Search
Close this search box.

Cara Menulis Resensi Buku Fiksi

Cara menulis resensi buku fiksi secara garis besar hampir sama dengan postingan saya sebelumnya tentang cara menulis resensi buku ilmiah. Namun, cara menulis resensi buku fiksi ini terdapat sedikit perbedaan mengenai isi dari resensi untuk buku ilmiah tentunya. Terdapat beberapa poin yang harus menjadi fokus untuk meresensi sebuah buku fiksi apalagi jika buku fiksi tersebut berupa novel yang tebalnya seperti tumpukan batu bata (lebay.com).

Postingan kali ini saya bermaksud untuk menguraikan hal-hal penting yang harus diketahui oleh pembaca tentang cara menulis resensi buku fiksi. Hal ini bertujuan agar yang belum membaca buku fiksi yang diresensi memiliki ketertarikan dan pengetahuan dasar sebelum memulai untuk terjun membaca buku tersebut.

Hal paling utama dalam cara menulis resensi buku fiksi khususnya bagi pembaca buku-buku fiksi adalah data buku sudah selayaknya ditampilkan di awal sebelum menuliskan hal-hal yang lebih jauh tentang buku fiksi tersebut. Adapaun isi dari data buku yang harus dan sebaiknya ada sebagai pengetahuan mersensi buku fiksi, yaitu:

1. Judul

Judul adalah hal paling pertama yang harus diketahui oleh pembaca. Bagaimana mungkin seorang pembaca membaka buku tanpa tahu judul buku yang dibaca? Aneh bukan???

2. Penulis

Secara umum, pembaca akan sangat senang menuliskan resensi sebuah buku jika penulisnya adalah orang-orang ternama, seperti Buku Hafalan Sholat Delisa yang ditulis Tere Liye.

3. Penerbit

Nama penerbit harus dicantumkan dalam cara menulis resensi yang baik sebagai bentuk publikasi sebuah media publishing yang mempelopori buku tersebut.

4. Sampul

Sampul disini adalah berupa keterangan tentang jenis sampul yang digunakan. Apakah buku tersebut menggunakan hard cover atau soft cover? Tergantung dari keterangan buku yang diresensi.

5. Edisi Ke-/Cetakan Ke-

Edisi atau cetakan perlu dicantumkan untuk mengetahui seberapa sering buku tersebut diproduksi, hal ini juga sebagai bentuk promosi secara tidak langsung akan buku tersebut.

6. Jenis kertas + Jumlah Halaman

Jenis kertas juga boleh dicantumkan sebagai pelengkap dan jumlah halaman juga penting untuk dituliskan sebagai bentuk gambaran tebal tipisnya sebuah buku yang diresensi.

7. Tahun Terbit

Tahun terbit sebaiknya dituliskan agar menunjukkan kapan buku tersebut dibuat dan tahun terbit ini juga mengindikasikan seberapa baru informasi yang ada di dalam buku tersebut.

8. ISBN/ISSN

Nomor ISSN atau ISBN buku juga penting dicantumkan sebagai informasi bahwa buku tersebut telah terdaftar dan legal.

9. Harga

Biasanya harga diketahui pembaca sehingga boleh dicantumkan.

Setelah menuliskan beberapa poin di atas sebagai unsur-unsur cara menulis resensi, maka penulis resensi kemudian memulai untuk meresensi lebih jauh buku tersebut dengan menuliskan:

  1. Isi: Isi buku fiksi yang diresensi harus digambarkan secara umum di awal. Apakah buku fiksi itu berupa cerita romantisme, tragedi, kriminalitas, cinta ataukah yang lainnya, sehingga sedikit membuka gambaran pembaca di awal resensi.
  2. Tujuan : Tujuan penulis membuat buku fiksi tersebut, baik secara umum maupun khusus.
  3. Manfaat : Manfaat dari ditulisnya buku fiksi harus dicantumkan sehingga pembaca tidak hanya sekedar membaca saja namun juga mendapatkan nilai tambah.
  4. Sasaran : Sasaran atau audiens dari penulisan buku fiksi ini harus jelas sehingga tidak terjadi kesalahan pada pembaca dalam memilih buku bacaan yang baik. Meskipun terkadang meskipun buku yang ada sasarannya usia remaja tetapi banyak yang usia dewasa tetap ikut membaca buku tersebut.
  5. Sistematika penulisan : Apakah buku tersebut tersusun dengan baik mulai dari pendahuluan hingga penutup atau tidak.
  6. Ejaan dan Gaya Bahasa : Ejaan dan gaya bahasa juga penting untuk dinilai. Apakah bahasa dan ejaan yang digunakan mudah dimengerti atau menggunakan kata atau kalimat-kalimat asing yang sulit dimengerti pembaca atau tidak.
  7. Sinopsis : Biasanya ada persensi yang menuliskan sinopsis pada awal resensi buku fiksi sebagai gambaran utama.
  8. Hal yang menarik : Peresensi buku fiksi boleh mencantumkan hal-hal menarik dari buku fiksi tersebut.
  9. Unsur intrinsik buku : Unsur intrinsik buku seperti tema, alur, penokohan, setting cerita, amanat serta sudut pandang penulis dalam bercerita di buku fiksi tersebut
  10. Unsur ekstrinsik buku : Unsur ekstrinsik buku fiksi seperti sosial agama, sosial ekonomi, sosial budaya dan biografi penulis buku fiksi itu sendiri
  11. Kelemahan buku : jenis huruf, isi, desain buku dan yang lainnya sesuai dengan hasil pengamatan penulis resensi yang sudah membaca buku tersebut
  12. Kelebihan buku : selain kelemahan tentu saja ada kelebihan yang dapat dilihat dari sebuah buku yang dibaca.
  13. Kesimpulan : diakhir resensi buku, penulis resensi sebaiknya menggunakan kalimat yang mengajak pembaca lainnya untuk membaca buku ini dengan menuliskan kalimat-kalimat positif tentang buku ini.

Demikian cara menulis resensi buku fiksi yang dapat ditampilkan kali ini. Selamat meresensi buku-buku fiksi yang anda miliki.

Facebook
Twitter

Related Posts

3 Responses

Leave a Reply to Azizah Rahmah Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *