tetapi beberapa tahun ke depan pasti sudah ada banyak perubahan. Dan ASTRA pasti tidak akan pernah menyia-nyiakan asset yang memang seharusnya dikelola dengan baik.

***

Bertemu dengan Mas Irul dan dibawa berkeliling ke beberapa spot gubuk baca yang ada di Kecamatan Jabung, membuat saya percaya bahwa masih ada sosok yang perlu dirangkul untuk kemudian kita bekerja sama dalam membangun harapan mulia tersebut.

Karena kalau dipikir-pikir lagi, harapan Mas Irul adalah harapan bangsa kita ke depan. Setuju, bukan?

Facebook
Twitter

Related Posts

67 Responses

  1. Salut dengan pemikirannya Mas Irul. Hari gini memang sudah saatnya membangun kampung bersama-sama dengan warga setempat membuat sesuatu yang lebih kreatif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *