Search
Close this search box.

Berburu Alas yang Nyaman untuk Tidur

Shamira New 02

Cari Seprei yang Nyaman untuk Tidur – Membuat tidur nyaman tidak hanya membutuhkan kondisi kamar bersirkulasi udara bagus. Tidak juga membutuhkan luas kamar yang berhektar-hektar. Apa yang menjadi alas tubuh saat direbahkan di atasnya itulah yang sejatinya membuat kenyamanan. Apalagi jika cuaca yang kini “seperti” tak mengenal hujan lagi.

Saya sendiri memang selektif dalam hal memilih seprei. Maklum, di rumah mertua kamar saya masih menggunakan kasur dari kapuk. Mau diganti, merasa tidak enak dengan mertua. Takut disangka tidak bisa beradaptasi dengan apa yang ada. Maka dari itu, saya lebih baik memikirkan seprei yang nyaman digunakan sebagai penutup kasur kapuk tersebut. Stok seprei saya memang ada beberapa. Harus memiliki beberapa stok karena kondisi saya punya anak bayi usia 15 bulan saat ini. Kebanyakan senang bermain di atas kasur. Dan tidak jarang si kecil suka tertidur sendiri saat letih bermain di atas kasur.

Sudah hampir 3 bulan terakhir saya sering mengamati pola tidur si kecil. Ternyata ada hubungannya dengan seprei yang selama ini saya gunakan. Seprei yang kuanggap bagus dan lumayan mahal masih kurang nyaman untuk si kecil. Terkadang masih suka terbangun dalam kondisi berkeringat. Keringatnya pun sampai membasahi seprei sehingga membuatnya tidak nyaman. Begitupun di malam hari, sering terbangun dengan kondisi yang sama. Saya sendiri maklum saja karena cuaca memang sedang panas-panasnya, tetapi bukan berarti harus menyerah dengan kondisi tersebut.

Saya pun mencoba melempar diskusi ke teman-teman sesama emak di grup whatsapp. Saya mengutarakan bahwa saat ini si kecil tidak betah tidur lama. Biasanya kalau sehabis mandi pagi, si kecil akan tidur 1 hingga 2 jam. Lalu bangun, kemudian akan tidur lagi setelah saya sholat dzhuhur (sekitar jam 12 atau jam 1 siang). Dan akan bangun lagi sekitaran 2 jam berikutnya. Nah, untuk tidur malam, biasanya jam 8 malam, si kecil sudah pulas sampai pagi. Waktu saya untuk nge-blog jadi berkurang juga. Walhasil sebagian dari mereka pun menyarankan saya untuk move on dari seprei yang lama.

Saya pun bertanya lagi, seprei apa yang bagus. Beberapa referensi mereka pun saya telusuri. Dan saya jatuh hati pada satu brand, yaitu Shamira. Bukan karena Shamira ini seprei yang dipakai oleh Umi Pipik (istri alm. Ustadz Uje), tetapi membaca dengan seksama spesifikasi dari produk seprei Shamira ini.

Nah, kebetulan sekali Mama dan adek saya sedang shopping di Jakarta. Mereka menikmati hasil jerih payah yang selama ini dikumpulkan. Dan saya pun tidak mau melepaskan kesempatan dengan meminta bantuan untuk membelikan saya seprei Shamira di sana. Kenapa nggak di sini saja saya belinya? Alasannya adalah saya sedang berada di luar kota yang lumayan jauh untuk menjangkau outlet-outlet yang menjual Shamira. Daripada bingung, saya minta tolong Mama sekalian membelikannya. Lagipula saya selalu suka dengan motif yang dipilih. Eits, Mama tahu betul bagaimana saya, yaitu sulit ketika diperhadapkan dengan banyak pilihan motif. Selalu mau semuanya, hehe…

Hmmm… sekarang tinggal tunggu Mama pulang Minggu besok, semoga si Shamira yang dibawanya membuat tidur cucunya lebih nyaman dan saya nggak terganggu lagi di malam hari saat akan bekerja (nge-blog).

Facebook
Twitter

Related Posts

5 Responses

Leave a Reply to Lidya Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *