Search
Close this search box.

Jatuh Cinta pada Setiap Pemusik Biola

Jatuh Cinta pada Setiap Pemusik Biola – Saya tidak pernah tahu pasti kapan tepatnya saya mulai merasakan perasaan ini. Karena setahu saya, sejak kecil rumah tidak pernah disentuh oleh alat musik kecuali dalam bentuk mainan anak. Itupun hanya sebangsa permainan berupa piano yang sekali jatuh, tidak akan bisa dimainkan selanjutnya.

Setelah remaja pun seperti itu. Masih ingat pernah kenalan dengan salah seorang anak, waktu itu teman seusia pastinya, yang ikut kursus musik di kota Makassar. Saat itu saya masih berstatus sebagai pelajar yang ke kota karena ingin mengikuti seleksi ujian masuk perguruan tinggi.

Saya terpana saat melihatnya turun dari mobil. Bersama orang yang saya yakin itu pengasuhnya, biola diselendangkan dan bergegas masuk ke studio. Ya, tempat saya melaksanakan tes tersebut bersebelahan dengan tempat kursus anak itu. Betapa gagahnya melihat anak itu membawa kotak alat musik yang dari bentuknya sudah pasti adalah biola.

Apakah sejak saat itu saya sudah jatuh cinta dengan biola? Belum!

Urusan saya mengenai ujian masuk masih terus berlanjut. Otomatis setiap itu pula saya bisa melihat anak itu sesekali datang. Terkadang saya terlambat sehingga hanya melihat mobilnya sudah terparkir dengan rapi. Si anak pasti sudah di dalam mengikuti kursus.

Bukan saya namanya kalau tidak bersama dengan rasa penasaran dan ingin tahu yang besar. Entah kekuatan darimana, saya masuk ke tempat kursus itu dan meminta bantuan kepada resepsionis agar bisa melihat permainan anak yang sering ke tempat ini. Namun, saya hanya bisa diijinkan melihat dari pintu saja. Tidak boleh masuk karena ruangannya pun tidak begitu besar. Dalam satu ruangan hanya ada 2 peserta kursus dan satu mentor.

Saya yang melihat anak itu bermain, deg-degan luar biasa. Tanya kenapa? Saya pun tak tahu alasannya. Dan sejak saat itulah saya suka dengan biola.

Lalu, bagaimana dengan saya? Mengapa tak kursus juga?

Sayangnya, alm. Bapak bukan orang yang mendidik anaknya senang dengan alat musik. Saya hanya diajarkan bagaimana menyanyikan lagu-lagu dalam Bahasa Inggris masa itu. Pronunciation saya harus bagus dan jelas sehingga tak ada waktu untuk kursus alat musik tertentu.

Seiring dengan waktu, saya hanya hidup sebagai penikmat alat musik biola. Terkadang saya mencari video alm. Idris Sadri yang kala itu terkenal dengan permainan biolanya. Hingga beranjak ke usia yang mengenal cinta, saya mengenal satu band yang menampilkan Hendri Lamiri sebagai pemain biola berwarna hijau sekaligus menyanyi dalam cuplikan video klip lagu band tersebut.

Can any someone guess what song it is?

Setulus hati ini kuserahkah kepadamu

Sebagai tanda cinta suciku untuk dirimu

Begitu tega engkau mempermainkan diriku

Tak tahu kini engkauuu… di mana…

Nah itu potongan lirik lagunya. Yang senang dengan lagu 90-an pasti tahu deh itu, haha.

Back to about violin…

Hendri Lamiri berhasil mencuri perhatian sejak melihatnya dalam video klip tersebut. Biola berwarna hijau memang memukau mata saya waktu itu. Meskipun masih ada beberapa nama lainnya, entah kenapa lebih sreg dengan sosok satu ini.

Usia Hendri Lamiri kini sudah 40-an sepertinya. Lelaki berasal dari kota Pontianak kini sedang menggarap album kolaborasinya dengan berbagai seniman luar negeri. Berharap terus sukses sebagaimana harumnya nama Idris Sadri.

Andai saja tahun 2015 dulu saya berkesempatan menghadiri Live Concert Hendri Lamiri di Jakarta, pasti akan punya kenangan lebih indah lagi dengan pemusik favorit, khususnya pemain biola. Dan saya yakin suatu saat pasti bisa bertemu dengan belia. Entah di mana dan kapan, biarkan harapan ini diterbangkan angin bersama doa.

Apa yang Membuat Saya Senang dengan Biola?

Sebenarnya alasan saya adalah tidak mudah memainkannya. Jadi, jika ada yang memainkannya dan berhasil menyentuh hati bagi saya itu pemusik biola yang hebat. Sebab ada yang bisa memainkan tetapi tidak bisa menyajikan musik biola yang indah.

Facebook
Twitter

Related Posts

36 Responses

  1. kalau aku sih tetap cinta sama piano. pernah kursus piano klasik tapi gak selesai. menyesal sebenarnya. huhuhu.. dan sama dengan mba rahmah kalau liat orang main alat musik yang disukai ini bisa bengong gak karuan

  2. Teman sekosan ku dulu pernah les biola, aku kirain gampang main biola ternyata susah aku nobain sebentar aja bahu dan mata langsung pegel haha

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *