Pureit

Semua orang tahu bahwa air adalah sumber daya alam yang diperlukan oleh seluruh makhluk hidup. Oleh karena itu, pemanfaatan akan air sudah seharusnya sudah mampu mencukupi kehidupan generasi masa kini dan masa yang akan datang. Namun, saat ini permasalahan yang muncul adalah justru kuantitas dan kualitas air yang sudah semakin menurun. Apa yang terjadi jika tak ada lagi air yang layak untuk dikonsumsi?

Mengantisipasi masalah tersebut, kemajuan teknologi juga ikut memikirkan solusi agar kuantitas dan kualitas air tetap terjaga demi kesejahteraan seluruh makhluk hidup. Maka hadirlah terobosan produk penyedia air layak minum bernama Pureit.

Pureit

Standar Baku Air Layak Minum

Sebelum menjelaskan bagaimana Pureit hadir sebagai solusi dalam permasalahan air, ada baiknya kembali menyegarkan pengetahuan bahwa standar baku air layak diminum. Sebab, belum tentu air yang kita lihat jernih, tak berwarna, tak berbau dan tak berasa menjadi patokan langsung dalam memutuskan bahwa air tersebut layak diminum. Ada beberapa standar baku yang harus diperhatikan sebagai berikut:

Standar Fisika

  • Kekeruhan; air yang keruh sudah otomatis tidak layak untuk diminum. Kekeruhan air layak minum menurut PERMENKES RI 1990 adalah 5 skala NTU.
  • Tidak berbau dan rasanya tawar; air yang berbau mengindikasikan bahwa telah terjadi dekomposisi bahan-bahan organik oleh mikroorganisme di dalam air tersebut. Hal ini pula yang akan mengakibatkan air menjadi punya rasa dan bisa langsung dirasakan oleh indera pengecap, sehingga sangat tidak layak untuk diminum.
  • Jumlah Padatan Terapung; batas maksimal padatan terapung dalam air layak minum adalah 1000mg/L. Jika sudah melebihi ambang batas tersebut, maka akan menimbulkan rasa yang tidak enak dan bisa menimbulkan penyakit jantung, taoxemia (bagi wanita hamil) dan juga mual saat dikonsumsi.
  • Suhu; air layak minum akan berada pada suhu 3O dari suhu kamar (27oC).
  • Warna; sesuai PERMENKES RI 1990, air layak minum itu tidak berwarna dengan batas maksimal 15 skala TCU.

Standar Kimia

  • pH; pH atau derajat keasaman air harus berada pada angka 7 atau sesuai PERMENKES RI 1990 berada di pH minimum 6,5 dan pH maksimum 9.
  • Kandungan bahan organik; air layak minum jika di dalamnya tidak mengandung banyak bahan-bahan organik berbahaya seperti NH4, H2S, SO42-, dan NO3.
  • Kandungan bahan anorganik; kandungan Fe, Al, Cr, Mg, Ca, Cl, K, Pb, Hg, Zn baik dalam bentuk logam maupun ion-ion harus sesuai dengan batas maksimum sehingga air menjadi layak diminum.
  • Kesadahan air; tingkat kesadahan air layak minum (kandungan CaCO3) adalah 500 mg/L
  • Radiaoktif; tidak mengandung bahan radioaktif adalah salah satu syarat air layak minum. Berdasarkan KEPMENKES RI Tahun 2002, batas maksimum aktivitas sinar alfa sebesar 0.1 Bq/L sedangkan batas maksimum aktivitas sinar beta yang diperbolehkan yaitu sebesar 1 Bq/L

Standar Biologi

Air layak minum tidak mengandung mikroorgnaisme yang bersifat patogen. Sesuai dengan KEPMENKES RI Tahun 2002 dicantumkan bahwa air layak minum tidak mengandung E.coli dan Coliform.

Dari pengetahuan standar baku air layak minum di atas bisa menjadi landasan kita dalam mengkonsumsi air sebagai sumber kehidupan.

Awalnya, saya melihat produk Pureit pada sebuah reklame di media elektronik. Dalam tayangan tersebut terlihat seseorang memasukkan air keruh ke dalam sebuah mesin (bentuknya menyerupai dispenser) dan tak lama kemudian air tersebut berubah menjadi jernih serta langsung bisa diminum saat itu juga. Saya pun menjadi tertarik untuk mengetahui cara kerja alat ini dan membuka kembali file-file materi perkuliahan saya soal kimia air. Hal ini untuk semakin meyakinkan saya bahwa teknologi yang digunakan Pureit memang benar aman.

Pureit menggunakan teknologi Germkill Kit (Perangkat Pembunuh Kuman) yang tahan lama dan dapat diganti.Komponen 2,3,4 harus diganti secara bersamaan setelah memurnikan sekitar 1500 literair. Atau setara dengan ±80 galon, dalam pemakaian normal tahan sekitar 6 -8 bulan.Ketiga komponen ini tersedia dalam sebuah kemasan ‘Germkill Kit’.

Sedangkan untuk proses pemurnian air akan melalui 4 (empat) tahap seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.

4 Tahap Pemurnian Air

Sumber gambar di SINI

Keterangan:

  1. Saringan Serat Mikro: Mengilangkan kotoran
  2. Filter Karbon Aktif: Menghilangkan parasit & pestisida berbahaya
  3. Prosesor Pembunuh Kuman: Dengan programmed disinfection technology menghilangkan bakteri dan virus berbahaya yang tidak terlihat.
  4. Penjernih: Membuat air jernih, tidak berbau dengan rasa yang alami

Atau ingin lebih jelas bisa menyimak video berikut:

Dengan Pureit, standar baku air layak dikonsumsi bisa terpenuhi. Hmmm… mungkin ada yang bertanya-tanya keunggulan dari Pureit selain keunggulan utama sebagai pemurni air, sehingga layak untuk dimiliki. Ya, Pureit ini sangat mudah diletakkan di mana saja karena tak memerlukan sambungan keran, praktis, kapasitas air mencapai 9 liter, bisa memilih varian Pureit Classic atau Pureit Marvella UV (tergantung budget yang dimiliki) serta tidak membuang waktu karena harus memasak air setiap hari.

Lantas bagaimana dengan harganya?

Tenang…! Pureit sangat terjangkau. Jika dibandingkan dengan gadget yang mungkin Anda miliki sekarang, mungkin harganya akan jauh lebih mahal dibanding harga Pureit. Jadi tentu lebih mampu menghadirkan Pureit di rumah, apalagi manfaatnya benar-benar menunjang kesehatan setiap anggota keluarga. Dan keluarga akan tetap sehat dan aman dengan air minum yang layak dikonsumsi, khususnya jika ada anggota keluarga yang sedang hamil dan menyusui, asupan air layak minum menjadi sangat dibutuhkan.

“Tulisan ini diikutkan dalam Lomba Pureit bersama BLOGdetik”

Referensi:

  • Henni Efendi: Telaah Kualitas Air
  • Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum
  • Vernon L. Snoeyink & David Jenkins: Water Chemistry
Facebook
Twitter

Related Posts

2 Responses

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *