Search
Close this search box.

ISEF SHARI’A FAIR 2018: Tolok Ukur Perkembangan Rantai Halal Sistem Ekonomi dan Keuangan Syariah

ISEF SHARI’A FAIR 2018: Tolok Ukur Perkembangan Rantai Halal Sistem Ekonomi dan Keuangan Syariah – Diselenggarakan di Grand City Convention Center and Exhibition Surabaya, tanggal 11-15 Desember 2018, sukses menyedot perhatian tidak hanya warga Surabaya tetapi seluruh Indonesia. Terbukti dengan hadirnya berbagai latar belakang pengunjung yang ingin lebih mengenal sebenarnya ISEF SHARI’A FAIR itu apa dan seperti apa.

Animo masyarakat yang besar ini ditandai dengan ramainya pengunjung yang berdatangan silih berganti, dari pagi hingga kemudian malam hari. Event yang sejatinya dibuka juga oleh Presiden Joko Widodo akhirnya dibuka bertiga saja oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Darmin Nasution), Gubernur Bank Indonesia (Perry Warjiyo) dan Gubernur Jawa Timur (Soekarwo) pada tanggal 11 Desember 2018 sekitar jam 7 malam.

ISEF SHARI’A FAIR 2018 adalah pameran ekonomi syariah kelima yang diselenggarakan berkat kerjasama Bank Indonesia (BI) dan Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS). Setiap tahunnya sejak 2013, BI dan KNKS berupaya untuk tetap mengoptimalkan agar informasi seputar keuangan syariah menyebar merata. Salah satunya dengan event ISEF SHARI’A FAIRatau Indonesia Shari’a Economic Festival ini.

 

Dengan mengusung tema: “Strengthening National Economic Growth: The Creation of Halal Value Chain and Innovative Vehicles.” maka sejalan dengan yang disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia saat pembukaan bahwa pameran ekonomi syariah yang dilakukan bersama KNKS ini tidak lain untuk memperkuat dan mempromosikan sistem perekonomian dan keuangan syariah dengan pondasi 3 pilar utama, yaitu:

  • Memperkuat pondasi sektor usaha syariah pada pertumbuhan yang berkesinambungan melalui value chain of halal
  • Meningkatkan alternatif pembiayaan dan kestabilan keuangan syariah, baik sosial maupun komersial via ZISWAF
  • Mengoptimalkan kualitas pengembangan ekonomi syariah berbasis kajian dan riset

Ragam Kelompok/Kategori Pelaku Usaha yang Berperan akan Pengembangan Sistem Ekonomi dan Keuangan Syariah dalam ISEF SHARI’A FAIR 2018

Pondok Pesantren

Masuk ke area ISEF SHARI’A FAIR 2018 ini, kita akan disambut dengan nuansa yang pastinya Islami, sejuk dan  penuh ketenangan karena di dalamnya adalah orang-orang yang memanfaatkan kemampuan yang diberikan Tuhan dalam mengelola alam sekitarnya.

Bisa dilihat bagaimana Bank Indonesia mengajak Pondok Pesantren sebagai salah satu partisipan penting dalam ISEF SHARI’A FAIR 2018. Kehadiran beberapa pondok pesantren ini dengan segala jenis produk yang dipamerkan, menjadi jalan untuk semakin mengharapkan roda perekenomian syariah terus berjalan dan semakin berkembang.

Produk yang bisa dilihat dalam pameran ISEF SHARI’A FAIR 2018 ini adalah hasil kreativitas para santri untuk kemudian menciptakan produk-produk ekonomi yang tidak hanya layak konsumsi, tetapi juga layak untuk disebarkan ke seluruh penjuru negeri, bahkan dunia sekalipun.

Salah satu contoh yang pondok pesantren yang berhasil mengajak santri untuk berkarya di bidang ekonomi adalah dengan memproduksi Kopi Bariklana. Sekilas nama yang unik namun di sinilah keunikan tersebut kemudian menarik perhatian beberapa pengunjung, termasuk saya.

Berada di Booth Bariklana

Harapan ke depannya dari Bariklana sendiri adalah para santri bisa berpikir kreatif untuk menghasilkan produk unggulan ekonomi lainnya yang bersumber dari alam sekitar.

Di ISEF SHARI’A FAIR 2018 ini ada 30 Pondok Pesantren yang terdiri dari:

  • 17 Pondok Pesantren di Jawa Timur yang menyetujui akeselerasi pengembangan ekonomi syariah dalam Deklarasi Surabaya
  • 9 Pondok Pesantren perwakilan FESyar (Festival Ekonomi Syariah), dipilih berdasarkan keunikan dan keunggulan model bisnis
  • 3 Pondok Pesantren yang menjadi mentor dalam pengembangan kemandirian ekonomi pesantren di Indonesia.

Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS)

Sebagaimana yang sudah saya tuliskan sedikit gambaran soal booth KNKS ISEF SHARI’A FAIR 2018 sebelumnya, KNKS ini adalah bentuk komitmen pemerintah dalam rangka mengembangka ekonomi dan keuangan syariah. KNKS ini sendiri memiliki 10 dewan pengarah yang berasal dari kementerian dan lembaga keuangan di Indonesia.

Pengunjung sangat ramai dan tampak antrain panjang saat melihat booth KNKS sejak hari pertama hingga hari terakhir. Antusiasme masyarakat yang datang dari berbagai penjuru dan didominasi oleh adik-adik mahasiswa (i) ini terlihat jelas bahwa perkembangan ekonomi dan keuangan syariah menjadi daya tarik tersendiri bagi kawula muda.

Mereka begitu antusias untuk mencari tahu apa saja yang saat ini dikembangkan KNKS bersama dengan fungsinya yang diatur dalam Peraturan Presiden RI No. 91 Tahun 2016.

Di booth KNKS ini sejumlah dewan pengarah hadir untuk memberikan informasi dan edukasi bagi pengunjung tentang bagaimana sistem ekonomi dan keuangan syariah saat ini sudah sangat maju. Bahkan banyak produk-produk keuangan syariah yang bisa jadi ladang ibadah. Seperti contoh di meja Kementerian Agama, kita bisa tahu bahwa saat ini wakaf tidak lagi sulit, WAKAF BISA dengan UANG.

Dan masih banyak lagi informasi yang bisa kita dapatkan. Sejauh mata saya memandang dalam event ISEF SHARI’A FAIR 2018, KNKS tidak pernah sepi dikunjungi.

Produk UMKM Binaan Bank Indonesia

Hampir sebagian besar pemilik produk UMKM adalah merupakan orang-orang yang dengan idenya yang kreatif. Menjadikan alam sekitar sebagai media untuk bersyukur dan menggali banyak keagungan Allah lewat hasil bumi diantaranya.

Seperti contoh ketika saya mampir di booth Healthy Snack and Food yang berada di dekat panggung sebelah barat. Di situ ada produk berupa tempe yang diberi nama Sagumi, Keripik Tempe Sagu Mini. Produk ini hadir karena binaan Bank Indonesia yang kemudian mengajak petani kedelai untuk tidak sekadar menanam dan memanen kedelai lalu selesai persoalan.

Sagumi by @katalensaku

Mereka kemudian diajak bagaimana mengolah kedelai agar tetap memiliki daya manfaat dan daya beli kepada masyarakat luas. Hal ini tentu saja akan berdampak bagi perubahan kondisi warga sekitar yang tidak hanya memahami tanam-panen, tetapi juga membuat kedelai tersebut menjadi tempe yang siap bersaing di pasaran.

Dan masih banyak lagi binaan Bank Indonesia yang ikut hadir dan membuka tenant di pameran ekonomi ISEF SHARI’A FAIR 2018 ini. Bank Indonesia terjun langsung untuk mendidik masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi negara, salah satunya dengan berusaha menjual produk hasil bumi alam sekitar. Produk tersebut dipastikan mampu memiliki daya saing dan tetap melakukan proses jual beli dan usaha secara halal dengan mengikuti aturan ekonomi syariah.

Aktivitas Pengunjung

Ada 47 UMKM yang mengikuti pameran ISEF SHARI’A FAIR 2018 yang terdiri dari:

  • 18 UMKM Fashion Muslim
  • 24 UMKM Makanan Halal
  • 3 UMKM Pertaninan Terintegrasi
  • 2 UMKM Wisata Halal dan Renewable Energy

Lembaga Keuangan Syariah

 

Yang namanya kegiatan ekonomi, maka tidak terlepas dengan adanya keterkaitan bank sebagai sarana penyimpanan dana usaha atau semisalnya. Berbagai bank syariah pun ikut hadir meramaikan ISEF SHARI’A FAIR 2018 ini. Tercatat ada 14 bank umum syariah yang bisa dikunjungi dan mencari tahu bagaimana menjadi nasabahnya. Karena masyarakat saat ini otomatis memilih bank syariah sebagai wujud dukungan sistem ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.

Lembaga Pendukung

Hadir pula lembaga pendukung dalam pameran ekonomi syariah ISEF SHARI’A FAIR 2018 ini, seperti BEKRAF, lembaga pengelola ZISWAF dan masih banyak lagi. Bahkan salah satu teman saya pun menjadikan ISEF SHARI’A FAIR 2018 ini sebagai tempat untuk mendaftarkan produk usaha rumah tangganya agar mendapatkan sertifikasi halal.

Food Court Area di ISEF SHARI’A FAIR 2018

Pengunjung juga bisa menjadikan spot ini sebagai salah satu wadah untuk memperkenalkan makanan halal yang dijajakan oleh tenan terpilih. Jenis makanan dan minuman pun beragam. Pengunjung VIP atau yang umum bisa merasakan masakan dan minuman khas Jawa Timur.

Ragam Talkshow dan Workshop ISEF SHARI’A FAIR 2018

Pengunjung tak hanya dimanjakan dengan deretan booth pameran, tetapi juga terdapat talkshow dan workshop menarik. Mulai dari tanggal 12 Desember hingga penutupan (15 Desember 2018), banyak informasi yang bisa diperoleh dalam kegiatan ini.

Beberapa talkshow dan workshop yang saya ikuti di antaranya adalah:

  • Tutorial Hijab Style Kekinian
  • Bisnis Modest Fashion Berorientasi Ekspor
  • Sharing Entrepreneur Muda Syariah
  • Sukses Bisnis di Jaman Now: UMKM Syariah Go Online

Dan masih banyak lagi namun sayangnya tidak bisa saya ikuti semuanya akibat tempat terbatas di area pameran ISEF SHARI’A FAIR 2018. Bahkan dua di antara workshop dan talkshow di atas saya simak dengan berdiri di samping panggung saja. Lagi-lagi antusiasme pengunjung yang sangat tinggi.

Business Matching dalam ISEF SHARI’A FAIR 2018

Berbeda dari pameran ISEF sebelumnya, ISEF kelima kali ini terdapat business matching, yaitu fasilitas yang diberikan oleh panitia ISEF untuk mengakselerasi terjadinya pertemuan B2B antar pelaku ekonomi dan keuangan syariah.

Tujuannya tidak lain adalah mempertemukan pelaku usaha syariah (seller dan buyer) dan lembaga keuangan syariah dengan pelaku usaha berskala nasional, regional maupun internasional. Kegiatan ini akan berakhir dengan penandatanganan MOU sebagai bukti kerjasama dengan pihak yang terkait.  

Euforia ISEF SHARI’A FAIR 2018

Antusiasme pengunjung memang menjadi tolok ukur bahwa ISEF Shari’a Fair sebagai role model perkembangan ekonomi dan keuangan syariah yang terjadi di Indonesia. Setiap tahun pastinya akan tumbuh jenis-jenis pelaku usaha dengan keunikan produk unggulannya yang berdaya saing tinggi.

ISEF Shari’a Fair 2018 dan euforianya akan tetap dinanti sebagai sarana sosialisasi/edukasi/diseminasi, konsultasi, fasilitasi penjualan dan business matching produk syariah sekaligus menumbuhkan wirausaha muda syariah.

Sampai ketemu lagi di ISEF Shari’a Fair tahun depan. Dan semoga tidak lagi menjadi pengunjung melainkan berperan dalam salah satu pelaku usaha ekonomi dan keuangan syariah yang ada di Indonesia.

Facebook
Twitter

Related Posts

31 Responses

  1. Bangga banget ya, Surabaya gak henti-hentinya bikin acara yang keren kayak gini.
    Gak henti2nya membekali masyarakat agar lebih mandiri dan siap bersaing di mana saja.
    Sayangnya saya kemaren cuman bentar di saya, nasib emak-emak berbayi 😀

  2. Seru ya acaranya, aku baru tau ada acara pameran ekonomi syariah gini. Event tahunan lagi ya. Semoga diadain juga kota lain.

  3. Alhamdulillah, kemarin kita disana banyak ilmu ya Mbak. Sayangnya saya belum explore dan belajar di semua standnya. Semoga next year kita bisa ketemuan lagi di event yang sama. Amiin.

  4. Ekonomi syariah prospeknya makin bagus ya, moga gak ada yang pesimis hehe. Soalnya kadang masih ada yg pesimis, padahal kalau bukan kita yang menggalakkan ekonomi syariah ya siapa lagi, ya? InsyaAllah ked epannya makin baik lagi. Pamerannya rame ya dan banyak wirausahawan2 muda jg kyknya. Moga sukses.

  5. Wah kan.. Baca blogpost ini aja kerasa gimana wah acaranya, apalagi kalo hadir ya kakaa. Moga Ekonomi Syariah negara kita berkembang, dan ISEF terus ada 🙂

  6. Asyik banget pasti banyak barang unik dan lucu hasil UKM. Aku dulu pernah jadi nasabah salah satu bank syariah waktu belum ngetren, tapi akhirnya aku tutup karena produk dan pelayanannya jelek banget. Mungkin sekarang udah beda ya…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *